Blogger Widgets

Senin, 16 Mei 2011

"Simoncelli Harus Diberi Peringatan!"

LE MANS – Insiden yang melibatkan Dani Pedrosa dan Marco Simoncelli menuai opini beragam. Valentino Rossi mengkritik keras aksi Simoncelli sesaat setelah balapan.

Gaya membalap Simoncelli menjadi perhatian belakangan ini. Rider Honda Gresini dianggap kerap melakukan manuver berbahaya ketika berusaha menyalip pembalap lainnya.

Sebelum balapan di GP Portugal dua pekan lalu, Jorge Lorenzo dan Simoncelli bahkan terlibat perdebatan mengenai etika membalap. Kali ini di Le Mans, giliran Pedrosa yang kena sial akibat ulah pembalap muda Italia.

Kini aksi Simoncelli kembali terulang di GP Prancis, Minggu (16/5/2011). Saat berusaha menyalip Pedrosa untuk memperebutkan posisi kedua di sisa 10 lap balapan, Simoncelli terlihat menutup ruang gerak pembalap Spanyol hingga membuatnya terpental dan gagal finis. Ironisnya lagi, Pedrosa mengalami cedera bahu kanan dan diprediksi harus kembali naik meja operasi.

“Selama ini fakta Simoncelli kerap tampil berbahaya selalu menjadi bahan pembicaraan dan saya yakin dia tak merasa bersalah, dia tak mengerti apa yang sedang terjadi,” cetus manajer Pedrosa, Alberto Puig.

“Dia harus diberi peringatan, saya harap Komisi Keamanan melakukan sesuatu karena ini bukan pertama kali terjadi. Dia sebelumnya sudah diperingati di Estoril, Lorenzo sudah bicara dengannya dan sepertinya dia tak memperhatikan itu,” imbuh Puig.

“Pertama manuvernya salah, karena Pedrosa sudah mengambil posisi dan Simoncelli mencoba terus menekan. Kedua, dia membuat seseorang kecelakaan dan patah tulang. Ini sesuatu yang serius,” pungkasnya, sebagaimana dilansir Motogp.com, Senin (16/5/2011).

Pedrosa: Hukuman untuk Simoncelli Tidak Adil

LE MANS – Pembalap Repsol Honda Dani Pedrosa meradang mendengar keputusan bahwa Marco Simoncelli hanya dikenai sanksi ride-through penalty, setelah membuatnya terpelanting dari lintasan.

“Saya melaju dengan baik, tujuannya naik lagi ke podium, itu yang saya pertahankan.Tapi itu sia-sia,” ujar Pedrosa kesal, seperti dikutip Autosport, Minggu (16/5/2011).

Insiden terjadi saat Pedrosa dan pembalap Honda Gresini itu bertarung memperebutkan posisi kedua, saat balapan menyisakan 10 lap lagi.Setelah terkena penalti, dan memulai dari posisi ketujuh, Simoncelli berhasil merangsek ke peringkat lima. Sebaliknya, nahas bagi Pedrosa, insiden itu membuatnya berpeluang ke meja operasi.

“Simoncelli melampaui saya, dan saya melewatinya lagi melaju di garis yang lebih baik, kemudian dia datang melepaskan rem dan saya tidak bisa melakukan apapun Saya pergi dengan membawa patah bahu, dan dia dengan ride-through penalty, itu menguntungkannya, saya mendapatkan yang lebih buruk,” Pedrosa melampiaskan kekecewaannya.

Pedrosa tidak bisa memendang rasa frustasinya. Sebab dia masih berjuang untuk memulihkan kondisinya 100 persen dari cedera bahu di Motegi Oktober tahun lalu. Saat situasi semakin baik, cedera kembali dialaminya.

“Saya baru saja pulih dari mimpi buruk dari operasi terakhir, dan sekrang saya merasakan sakit lagi. Ini tidak adil. Saya tidak pantas mendapatkan ini,” ujarnya.

Lorenzo: Saya Melakukan Kesalahan Saat Warm-up

o: Jorge Lorenzo/Getty Images

LE MANS – Jorge Lorenzo menilai finis di posisi keempat sebagai hasil maksimal yang bisa diraihnya di GP Prancis, Minggu (15/5/2011).

Juara dunia ini sempat terjatuh di sesi pemanasan, beruntung berkat kerja keras tim dia bisa ikut balapan meski kondisinya tak 100 persen akibat mengalami cedera jari.

Sepanjang balapan di Le Mans, Lorenzo bersaing ketat dengan Andrea Dovizioso, Valentino Rossi dan Marco Simoncelli untuk memperebutkan satu tempat di podium. Sayang, dia melakukan kesalahan yang memaksanya finis di peringkat empat.

“Saya membuat kesalahan saat warm-up karena terlalu menekan dan ban sangat dingin,” tandas Lorenzo dalam konferensi pers usai lomba.

“Saya mengalami cedera jari kanan dan tahu itu sangat sulit untuk bisa menyelesaikan balapan dengan baik. Saya lelah dan sakit pada tangan, jadi hal terbaik yang bisa dilakukan adalah finis di posisi empat. Ini hasil yang bagus,” imbuhnya, dilansir Autosport, Senin (16/5/2011).

"Terpenting, Klasemen Masih Milik Saya"

LE MANS – Meski gagal mengamankan satu podium di Le Mans, Prancis, dalam lanjutan MotoGP, Minggu (15/5/2011), Jorge Lorenzo puas. Setidaknya, andalan Yamaha Racing masih memimpin klasemen pembalap.

Sejauh ini Yamaha memang belum bisa menyamai kecepatan Honda. Parahnya lagi, mereka justru kalah cepat dari Rossi yang menunggangi Ducati musim ini. Sementara Lorenzo sendiri harus puas finis di tempat keempat, di belakang Casey Stoner, Andrea Dovizioso, dan Valentino Rossi.

Kendati demikian, Lorenzo tetap puas karena dengan masih memimpin klasemen pembalap dengan keunggulan 12 poin dari Stoner di tempat kedua.

“Saya sangat termotivasi karena kami tak berharap finis di urutan empat. Kami memimpin klasemen dengan 12 poin dari Stoner. Ini sangat sulit karena kami harus mengembangkan motor, tapi setidaknya kami masih memimpin (klasemen) dan memiliki motivasi,” tegasnya, seperti dikutip Autosport, Senin (16/5/2011).

Saat ini Lorenzo tetap berada di puncak klasemen sementara dengan nilai 78, disusul Stoner (66), Dani Pedrosa (61), Dovizioso (50), dan Rossi (47).

Minggu, 15 Mei 2011

Stoner Juara, Rossi Rebut Podium Pertama

Casey Stoner merebut kemenangan keduanya musim ini dengan menjuarai MotoGP Prancis di Sirkuit Le Mans, Minggu 15 Mei 2011. Sedangkan Valentino Rossi merebut podium pertamanya musim ini dengan berada di posisi ketiga.

Balapan dimulai dengan dominasi yang ditunjukkan Honda. Tiga rider Repsol Honda, Dani Pedrosa, Casey Stoner, Andrea Dovizioso dan andalan Gresini Honda Marco Simoncelli berhasil memimpin balapan.

Stoner berhasil melewati Pedrosa di lap kedua dan memimpin balapan. Di lap ini juga rider Yamaha Jorge Lorenzo berhasil melewati Simoncelli di posisi ketiga, sedangkan Dovizioso melorot ke posisi lima. Simoncelli semakin menebar ancaman setelah berhasil melewati Pedrosa di posisi kedua.

Balapan semakin menarik ketika menyisakan 11 lap. Pedrosa sukses melewati Simoncelli di jalur lurus, namun rider asal Italia itu melakukan manuver berbahaya dengan memotong jalan Pedrosa dari sisi luar di Turn 1. Alhasil Pedrosa mengalami kecelakaan setelah menyenggol bagian belakang motor Simoncelli.

Simoncelli akhirnya terkena hukuman penalti saat balapan menyisakan lima lap dan harus melewati pit. Hal ini dimanfaatkan Lorenzo untuk naik ke posisi kedua. Namun lap menyisakan tiga lap, Rossi sukses melewati posisi Lorenzo. Lemahnya kekuatan motor M1 yang dimiliki Lorenzo membuat rider asal Spanyol itu kembali disalip Dovizioso.

Perebutan posisi kedua semakin menarik setelah Dovizioso berhasil melewati Rossi. Dovizioso akhirnya menyelesaikan balapan di posisi kedua di depan Rossi. Stoner sendiri menyelesaikan balapan tanpa tersentuh.


Stoner berada di depan dengan catatan waktu 44 menit 03,955 detik dalam balapan 28 lap ini. Rider asal Australia ini unggul hingga 14 detik atas Dovizioso dan Rossi. Lorenzo harus puas finis di posisi keempat, di depan Simoncelli, Ben Spies dan Nicky Hayden.

Meski hanya finis di posisi keempat, Lorenzo masih memuncaki klasemen sementara MotoGP dengan 78 poin. Stoner berada di posisi ketiga dengan tertinggal 12 poin. Pedrosa masih di posisi ketiga dengan 61 poin.

Hasil MotoGP Prancis

Pos Rider Team/Bike Time/Gap
1. Casey Stoner Honda 44m03.955s
2. Andrea Dovizioso Honda + 14.214s
3. Valentino Rossi Ducati + 14.564s
4. Jorge Lorenzo Yamaha + 21.075s
5. Marco Simoncelli Gresini Honda + 31.245s
6. Ben Spies Yamaha + 31.609s
7. Nicky Hayden Ducati + 35.566s
8. Hiroshi Aoyama Gresini Honda + 51.502s
9. Hector Barbera Aspar Ducati + 1m03.731s
10. Karel Abraham Cardion Ducati + 1m03.885s
11. Toni Elias LCR Honda + 1m04.068s
12. Alvaro Bautista Suzuki + 1m04.192s
13. Colin Edwards Tech 3 Yamaha + 2 laps

Gagal Finis:

Loris Capirossi Pramac Ducati 21 laps
Dani Pedrosa Honda 17 laps
Cal Crutchlow Tech 3 Yamaha 6 laps
Randy de Puniet Pramac Ducati 1 lap

Minggu, 01 Mei 2011

Lorenzo Disejajarkan Dengan Alex Criville

MADRID, (PRLM).- Pembalap tim Yamaha Factory Racing Jorge Lorenzo kini posisinya bisa disejajarkan dengan Alex Crivile, pembalap asal Spanyol paling sukses di arena balapan 500cc/MotoGP. "Penghargaan" itu setelah Lorenzo berhasil
membukukan kemenangannya yang ke-15 di kelas utama atau gelar juara untuk pertama kalinya setelah menjuarai balapan MotoGP musim 2010 lalu.

Menurut laporan "Crash" di seri Jerez lalu, dari lima besar pembalap seperti Casey Stoner, Jorge Lorenzo, Marco Simoncelli, Andrea Dovizioso dan Ben Spies, hanya "Por Fuera" satu-satunya pembalap yang mencapai garis finis tanpa mengalami 'off-track' atau jatuh di saat lomba dalam kondisi 'wet race' atau balapan dalam kondisi trek basah.

Kombinasi yang sempurna antara kecepatan dan kesabaran terbukti menjadi kunci bagi "El Martillo" guna memenangi seri balapan di Jerez selama dua kali berturut-turut dan pembalap asal Mallorca ini kini tengah memimpin klasemen pembalap MotoGP dengan selisih 9 angka dari runner-up Dani Pedrosa (Repsol Honda).

Criville memenangi 15 seri GP 500cc dan satu kali gelar Juara Dunia dalam sepuluh tahun karir balapnya. Sedangkan pada musim balapan MotoGP 2011 ini merupakan tahun keempat bagi Jorge Lorenzo di kelas utama.

Sementara Dani Pedrosa merupakan pembalap Spanyol berikutnya setelah Lorenzo yang meraih sukses di arena balapan MotoGP dengan membukukan 12 kemenangan di MotoGP.

Lorenzo: Pedrosa Pantas Jadi Pemenang

Jorge Lorenzo angkat topi untuk rekan senegaranya asal Spanyol, Dani Pedrosa, yang memenangi balapan MotoGP di Sirkuit Estoril, Portugal, Minggu (1/5/11). Juara dunia 2010 tersebut mengakui, Pedrosa pantas naik podium nomor satu, dan dirinya takkan sungkan untuk menyalami pebalap Repsol Honda tersebut.
Dia pantas memenangi lomba ini 100 persen karena dia lebih cepat pada akhir balapan dan secara normal itu berlawanan. Marilah kita lihat apa yang terjadi pada balapan-balapan selanjutnya
-- Jorge Lorenzo

Memang, dalam balapan selama 28 lap tersebut, Lorenzo sempat mendominasi. Start dari posisi pole dan punya rekor fantastis karena selalu menjadi pemenang (dan juga peraih pole) selama tiga musim terakhir di Estoril, mantan juara dunia dua kali kelas 250cc tersebut terus berada di depan hingga lap ke-24. Tetapi Pedrosa bisa mengalahkannya saat balapan tersisa empat lap, sekaligus mengakhiri ambisi Lorenzo untuk mencatat quatrick di GP Portugal.

"Seperti selalu saya berusaha untuk menjadi yang terbaik. Saya mendorong secara maksimal," ujar Lorenzo, usai balapan.

"Saya berusaha untuk membuat gap, tetapi ketika saya melewati lintasan lurus, Dani selalu berada di belakangku.

"Mungkin saya terlalu banyak mendorong, membuat kondisi fisikku sedikit lebih buruk dibandingkan Dani."

Dalam balapan kali ini, Pedrosa tampil sangat konsisten. Padahal di dua seri sebelumnya, dia selalu kesulitan setelah memasuki pertengahan lomba, karena kondisi fisiknya menurun drastis. Adanya plat besi di tulang selangka, ditengarai sebagai penyebab Pedrosa mati rasa pada lengannya.

Setelah menemukan duduk persoalan, maka operasi menjadi cara untuk memecahkan masalah tersebut. Alhasil, setelah hal itu (operasi) dilakukan pada awal bulan April dan berlangsung sukses, kondisi Pedrosa mulai membaik. Inilah yang membuat Lorenzo juga terkejut, karena Pedrosa sangat agresif.

"Dia pantas memenangi lomba ini 100 persen karena dia lebih cepat pada akhir balapan dan secara normal itu berlawanan," ujar Lorenzo. "Marilah kita lihat apa yang terjadi pada balapan-balapan selanjutnya."

Lorenzo & Simoncelli Debat Soal Etika Balap

ESTORIL – Ada sedikit perdebatan kecil dalam jumpa pers jelang balapan di sirkuit Estoril, Portugal yang berlangsung dalam beberapa jam mendatang.

Jorge Lorenzo yang mengawali start di posisi terdepan di balapan nanti diketahui sempat mengkritik gaya balap Marco Simoncelli yang dianggapnya terlalu agresif dan kurang perhitungan berkaca pada balapan terakhir musim lalu di Valencia.

Simoncelli yang turut hadir bersama dalam konferesi pers coba menyanggah cibiran yang dilayangkan Lorenzo. “Anda mengatakan bahwa saya telah bertabrakan dengan Anda di Valencia tahun lalu. Maaf, tapi itu contoh yang buruk. Saya berada di depan Anda dan ban Anda yang mengenai kaki saya,” ketus Simoncelli.

Ia melanjutkan, tidak tepat jika Lorenzo langsun menilai karekateristik membalapnya hanya karena insiden kecil yang terjadi di Valencia. Karena saat itu, Lorenzo sedang berusaha menyalipnya.

“Saya melihat sesuatu yang dia lihat terkait gaya saya. Buat saya, dia salah karena dia berkata sayalah yang menyenggolnya dan dia nyaris terjatuh. Itu tidak benar, sebab saya berada di depannya. Dia berusaha melewati saya dan dia melakukan kesalahan. Bagi saya, itu bukan contoh tepat,” jelas pria berambut gondrong ini di Autosport, Minggu (1/5/2011)

Lorenzo pun tidak mau kalah, ia memberikan pledoi bahwa banyak pembalap lain yang merasa dirugikan dengan style membalap Simoncelli. Bahkan, Lorenzo meminta langsung pendapat Andrea Dovisiozo dan Hiroshi Aoyama tentang gaya Simoncelli di atas lintasan.

“Berdasarkan perspektif saya, saya rasa telah mengatakan hal yang benar. Itu bukan masalah. Jika tida ada yang terjadi di masa mendatang, tidak menjadi masalah. Kami akan melihat apa yang bakal terjadi,” sergah Lorenzo.

“Anda seringkali berbenturan dengan pembalap lain. Berapa banyak balapan saya tidak terjatuh dan bersentuhan dengan pembalap lain? Itu opini Anda, tapi ada banyak pembalap di sini yang sepaham dengan saya. Coba tanyakan kepada Dovisiozo sebagai contoh dan Aoyama."

Simoncelli pun mengalah sambil mengatakan. “Baiklah, saya bisa ditangkap.” yang di susul gelak tawa para juru warta. Tapi Lorenzo tetap tidak merubah air muka sambil berkata.

“Semua orang tertawa. Tapi ini sama sekali tidak lucu. Karena kami bermain dengan hidup kami. Kami balapan dengan kecepatan 300km/jam dengan motor yang berat dan bertenaga. Ini bukan motor kecil. Ini olahraga berbahaya di mana Anda harus berpikir dengan apa yang Anda lakukan,” tutup Lorenzo

Pedrosa Berjaya

ESTORIL – Dani Pedrosa berhasil memenangani seri ketiga MotoGP 2011. Pada balapan yang digelar di Estoril, Portugal ini pembalap Honda sukses mengatasi dominasi juara bertahan Jorge Lorenzo, Minggu (1/5/2011).

Kemenangan itu tidak diraih dengan mudah. Pedrosa harus berjuang keras menghadapi Lorenzo yang memimpin hampir di sepanjang balapan.

Sejak lap awal Pedrosa yang memulai balapan dari grid ketiga terus membuntuti Lorenzo. Baru pada empat lap sisa pembalap 25 tahun asal Spanyol bisa melakukan overtake dan mempertahankan posisi terdepan sampai garis finis.

Posisi ketiga menjadi milik Casey Stoner. Mantan pembalap Ducati itu tampil cukup konstan, meskipun tidak mampu mengejar dua pembalap terdepan.

Sementara nasib apes menimpa Valentino Rossi. Hampir merebut posisi keempat, dia tiba-tiba disalip oleh Andrea Dovizioso jelang mencapai garis akhir.

Marco Simoncelli yang tampil impresif sepanjang sesi latihan dan kualifikasi tertimpa apes. Pembalap gimbal itu terlempar dari lintasan karena bersingungan ketika balapan baru berjalan satu lap. Hal yang sama juga dialami oleh tiga pembalap lain, yakni Ben Spies, Hector Barbera dan Karel Abraham.

Hasil lengkap balapan:
Pos Pembalap Waktu
1 Dani Pedrosa 45:51.483
2 Jorge Lorenzo 3.051
3 Casey Stoner 7.658
4 Andrea Dovizioso 16.53
5 Valentino Rossi 16.555
6 Colin Edwards 32.575
7 Cal Crutchlow 40.912
8 Hiroshi Aoyama 38.749
9 Nicky Hayden 54.887
10 Randy de Puniet 59.697
11 Toni Elias +01:00.374
12 Loris Capirossi +01:01.793
13 Alvaro Bautista +01:24.370
14 Ben Spies
15 Marco Simoncelli
16 Hector Barbera
17 Karel Abraham