Blogger Widgets

Minggu, 18 September 2011

Jelang MotoGP Aragon Lorenzo Pesimistis Menang

Aragon - Musim lalu Jorge Lorenzo hanya finis keempat di Aragon. Setelah kini juga kesulitan tampil mengesankan, Lorenzo pun pesimistis dengan peluangnya untuk menang dalam balapan.

Yamaha kesulitan mengejar laju Honda di Aragon dan kendatipun Ben Spies, rekan Lorenzo, sukses menyudahi sesi kualifikasi di posisi tiga, mereka secara umum masih ketinggalan dari Dani Pedrosa dan Casey Stoner.

Menyikapi kenyataan tersebut, Lorenzo pun bersikap realistis dengan kansnya di Aragon. Meski pada seri lalu di Misano ia berhasil menang seraya memangkas ketinggalan dari Stoner, sang juara bertahan tidak yakin bisa mengulanginya di Aragon.

"Tahun lalu kami kesulitan di sini dan tahun ini begitu lagi, bahkan mungkin lebih parah," aku Lorenzo di Autosport.

"Kami punya banyak masalah dengan daya cengkeram ban belakang, kami tidak mendapat traksi yang cukup untuk bisa melaju kencang," lanjutnya.

Walhasil, Lorenzo pun hanya menargetkan finis di posisi tiga saja dalam balapan nanti, atau lebih baik satu posisi dari capaiannya tahun lalu.

"Aku pikir hasil maksimal yang bisa kami dapatkan adalah posisi ketiga, kecuali ada sesuatu yang sangat aneh terjadi," simpul Lorenzo

MotoGP Aragon Menang Lagi, Stoner Dekati Tangga Juara

Aragon - Casey Stoner masih sulit dikejar lawan-lawannya dan kian dekat ke tangga juara dunia. Pembalap Australia dari tim Repsol Honda itu menang mudah di balapan MotoGP Aragon, Minggu (18/9/2011).

Mencatat waktu 42 menit 17,427 detik, Stoner membuktikan dominasinya karena meninggalkan dua pembalap terdekatnya cukup jauh. Dani Pedrosa yang menjadi runner up, terpaut delapan detik, sedangkan Jorge Lorenzo, yang finis nomor tiga, bahkan terpaut 14 detik.

Ini adalah kemenangan kedelapan Stoner dari 14 seri yang telah tergelar di musim ini, dan kompetisi tersisa empat seri lagi. Ia juga menyumbangkan kemenangan ke-100 bagi tim Repsol Honda di level tertinggi Grand Prix motor.

Ia semakin kokoh memuncaki klasemen sementara, dan peluangnya untuk menjadi juara dunia -- mengulang suksesnya di musim 2007 -- semakin besar. Selisihnya dengan Lorenzo yang sementara di peringkat kedua, sudah 44 poin.

Stoner sempat ditelikung Pedrosa saat start, lalu keduanya disalip Ben Spies di tikungan pertama. Tapi di akhir lap Stoner mampu mengalahkan dua rivalnya itu dan mulai memimpin lomba sampai menyentuh garis finis.

Lorenzo, yang menang di seri sebelumnya San Marino, paling tidak masih berhasil mendapatkan podium dan memberikannya untuk Yamaha. Marco Simoncelli berhasil menyodok Spies di lap-lap terakhir dan merebut tempat keempat.

Bagaimana Valentino Rossi? Sudah sulit diharapkan sejak awal karena dia start dari pitlane. Ia memang sempat merayap naik dari posisi 14 sampai kesembilan, tapi di akhir lomba "The Doctor" cuma berada di tempat ke-10.

Insiden yang menarik terjadi saat balapan dimulai, ketika Karel Abraham terlempar dari motornya Cardion AB Ducati-nya, dan langsung out. Efek kecelakaan itu adalah Randy de Puniet harus keluar jalur juga.

Andrea Dovizioso menjadi pembalap kedua yang out setelah ia terjatuh sendiri di beberapa tikungan setelah insiden Abraham. Di lap 16, tabrakan di antara Loris Capirossi dan Toni Elias membuat keduanya harus menyudahi balapan lebih cepat.

Hasil MotoGP Aragon:
1. Casey Stoner Honda 42m17.427s
2. Dani Pedrosa Honda + 8.162s
3. Jorge Lorenzo Yamaha + 14.209s
4. Marco Simoncelli Gresini Honda + 20.646s
5. Ben Spies Yamaha + 27.739s
6. Alvaro Bautista Suzuki + 30.373s
7. Nicky Hayden Ducati + 34.288s
8. Hector Barbera Aspar Ducati + 37.305s
9. Cal Crutchlow Tech 3 Yamaha + 39.652s
10. Valentino Rossi Ducati + 39.832s
11. Hiroshi Aoyama Gresini Honda + 39.997s
12. Randy de Puniet Pramac Ducati + 54.717s
13. Colin Edwards Tech 3 Yamaha + 58.430s

Tidak finis:
Toni Elias LCR Honda 16 laps
Loris Capirossi Pramac Ducati 16 laps
Andrea Dovizioso Honda 0 laps
Karel Abraham Cardion Ducati 0 laps

Senin, 05 September 2011

LORENZO JAGA PELUANG JADI CHAMPION

MISANO - Juara dunia atau tidak, Jorge Lorenzo mencoba menunjukkan ke dunia bahwa dialah pembalap terbaik di arena MotoGP 2011. Kemarin (4/9) bintang utama Yamaha itu meraih kemenangan superpenting di Grand Prix San Marino di Sirkuit Misano.

Dengan kemenangan itu, Lorenzo memang masih berada di urutan kedua klasemen pembalap. Namun, perolehan poinnya kembali mendekati Casey Stoner, andalan Repsol Honda yang kemarin hanya mampu finis di urutan ketiga.

Sebelum GP San Marino, selisih antara keduanya adalah 44 poin. Setelah lomba kemarin, selisihnya menjadi 35 poin (Stoner 259, Lorenzo 224). Karena masih tersisa lima lomba, menyediakan maksimal 125 poin, peluang Lorenzo untuk mempertahankan gelar juara dunia masih sangat terbuka.

Usai GP San Marino, bisa dibilang mood di arena MotoGP langsung berubah total. Sebelum lomba, seolah tidak ada yang akan bisa memburu Stoner, yang baru saja meraih tiga kemenangan berturut-turut. Apalagi motor Honda RC212V diakui sebagai yang terbaik tahun ini.

Setelah lomba, perasaan langsung berbalik. Stoner seolah kembali mendapatkan pressure hebat dari Lorenzo.

Stoner kini harus makin hati-hati. Satu kemenangan di MotoGP bernilai 25 poin. Jadi, kalau dia sampai selip dan gagal finis di satu saja lomba, momentum besar bisa kembali beralih ke kubu Lorenzo dan Yamaha!

Bukan hanya itu, Stoner juga harus hati-hati terhadap rekan setim sendiri. Kemarin, mendekati akhir lomba, dia disalip oleh Dani Pedrosa. Karena tidak ada team order di kubu Repsol Honda, Stoner juga terancam kehilangan poin dari rekan-rekan sendiri.

Kubu Lorenzo sendiri terkesan semakin percaya diri setelah memenangi GP San Marino. Pembalap Spanyol itu menyinggung bahwa motor Yamaha M1-nya kini sudah jauh lebih baik dari awal musim.

"Rasanya fantastis. Kembali membalap dengan motor yang sangat baik adalah sesuatu yang luar biasa. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota tim," kata Lorenzo yang kemarin unggul 7,3 detik di depan Pedrosa. "Kami tidak pernah menyerah dan terus bekerja keras," tandasnya.

Di akhir musim nanti, andai Lorenzo tetap gagal mempertahankan gelar, reputasinya tetap akan terdongkrak. Bahkan, dia mungkin boleh mengklaim diri sebagai yang terbaik di MotoGP. Sebab, dia telah membuktikan kemampuan untuk bersaing di barisan terdepan, di pucuk klasemen, walaupun "dikeroyok" oleh barisan Honda yang cepat.

Sementara itu, Stoner mengaku tidak terlalu khawatir dengan kegagalan di Misano kemarin. Dia bilang, masalah bukan ada pada motor, melainkan pada kondisi fisiknya. Entah mengapa, dia merasa lelah di pertengahan lomba.

"Motor kami terasa baik. Kami sangat senang dengan performa motor. Khususnya di awal lomba saat kami biasanya merasa kurang nyaman," belanya.

Di tengah lomba, saat kecepatan bertambah (sempat gerimis di awal lomba), baru Stoner merasa ada yang salah pada badannya. "Tiba-tiba saya merasa lelah. Saya kerepotan mengerem, melebar beberapa kali, dan mulai mengerem lebih dini yang berbuntut kecepatan melamban," tuturnya.

Mungkin, lanjut Stoner, ini gara-gara kurang istirahat antara GP Indianapolis dengan GP San Marino (yang hanya selisih seminggu). "Beberapa malam sulit tidur antara Indianapolis dan lomba ini tidak menolong," ungkapnya.

Stoner menegaskan, dirinya akan baik-baik saja di lomba selanjutnya, di Aragon, Spanyol, 16?18 September nanti. Kini dia punya cukup waktu untuk istirahat dan memulihkan diri. "Kami akan siap menghadapi tantangan berikutnya!" tandasnya. (c1/aza)

Minggu, 04 September 2011

Fantastis! Lorenzo Libas Empat Pebalap Honda

Jorge Lorenzo tampil fantastis pada GP San Marino, Minggu (4/9/2011). Dalam balapan selama 28 lap di Sirkuit Misano itu, pebalap Yamaha tersebut mampu mengalahkan para rivalnya dari Honda, yaitu Dani Pedrosa, Casey Stoner, Marco Simoncelli, dan Andrea Dovizioso, yang berturut-turut finis di belakangnya.

Dengan kemenangan pada seri ke-13 ini, Lorenzo kembali menguak harapannya untuk mempertahankan gelar juara dunia MotoGP. Meskipun masih berada pada urutan kedua, donasi 25 poin dari balapan ini membuat Lorenzo kini mengumpulkan total 224 poin dan hanya terpaut 35 poin dari Stoner yang masih kokoh di puncak klasemen sementara.

Sementara itu, Valentino Rossi yang start dari posisi ke-11 juga menunjukkan performa cukup bagus. Meskipun motornya sangat tidak kompetitif sepanjang akhir pekan ini, "The Doctor" finis pada urutan ketujuh dan sempat meramaikan persaingan memperebutkan posisi keempat.

Hasil ini membuat Stoner gagal mewujudkan ambisinya mencetak empat kemenangan beruntun setelah menang dalam Laguna Seca, Brno, dan Indianapolis. Peraih tujuh kemenangan pada musim 2011 ini pun gagal menjadi juara di Misano sejak tahun 2007.

Seusai balapan di Misano ini, para pebalap hanya memiliki kesempatan istirahat selama satu pekan. Pasalnya, pada 18 September nanti, mereka sudah harus menuju ke Spanyol untuk tampil pada seri ke-14 yang berlangsung di Sirkuit Aragon Motorland, Aragon.

Jalannya lomba

Saat lampu merah padam, Lorenzo melakukan aksi yang bagus. Start dari urutan kedua, dia langsung mengambil kendali lomba ketika memasuki tikungan pertama. Sang juara bertahan ini berada di depan, mengungguli trio Repsol Honda yang berturut-turut ditempati Stoner, Pedrosa, dan Dovizioso. Sementara itu, rekan setim Lorenzo, Spies, berada di urutan kelima.

Namun, satu lap kemudian, Rossi membuat manuver yang menjanjikan. Start dari urutan ke-11 dan langsung melambung ke urutan ketujuh, "The Doctor" sudah naik dua strip ke posisi kelima, menggeser Spies. Setelah itu, giliran Simoncelli yang mengalahkan Spies untuk meramaikan persaingan di barisan depan.

Pada lap ketiga, rekan setim Rossi, Nicky Hayden, harus menerima kenyataan pahit. Dia mengalami kecelakaan dan gagal melanjutkan lomba. Sementara di barisan depan, Lorenzo, Stoner, dan Pedrosa kian jauh meninggalkan para rival mereka. Mulai terbentuk kelompok barisan pertama dan barisan kedua yang menghadirkan persaingan Dovizioso, Rossi, dan Simoncelli.

Satu lap berselang, Simoncelli melakukan manuver yang terbilang berani saat menyalip Rossi. Dari sisi dalam, si jabrik yang merupakan kompatriot Rossi dari Italia ini nekat melakukan aksinya tersebut sehingga nyaris terjadi senggolan. Beruntung Rossi sigap mengantisipasinya sehingga kecelakaan terhindarkan.

Memasuki lap keenam, Lorenzo dan Stoner bertarung semakin ketat karena mereka hanya berselisih 0,1 detik, edangkan Pedrosa tertinggal 0,9 detik. Kondisi serupa juga terjadi antara Dovizioso dan Simoncelli yang kembali merangsek ke depan ketika menyalip rekan sesama pebalap Italia tersebut untuk berada di posisi keempat.

Pada lap ke-11, Lorenzo mulai sedikit menjauh dari kejaran Stoner. Juara dunia dua kali kelas 250 cc tersebut unggul 0,589 detik sehingga dia sudah cukup nyaman berada di depan dan kian dekat dengan ambisinya untuk memangkas gap dengan Stoner dalam perburuan gelar juara dunia musim 2011.

Adapun di kelompok barisan kedua terjadi perubahan komposisi ketika balapan akan memasuki lap ke-16. Spies yang sempat terpuruk pada urutan ketujuh berhasil mengalahkan Rossi ketika bertarung di lintasan lurus dan selanjutnya memberikan ancaman kepada Dovizioso.

Kembali ke posisi terdepan, Lorenzo tampaknya tak terbendung untuk membukukan kemenangan ketiga sepanjang musim ini. Saat balapan tersisa sembilan lap, pebalap Spanyol tersebut sudah jauh berada di depan dengan keunggulan 3,889 detik dari Stoner yang justru mulai mendapat ancaman dari Pedrosa.

Benar saja, pada lap ke-22, Stoner harus turun satu strip ke urutan ketiga karena pada lintasan lurus, Pedrosa berhasil melibasnya. Sebuah kenyataan yang tentu saja memberikan angin segar bagi Lorenzo dalam usahanya mempertahankan gelar juara dunia. Sebab, perbedaan poin mereka bisa terpangkas sembilan poin.

Memasuki tiga lap terakhir, ketika Lorenzo sudah unggul 7,428 detik dari Pedrosa, pertarungan sengit justru terjadi antara Simoncelli, Dovizioso, dan Spies untuk memperebutkan posisi empat. Ketika memasuki tikungan ke kanan, Dovizioso mengambil kesempatan untuk menyalip Simoncelli dari sisi dalam dan berhasil mempertahankan posisi tersebut.

Namun, pada lap ke-28 yang merupakan lap terakhir, Simoncelli kembali menunjukkan aksinya yang berani mengambil risiko. Di tikungan, "Super Sic" lagi-lagi menempel ketat Dovizioso dan mampu mengalahkan kompatriotnya tersebut. Dia bisa mempertahankan keunggulannya hingga menyentuh garis finis meskipun dengan selisih sangat tipis, yaitu hanya 0,043 detik.

Hasil GP San Marino

1. Jorge Lorenzo, ESP Yamaha Factory Racing, 44 menit 11,877 detik
2. Dani Pedrosa, ESP Repsol Honda, 44 menit 19,176 detik
3. Casey Stoner, AUS Repsol Honda, 44 menit 23,844 detik
4. Marco Simoncelli, ITA San Carlo Honda Gresini, 44 menit 29,230 detik
5. Andrea Dovizioso, ITA Repsol Honda, 44 menit 29,267 detik
6. Ben Spies, USA Yamaha Factory Racing, 44 menit 29,969 detik
7. Valentino Rossi, ITA Ducati Marlboro, 44 menit 35,580 detik
8. Alvaro Bautista, ESP Rizla Suzuki, 44 menit 42,555 detik
9. Hector Barbera, ESP Mapfre Aspar, 44 menit 49, 379 detik
10. Cal Crutchlow, GBR Monster Yamaha Tech 3, 44 menit 49,597 detik
11. Hiroshi Aoyama, JPN San Carlo Honda Gresini, 44 menit 51,425 detik
12. Karel Abraham, CZE Cardion AB Motoracing, 44 menit 52,383 detik
13. Colin Edwards, USA Monster Yamaha Tech 3, 45 menit 5,226 detik
14. Randy de Puniet, FRA Pramac Racing, 45 menit 14,243 detik
15. Toni Elias, ESP LCR Honda, 45 menit 32,033 detik

DNF:
Loris Capirossi, ITA Pramac Racing
Nicky Hayden, USA Ducati Marlboro

Lorenzo Kaget Menang Mudah

MISANO - Jorge Lorenzo berhasil mencatat kemenangan mudah di MotoGP San Marino, tadi sore. Lorenzo mengaku kaget bisa meraih kemenangan mudah dalam balapan di Sirkuit Misano.

Dengan kemenangan ini, maka Lorenzo berhasil memangkas ketinggalan dari Stoner. Saat ini, bintang Yamaha Racing itu tertinggal 35 poin dari sang pemuncak klasemen pembalap MotoGP untuk musim ini.

Performa menawan memang sudah diperlihatkan Lorenzo sejak free practice. Meski gagal tampil cemerlang pada sesi kualifikasi, tapi itu semua dibayar dengan meraih kemenangan mudah pada balapan sesungguhnya di Misano.

"Kami tidak boleh menyerah dan terus bekerja. Tim ini sudah melakukan tugas cukup baik dengan memberikan saya motor yang kompetitif lagi untuk lintasan ini. Kami berhasil melakukannya. Sepanjang pekan, kami memang tampil sangat cepat," kata Lorenzo.

Stoner sempat memberikan perlawanan pada awal lomba. Tapi entah kenapa, performa pembalap Repsol Honda itu menurun. Keadaan ini dimanfaatkan dengan baik oleh Lorenzo dan bahkan rekan setimnya Dani Pedrosa.

"Saya berharap mendapatkan perlawanan sengit dari stoner. Tapi sayangnya, Stoner kehilangan kecepatan pada pertengahan lomba dan saya bisa meraih kemenangan kedua di Italia," tambah pembalap asal Spanyol itu.

Lorenzo sadar benar betapa pentingnya kemenangan di San Marino ini. "Kemenangan ini sangat penting buat saya," tandas juara bertahan MotoGP itu, sebagaimana dilansir Autosport, Minggu (4/9/2011).