Blogger Widgets

Sabtu, 29 Oktober 2011

Lorenzo Menanggung Malu Ayahnya Kritik Simoncelli


Ketegangan antara Jorge Lorenzo dan ayahnya Chicho Lorenzo makin memanas. Dalam kondisi yang masih berkabung atas kematian Marco Simoncelli, kepada pers Spanyol Chicho mengatakan bahwa Simoncelli merupakan pembalap yang berbahaya dan tak ada seorangpun yang menegurnya. “Mental Simoncelli tak siap untuk membalap. Untuk membalap pada tingkat seperti itu (MotoGP) Anda juga harus mengasah mental. Dan dia terjatuh dengan sebab yang sama beberapa kali sebelumnya.”

Jorge Lorenzo sendiri memang sebelumnya sangat vokal untuk mengkritik gaya balap Marco Simoncelli yang agresif. Namun saat pemakaman kemarin juara dunia MotoGP 2010 tersebut menyesali perdebatan yang terjadi di antara keduanya. Ia menulis di memorial book yang bertuliskan, “Aku akan selalu mengingatmu. Maafkan aku atas perdebatan yang pernah terjadi denganmu.” Kesuhungguhan akan penyesalan tersebut memang tampak pada raut muka Lorenzo yang muram sepanjang prosesi pemakaman.

Terkejut mendengar ayahnya melontarkan kritik ekstrim mengenai Simoncelli, Jorge Lorenzo menulis pada akun Twitternya bahwa ia malu atas komentar yang telah diucapkan ayahnya tersebut.

“Saya ingin berterima kasih kepada fans yang telah mengerti akan hal itu. Sebagai keluarganya (anaknya) kejadian ini membuat saya lebih malu lagi saat membaca komentar ayah saya yang di luar batas. Saya berharap tak ada seorangpun yang berpikir bahwa saya setuju dengan apa yang telah beliau katakan, karena ini (kesalahpahaman antara Ayah dan anak) sayangnnya bisa terjadi pada siapapun di antara kita semua.”

Jorge Lorenzo Teks asli Twitter @lorenzo99:

“De vuelta a casa despues del triste dia en el funeral de Marco. Agradezco a los aficionados el recibimiento que me han ofrecido…

…Al igual que su familia. Eso todavia me hace sentir mas verguenza cuando leo los comentarios fuera de tono que esta haciendo mi padre.

…Espero que nadie piense que estoy de acuerdo con lo que el dice, pues esa desgracia nos podria haber pasado a cualquiera de nosotros.”

Batal Naik Kelas, Marc Marquez Tetap Isi Grid Moto2 2012

Marc Marquez beserta bos tim Catalunya Caixa, Emilio Alzamora baru saja menggelar konferensi pers di Sirkuit Sepang, Malaysia untuk mengumumkan bahwa dirinya memilih untuk tetap membalap di kelas Moto2 tahun depan dan membela untuk tim yang sama. Tak seperti yang dirumorkan sebelumnya, Marc Marquez dan timnya Catalunya Caixa memberikan pengumumannya hari ini (Kamis, 20 Oktober). Dengan adanya pengumuman ini pula, spekulasi mengenai Marquez yang akan pindah ke MotoGP pada tahun 2012 secara resmi disanggah.

“Saya masih berusia 18 tahun dan punya banyak waktu untuk naik kelas ke MotoGP. Saya sempat berpikir akan pindah ke MotoGP tahun depan tetapi pada akhirnya saya kira lebih baik untuk menggali pengalaman lebih banyak lagi dengan tinggal di Moto2 untuk satu tahun ke depan. Dani Pedrosa berada di kelas 250cc dua tahun, begitu juga Jorge Lorenzo, jadi saya tak harus terburu-buru.” jelas Marquez mengungkapkan alasan nya untuk tetap membalap di Moto2.

Sang bos, Emilio Alzamora mengaku telah menyadari akan prospek gemilang mengenai kepindahan Marquez ke MotoGP tahun 2012, namun keputusan untuk tetap tinggal di Moto2 telah dibuat saat GP Australia di Philip Island lalu.

“Kami telah menjelaskan semua ini pada Marc dan menasihatinya, akan tetapi keputusan akhirnya ada padanya,” jelas Alzamora.

Sebelumnya muncul rumor bahwa tim LCR Honda telah siap menyediakan motor pabrikan RC213V 1000cc untuk Marc Marquez apabila dirinya naik ke kelas MotoGP. Ada juga yang menyatakan bahwa Marquez sebenarnya sangat ingin untuk naik ke kelas MotoGP, namun Honda tak mau membayarnya untuk ditempatkan ke tim LCR Honda dengan menunggangi RC213V, melainkan Honda akan menempatkannya ke tim satelit khusus untuk Marquez seorang.

Nampaknya tahun depan Marc Marquez akan mempergunakan nomor motor #1 seperti yang diinginkan Honda. Tahun ini Marquez mempergunakan nomor motor #93. Hal yang sama mungkin akan terjadi pada Casey Stoner yang kemungkinan besar akan di’sarankan’ atau juga ada yang mengatakan dipaksa secara halus untuk menggunakan nomor motor 1 walaupun nampaknya juara dunia MotoGP 2011 tersebut lebih familiar menggunakan nomor #27.

Saat ini Marc Marquez berada di peringkat kedua klasemen sementara Moto2, hanya tertinggal 3 poin atas rival terdekatnya, Stefan Bradl yang juga akan menetap di kelas Moto2 musim 2012 di bawah naungan tim yang sama seperti saat ini. Talenta Marquez sangat kentara ketika melakoni GP Australia lalu, dimana ia terkena penalti setelah bertabrakan dengan Rattapark Willariot ketika checkered flag telah berkibar pada sesi free practice terakhir yang mengharuskannya memulai balapan Philip Island dari grid paling belakang. Namun, secara fantastis pembalap Spanyol tersebut bisa merangkak naik hingga finish di posisi ketiga. Minggu lalu merupakan pertama kalinya Marc Marquez memimpin klasemen sementara Moto2. Karena pada balapan seri MotoGP Australia lalu ia finish di belakang seteru utamanya, Stefan Bradl maka Bradl kembali memimpin klasemen Moto2 dengan hanya dua seri yang tersisa. Hal ini berarti perebutan gelar juara dunia Moto2 masih terbuka lebar hingga seri pamungkas Valencia yang bertempat di Sirkuit Richardo Tormo.

Marc Márquez feat Dani Pedrosa

Marc Márquez lahir di Spanyol 17 Februari 1993. dia mengawali debut pertamanya sebagai pembalap kelas 125cc pada tahun 2008. podium pertama nya dia peroleh pada saat balapan berlangsung di Donington Park, Inggris. dan sekaligus menjadi orang termuda Spanyol (15 tahun dan 127 hari) untuk mendapatkan podium, mengalahkan Rekor yang Dibuat oleh Dani Pedrosa. Pada tahun 2009 ia menjadi pembalap termuda Spanyol yang mendapat posisi pole pada Grand Prix Prancis (16 tahun dan 89 hari). Dan untuk pertama kalinya menang tahun 2010 di sirkuit Mugello, Italia. Pemilik nomor motor 93 ini juga merupakan calon juara dunia 125cc yang diunggulkan pada musim 2010 ini.

Daaaannnn, dia disebut sebut sebagai the next Dani Pedrosa. tahu kenapa alasan nyaa?


yang pertama adalah, karena mereka sama sama berasal dari negara yang sama, Spanyol. lalu kenapa harus dengan pedrosa disamakan nyaa? karena kan kita tahu banyak sekali pembalap MotoGP yang berasal dari Spanyol. well, ternyata karena sifat nya mereka itu, pendiam, talk less do more, dan low profile. hmmmhh....

Kedua, mereka sama sama di dukung oleh Repsol, dan Marc Márquez (kalau tidak salah) satu satunya pembalap kelas 125cc yang di dukung oleh Repsol, selain Dani Pedrosa, Andrea Dovizioso dan Hiroshi Aoyama.

dan yang ketiga, well sama aja sebenarnya sama yang diatas, Marc Márquez juga di sponsori oleh minuman berenergi yaitu Red Bull. dan lihatlah mereka berdua. sama kaaan? :D



keempat, Baik Dani Pedrosa dan Marc Márquez jarang sekali atau bahkan tidak pernah memakai Umbrella Girl, waaaahhh ada apa dengan merekaa?



Dan kelima, Dani Pedrosa dan Marc Márquez menaruh nama mereka di baju balap sama sama di bagian belakang. oww oww they have a nice sexy back! ;p



fyi, Marc Márquez sangat mengidolakan Dani Pedrosa! yaaahh walaupun dia juga menjawab mengidolakan Valentino Rossi. well, ayoo liat interview nyaa di http://www.redbull.com/cs/Satellite/en_INT/Video/Marc-Marquez--My-idol-is-Dani-Pedrosa-021242900006048



disitu Marc Márquez bercerita tentang season 2010 sejauh ini, his strength, mau jadi apa dia kalau bukan jadi pembalap, dan tentunya tentang idolanya yaitu Dani Pedrosa :D Disini dia juga ditanya tentang pacarnya. daaaaaaaan mau tahu apa jawabannya? hahaha yang jelas jawabannya bikin aku senyum senyum hihi ;)


dan tentunya masih banyak faktor yang membuat dia di isukan sebagai Penerus Dani Pedrosa dan juga merupan Calon Pembalap yang berbakat di masa depan. dan tahukah anda? Dani Pedrosa dan Marc Márquez berteman baik! banyak sekali ditemukan foto foto yang memperlihatkan keakraban mereka. salah satunya video ini memperlihatkan kompetisi yang spesial diantara mereka berdua.

MotoGP : Marc Marquez bakal ke MotoGP ?

Marquez ke MotoGP ? Kenapa tidak !

gosip kepindahan marc marquez ke MotoGP kini tidak lagi sekedar gosip yang klise, tapi lebih menjadi kenyataan. Marquez memang punya talenta hebat dan konon, marquez memang di plot menjadi the next Rossi, atau the next legend. Tidak sekedar the next world champions seperti Hayden atau Kenny Roberts. Dengan dukungan Repsol Honda semuanya menjadi sangat mungkin buat marquez.

Pindah ke 1000cc … artinya Marquez “tidak menjadi rookie”

menunda kepindahan marquez ke MotoGP dianggap lebih merugikan. Terlepas dari apa yang ia dapat musim ini. Soalnya saat adanya perubahan regulasi dari mesin 800 ke 1000cc setidaknya semua pembalap membutuhkan adaptasi. Dan pembalap saat ini yang sudah merasakan mesin 1000cc relatif cuma sebagian. Itupun kebanyakan pembalap medioker seperti Edwards, De Puniet dan Hayden. Sementara Stoner, Pedrosa dan Rossi sendiri memiliki kendala. Stoner sendiri punya catatan kurang klop bersama mesin 1000cc, Rossi dengan segala problem. Sementara cuma pedrosa yang dianggap “bebas masalah” tetapi yang jelas perkembangan ini akan terus berlanjut!

Lorenzo: Maafkan Saya, Simoncelli

Pembalap Yamaha, Jorge Lorenzo, turut hadir dalam prosesi pemakaman mendiang pembalap muda Italia, Marco Simoncelli. Tak lupa Lorenzo menorehkan deretan kata di buku kenangan untuk Super Sic.

Selain membubuhkan tanda tangan, Lorenzo menuliskan ucapan penghormatan pada Simoncelli yang merupakan rivalnya di lintasan.

“Saya akan selalu mengingat kamu. Maafkan saya yang pernah berdebat denganmu,” tulis juara dunia MotoGP 2010 itu seperti dilansir La Gazzetta dello Sport, Jumat 28 Oktober 2011.

Seperti diketahui, Lorenzo sempat bersitegang dengan Simoncelli, usai keduanya bersenggolan dan terjatuh saat balapan seri ke-7 di Sirkuit Assen, Belanda, pada 25 Juni 2011. Namun, kini Lorenzo tak lagi memendam rasa kesalnya terhadap Super Sic, yang kerap tampil agresif di lintasan.

Selain pembalap asal Spanyol tersebut, rekan senegara sekaligus senior Simoncelli, Valentino Rossi setia mendampingi jenazah pembalap yang menghembuskan napas terakhir, tepat saat menginjak 24 tahun 9 bulan 3 hari. Super Sic tewas dalam kecelakaan maut di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada 23 Oktober lalu, yang melibatkan Rossi dan Colin Edwards.

Rossi hanya menuliskan kalimat sederhana namun sangat berkesan, “Saya merindukanmu”. Sementara pembalap Italia lainnya, Andrea Dovizioso, juga menggoreskan kenangannya sebagai rekan Super Sic sejak di berlaga kelas 125cc. “Kamu selalu tangguh dan terus menekan saya untuk melesat lebih cepat”.

Jasad Simoncelli dimakamkan di kampung halamannya, Coriano, Italia, pada Kamis sore waktu setempat. Sepanjang prosesi, helm Super Sic ditaruh di atas peti mati dan di sampingnya terdapat seikat bunga. Sedangkan dua motor yang digunakan Simoncelli sepanjang kiprahnya di dunia balap, Gilera 250cc dan Honda RC212V, berdiri menghiasi di sisi kanan dan kiri podium gereja.

Sebagian besar pelayat, termasuk keluarga dan kekasih Simoncelli, Kate, terlihat menggunakan pakaian kasual. Prosesi pemakaman juga diiringi paduan suara yang membawakan beberapa lagu favorit Super Sic semasa hidupnya.

Lorenzo tak Setuju Pernyataan Ayahnya Soal Simoncelli

Di saat keluarga, teman serta sahabat Marco Simoncelli tengah berkabung, ayah dari Jorge Lorenzo yaitu Chicho Lorenzo mengeluarkan pernyataan yang menurut anaknya tak pantas.

Kepada wartawan di Spanyol, Chicho Lorenzo mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa Marco Simoncelli dari sejak awal sudah menunjukkan tanda-tanda sebagai pembalap yang sering melakukan manuver yang dapat membahayakan pembalap lainnya, dan celakanya tak ada yang memberitahu bahwa gaya membalapnya itu salah.

"Secara mental, Simoncelli tak siap untuk turun balapan. Untuk balapan pada level ini, mental Anda harus terlatih dan dia (Simoncelli) terjatuh dengan cara yang sama beberapa kali sebelumnya," kata ayah Jorge Lorenzo, Chicho Lorenzo, seperti dikutip oleh "Visordown".

Lorenzo sendiri kemungkinan akan melalui masa sulit atas kematian pesaingnya di balapan MotoGP, karena ia adalah salah seorang yang mengeluarkan kritikan keras kepada Simoncelli dan mengeluhkan tentang gaya balapnya yang ceroboh dan berbahaya.

"Saya akan merindukanmu selamanya, saya menyesal bahwa kami memiliki kata-kata itu," kata Jorge Lorenzo.

Lorenzo sendiri terkejut dengan pernyataan ayahnya dan Juara MotoGP musim 2010 ini memposting twit di akun twitter pribadinya dengan ucapan terima kasih kepada penggemarnya yang telah memberikan dukungannya dan rasa penyesalan atas pernyataan yang keluar dari ayahnya.

Senin, 24 Oktober 2011

Penonton sempat marah, lalu hening...

SUASANA kontras pun langsung terjadi di paddock dan tribun penonton begitu MotoGP Malaysia dinyatakan batal setelah terjadinya insiden. Penonton langsung ramai mencurahkan kemarahannya, sementara di paddock keheningan mencekam. Hiruk-pikuk paddock beberapa menit sebelumnya langsung sirna setelah mengetahui kondisi Simoncelli sangat buruk.

Wartawan Jawa Pos Anton Hadiyanto dari Sepang melaporkan, balapan dihentikan pada pukul 16.05 waktu setempat. Lomba baru berjalan dua lap. Pukul 16.40 seharusnya balapan dimulai lagi, seperti yang diumumkan race director.

"Namun, ribuan penonton yang menantikan balapan dimulai lagi harus kecewa. Pada pukul 16.40, yang datang malah pengumuman lomba dibatalkan.

Sontak, cemoohan dan ungkapan rasa tidak puas meramaikan tribun penonton. Tidak lama kemudian, beberapa orang mulai melemparkan berbagai benda ke arah lintasan.

Lemparan-lemparan tersebut semula hanya terjadi di grandstand yang berada di hadapan paddock. Namun, tidak lama kemudian menular ke hillstand B dan hillstand K2. Lintasan di dekat para penonton pun seakan menjadi tempat sampah.

"Suasana yang jauh berbeda terjadi di paddock village, kawasan kegiatan para pembalap bersama krunya. Juga yang terjadi di dekat clinica mobile, yang berada sedikit di luar paddock. Meski tetap banyak yang berlalu lalang, suasananya penuh kesedihan. Apalagi tidak segera muncul kabar pasti mengenai kondisi Simoncelli.

Hanya, kawasan di sekitar clinica mobile jadi tertutup. Deretan ambulans menghalangi penglihatan langsung ke pintu clinica mobile. Tiap orang yang datang dari arah medical center tersebut seperti menahan tangis. Tidak ada keterangan yang bisa didapatkan dari mereka. "Kami tahu terjadi sesuatu yang sangat buruk di sana (clinica mobile)," ungkap Silvio Gandolfo dari media Italia IMTSport.

Dugaan Gandolfo benar. Tidak lama kemudian, penyelenggara MotoGP Malaysia mengumumkan lewat pengeras suara di seluruh penjuru sirkuit. Simoncelli dinyatakan meninggal dunia tepat pada pukul 16.56 waktu setempat.

Seiring dengan munculnya pengumuman tersebut, amarah para penonton pun reda dan suasana menjadi hening. Mereka meninggalkan tribun dan segera memenuhi pintu keluar.

Suasana media center pun tidak jauh beda. Para wartawan Italia membentuk beberapa kelompok. Beberapa di antaranya menangis terisak, laki-laki maupun perempuan. Tidak sedikit yang berpelukan sambil sesenggukan.

"Kami tidak sanggup berkata-kata. Ini kesedihan dan kehilangan yang terlalu besar. Bagi Italia dan olahraga ini," ungkap Gigi Soldano, wartawan dari Milagro Agency.

"Marco pembalap muda yang baik, berpotensi besar. Tidak ada yang menduga hal seburuk ini bisa terjadi. Saya rasa, tidak ada yang tidak terkejut," sambung Alberto Porta dari Sport Mediaset.

Suasana serupa juga terjadi di sekitar garasi. Orang-orang dari tiap tim peserta bergerombol. Mereka tidak saling berbicara, tetapi tampak jelas larut dalam kesedihan. "Ini kesedihan besar dan pukulan besar bagi MotoGP," ungkap Gavin Matheson, press officer Yamaha Factory Racing.

Matheson bersama beberapa kru Yamaha Factory duduk di depan garasi timnya. Hal yang sama dilakukan tim-tim lain. Kebanyakan mereka menutupi wajahnya dengan tangan.

Simoncelli meninggal dalam usia 24 tahun. Dia lahir di Cattolica, Italia. Berdasar keterangan tim medis MotoGP, kematiannya disebabkan cedera pada leher dan dada.

"Saat tim kami sampai, dia tidak sadarkan diri. Saat ambulans datang, dia langsung diberi CPR dan juga mendapatkan perawatan standar lain. CPR terus diberikan selama 45 menit. Sayang, itu tidak bisa membantunya. Dia meninggal pukul 16.56 (waktu setempat, Red)," ujar Michele Macchiagodena, medical director MotoGP.

Lorenzo : Beristirahatlah dalam damai Marco!

PEBALAP pabrikan Yamaha, Jorge Lorenzo tak ikut di Grand Prix Malaysia di Sirkuit Sepang, Minggu (23/10). Juara dunia motoGP itu menjalani operasi jarinya menyusul kecelakaan yang dialami di sirkuit Phillip Island, Grand Prix Australia, Minggu (16/10).

Meski tak bersama dalam sirkuit yang menjadi ajang balapan terakhir bagi Marco Simoncelli, Lorenzo sangat terpukul dengan berita kematian Super Sic - panggilan akrab Simoncelli-. Bagi Lorenzo, kabar itu sangat menyesakkan dada sehingga tidak bisa berkata-kata.

"Saya tidak tahu harus berkata apa seperti hari ini," kata pebalap berkebangsaan Spanyol itu sebagaimana yang dikutip motogp.com.

"Hanya Anda yang bisa menjawab, beristirahatlah dalam damai Marco," kata Lorenzo.

Ben Spies, rekan tim Lorenzo di Fiat Yamaha juga turut dalam kesedihan. "Super Sic beristirahat dengan tenang.."

Ucapan Belasungkawa dari Penggiat Motorsports (Bagian II)

SEPANG - Ucapan belasungkawa terus mengalir deras untuk pembalap Italia Marco Simoncelli yang tewas akibat kecelakaan di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (23/10/2011). Bukan hanya dari para rider seangkatannya, tapi juga oleh para seniornya.

Rider 24 tahun yang terkenal eksentrik lengkap dengan agresivitasnya tutup usianya di Sirkuit Sepang Malaysia. Dia pergi dengan cepat ketika baru mulai meretas karier indahnya di dunia MotoGP, yang dia mulai dia tekuni sejak setahun silam.

Meski terbilang arogan saat di lintasan hingga merugikan pembalap lainnya, namun tetap saja banyak para pembalap yang mengucapkan apresiasi terakhir untuknya dan juga keluarga yang ditinggalkannya. Seperti dikutip Crash, Senin (24/10/2011) beberapa pembalap memberikan ungkapan belasungkawa terhadap pembalap berambut gimbal itu:

Cal Crutchlow pembalap Yamaha Tech3
RIP Marco Simeoncelli! Seorang rider yang hebat dan seorang pria yang baik. Terutama dengan semua teman dan keluarganya yang telah ditinggalkan. Saya takkan pernah melupakan hari ini …#58

Karel Abraham, pembalap Ducati
Para tim Cardion AB Motoracing mengucapkan yang sedalam-dalamnya untuk keluarga, teman, dan kolega dari Marco Simoncelli yang mengakhiri hidupnya akibat kecelakaan yang dialaminya di sirkuit Sepang, Malaysia

John Hopkins, pembalap Rizla Suzuki
God Speed #58 Simoncelli, semangat membalapmu akan selalu hidup selamanya

Lewis Hamilton, pembalap Mclaren Mercedes:
RIP Marco Simoncelli. Terutama saya tujukan kepada teman dan tim di saat yang menyedihkan ini. Kecelakaan tragis yang merenggut nyawanya di usia dini

Jonathan Rea, pembalap Superbike
RIP Marco Simoncelli! Seorang inspirasi sejati, rider yang luar biasa dan takkan pernah akan saya lupakan!. Remuk mendengar kabar kematian Marco Simoncelli, seorang yang terbaik di generasi kami. Turut berduka pula untuk keluarga yang ditinggalkan. RIP Marco

Marco Melandri, pembalap Fausto Fortuna Honda Gresini
Semoga perjalananmu aman Cis. Kata-kata tak bisa mengungkapkan rasa sedih ini

Wayne Gardner, mantan pembalap Honda
Tercengang dan hancur. Suatu kerugian besar bagi MotoGP dan dunia kehilangan pembalap sepertinya

Carl Fogarty, mantan pembalap Ducati
Hancur mendengar bahwa Marco Simoncelli telah tiada. Padahal dia menghirup udara segar di MotoGP. Tidak bisa dipercaya kejadian ini terjadi

Tommy Hill, pembalap Swan Yamaha
Begitu menyedihkan! Sejujurnya sangat menyakitkan hati ketika kejadian ini terjadi di olahraga yang kami geluti! Salam saya untuk keluarga Marco dan teman-teman dekatnya

Juan Pablo Montoya, mantan pembalap F1
RIP Marco Simoncelli. Dia adalah pria yang baik. Pikiran saya dan doa untuk keluarga dan semua teman-temannya,”

Ben Bostrom, pembalap senior
Kualitas dan kuantitas dalam hidup. Kami bisa mengambil pelajaran di sini. Dia begitu bergairah membalap. takkan pernah tahu kapan kau dipanggil. Ciao Sic.

Vodafone McLaren Mercedes
RIP Marco Simoncelli. Kami tujukan kepada keluarganya, teman-teman dan rekan-rekan di Paddock MotoGP di saat yang menyedihkan ini

AT & T Wiliams F1
Ungkapan ini saya tujukan untuk keluarga Marco Simoncelli dan rekan-rekannya di mana pembalap MotoGP mengakhir hidupnya dalam kecelakaan tragis pagi ini (waktu setempat)

Lorenzo Tak Sanggup Komentari Simoncelli

Tak satupun pembalap MotoGP yang mempercayai kepergian Marco Simoncelli. Pembalap Yamaha, Jorge Lorenzo sangat terkejut hingga tak mampu berkomentar banyak.

“Saya tidak tahu apa yang harus dikatakan,” cetus Lorenzo seperti dikutip Crash, Senin 24 Oktober 2011.

Simoncelli tewas akibat kecelakaan tragis di pentas MotoGP Malaysia, Minggu kemarin. Saat balapan baru memasuki lap 2, pembalap asal Italia itu kehilangan kendali di tikungan 11 Sirkuit Sepang.

Tubrukan hebat dengan pembalap yang kala itu ada di belakang Simoncelli, Colin Edwards tak mampu dihindari. Dengan keadaan helm terlepas, pembalap berambut kribo itu sempat terkapar di lintasan, sebelum dinyatakan wafat pada pukul 16.56 waktu setempat.

Saat itu, Lorenzo tidak berada di arena balap lantaran masih menjalani proses pemulihan cedera di kampung halamannya, Spanyol. Juara dunia MotoGP 2010 itu mengalami kecelakaan di GP Australia, pada 16 Oktober lalu, yang menyebabkan ujung jari manis tangan kirinya putus.

Meski jauh dari tempat kejadian, Lorenzo tetap merasakan duka mendalam atas tewasnya Simoncelli. Bahkan, ia tak mampu berkomentar banyak demi mengenang pembalap yang akrab disapa Super Sic itu.

“Istirahat dalam damai Marco. Ya, hanya itu yang akan Anda katakan,” tutup Lorenzo, yang sempat mengalami insiden dengan Simoncelli di Sirkuit Assen, Belanda, akhir Juni lalu.

7 Kecelakaan Simoncelli Sepanjang 2011


Tewasnya Marco Simoncelli tentu menyisakan duka mendalam bagi seluruh insan dan pecinta MotoGP. Sederet kenangan, termasuk sejumlah kecelakaan yang dialami pembalap San Carlo Honda Gresini itu menjadi catatan tersendiri.

Sejak promosi ke pentas MotoGP pada musim 2010, Simoncelli memang dikenal sebagai pembalap yang berani mengambil risiko di lintasan sampai terjatuh berkali-kali. Super Sic -julukan Simoncelli- bahkan digadang-gadang bakal menjadi titisan pemegang tujuh gelar juara dunia MotoGP, Valentino Rossi.

Sepanjang musim 2011, Simoncelli tercatat setidaknya mengalami tujuh kecelakaan. Bahkan, beberapa di antaranya menyebabkan dia gagal menyentuh garis finis. Berikut catatan kecelakaan pembalap asal Italia sepanjang 2011:

1. MotoGP Spanyol, 3 April 2011

Pada balapan seri 2 musim ini, Simoncelli gagal finis lantaran terjatuh saat sedang memimpin balapan di trek basah Sirkuit Jerez. Tak hanya Simoncelli, tujuh pembalap lainnya juga tergelincir, termasuk insiden yang melibatkan Valentino Rossi dengan Casey Stoner.

2. MotoGP Portugal, 1 Mei 2011

Simoncelli terjatuh di Sirkuit Estoril saat memasuki tikungan keempat di lap pertama. Kala itu, ia mengakui salah perhitungan dengan kondisi ban yang suhunya dinilai masih terlalu rendah. Simoncelli jatuh karena menambah kecepatan saat motornya cenderung miring ke kiri. Ia pun tidak dapat menuntaskan balapan.

3. MotoGP Prancis, 15 Mei 2011

Insiden di Sirkuit Le Mans kali ini melibatkan pembalap Repsol Honda, Dani Pedrosa. Tercatat saat balapan menyisakan 10 lap, Simoncelli berusaha menyalip Pedrosa demi merebut posisi terdepan. Namun, upaya Super Sic berujung pada kecelakaan, hingga menyebabkan Pedrosa cedera bahu cukup parah.

Kala itu, Pedrosa tampak sangat geram lantaran gagal menyelesaikan balapan. Sementara itu, Simoncelli bisa melanjutkan balapan dan finis di urutan kelima. Saking kesalnya, Pedrosa bahkan enggan menyambut jabatan tangan Simoncelli, saat keduanya kembali bertemu jelang MotoGP Italia.

4.MotoGP Inggris, 12 Juni 2011

Di seri keenam ini, balapan kembali berlangsung di atas trek basah Sirkuit Silverstone. Simoncelli tak mampu menghindari selip ban, padahal kala itu ia tengah meilntas di trek lurus, sesaat sebelum menikung. Untuk kali ketiga di musim 2011, Simoncelli gagal menyelesaikan balapan.

5. MotoGP Belanda, 25 Juni 2011

Jika sebelumnya melibatkan Pedrosa di GP Prancis, kali ini insiden jatuhnya Simoncelli menyeret pembalap Yamaha, Jorge Lorenzo. Insiden di Sirkuit Assen tersebut terjadi di tikungan, saat balapan baru berlangsung satu lap. Meskipun terjatuh, keduanya masih bisa melanjutkan balapan, dimana Lorenzo finis di urutan keenam dan Simoncelli di peringkat sembilan.

6. MotoGP Amerika Serikat, 25 Juli 2011

Lagi-lagi, kecelakaan tunggal dialami Simoncelli di seri ke-10 musim ini. Super Sic gagal melanjutkan balapan setelah jatuh di lap ketujuh saat dia sedang berada di posisi lima. Ini merupakan kali keempat Simoncelli batal menyentuh garis finis.

7. MotoGP Malaysia, 23 Oktober 2011

Setelah deretan insiden di atas, Simoncelli mengalami kecelakaan tragis yang merenggut nyawanya. Saat balapan di Sirkuit Sepang baru memasuki lap kedua, Simoncelli terjatuh di tikungan 11. Benturan hebat dengan dua pembalap di belakangnya, Colin Edwards dan Valentino Rossi, tak mampu dihindari. Sempat terkapar di lintasan, dengan keadaan tanpa helm, nyawa Super Sic tak tertolong.

Simoncelli menghembuskan napas terakhir di usia sangat muda, tepatnya 24 tahun 9 bulan 3 hari. Sepanjang dua musim berkiprah di MotoGP, juara dunia kelas 250cc pada 2008 ini belum sekalipun mencicipi manisnya mengangkat trofi di atas podium tertinggi.

Raihan terbaik Super Sic hanya saat meraih podium di posisi 3 MotoGP Republik Ceko pada 14 Agustus lalu, dan ketika mengamankan posisi runner-up di Sirkuit Phillip Island, Australia pada 16 Oktober 2011.

Minggu, 23 Oktober 2011

Simoncelli, Si Flamboyan Pengakrab Maut

Pembalap Honda Gresini, Marco Simoncelli tewas secara tragis setelah mengalami kecelakaan di ajang balap motor MotoGP Malaysia, Ahad siang ini. Meninggalnya lajang 24 tahun itu terjadi sepekan setelah pembalap Inggris Dan Wheldon meregang nyawa ketika mengikuti lomba Indy Car di Las Vegas.

Nyawa Simoncelli tak tertolong sejam setelah terjatuh dari motornya. Helm yang dikenakannya terlepas dan bersamaan dengan itu tubuhnya tersambar motor yang ditunggangi Colin Edwards dan Valentino Rossi di tikungan ke-11 pada lomba yang baru memasuki putaran kedua, yang berujung dibatalkannya duel adu cepat ini.

Penyelenggara sempat ingin mengulang lomba dari awal. Namun setelah kebingungan dengan apa yang sedang terjadi ditambah pelemparan botol dari suporter, lomba akhirnya dibatalkan setelah dikibarkannya bendera warna merah.

Kematian Simoncelli merupakan insiden fatal berujung maut pertama di arena MotoGP yang pertama kali terjadi. Sebelumnya pembalap Jepang, Daijiro Katoh meninggal setelah mengalami kecelakaan serius pada lomba GP Jepang pada 2003.

Casey Stoner yang baru saja ditahbiskan sebagai juara dunia tahun ini telah memperkirakan bahwa nyawa Simoncelli dalam bahaya. Ia mengaku terpukul setelah melihat tayangan jatuhnya Simoncelli di lintasan sirkuit. “Jika helm keluar dari kepala, itu pertanda tidak baik,” sebut pembalap Australia tersebut.

Tragedi ini di luar perkiraan Simoncelli. Dua hari sebelum lomba, pembalap yang mendapat julukan Super Sic' dari penggemarnya ini memprediksi dirinya bakal memenangi balapan.

Dikenal flamboyan lantaran gaya rambut ikal 'kriwil', Simoncelli menjadi salah satu pembalap yang disegani di MotoGP. Dia sempat bersitegang dengan pembalap Honda Dani Pedrosa setelah dituding menjadi biang keladi jatuhnya rider asal Spanyol itu di GP Prancis. Akibat insiden tersebut, Pedrosa dipaksa absen sepakan setelah menjalani operasi akibat mengalami patah tulang selangka.

Performa Simoncelli sempat menohok pada beberapa lomba terakhir. Finis di posisi kedua di Phillip Island, pembalap kelahiran Catollica, Italia itu mengawali penampilan apiknya ketika naik ke podium, finis di posisi tiga pada GP Republik Cek, Agustus lalu.

Maut tak dapat ditolak, rejeki tak mampu diraih. Kematian Simoncelli tak pelak memukul sesama rekan pembalap. “Istirahat dengan tenang Simoncelli! Seorang pembalap besar dan pria yang ramah. Turut Berduka bagi keluarga dan rekan, saya tidak akan pernah melupakan hari ini,” kicau pembalap Inggris, Cal Cruthclow dalam status di akun Twitter miliknya.


Duka juga dirasakan pembalap Formula Satu Mark Webber. “Istirahat dengan damai Marco. Pembalap yang memiliki talenta spesial yang akan dirindukan. Saya sedang memikirkan semua yang Anda cintai dan semua paddock di MotoGP,” klaimnya dalam Twitter.

Ini merupakan tahun kedua Simoncelli bergabung di MotoGP. Pembalap yang pernah 250 kali juara di kelas 250 cc ini baru saja meneken perpanjangan kontrak dan akan bertahan dengan timnya sampai tahun depan.

Ucapan Bela Sungkawa untuk Simoncelli

SEPANG, Kompas.com - Kematian Marco Simoncelli akibat kecelakaan maut di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (23/10/11), menyisakan duka yang sangat dalam bagi para pelaku olahraga balap di dunia. Ungkapan bela sungkawa datang dari berbagai kalangan, mulai dari mereka yang berkecimpung di arena balap motor hingga balap mobil.

Berikut kutipan pernyataan mereka yang berdukacita akibat kematian Simoncelli:

- Nicky Hayden, pebalap Ducati MotoGP "Terkadang hidup ini sungguh tak masuk akal... RIP (Rest In Peace) #58 - nomor milik Simoncelli, engkau selalu merupakan seorang bintang di dalam dan di luar trek. Kami akan selalu merindukanmu."

- Tim Suzuki MotoGP

"Semua di Rizla Suzuki sangat terpengaruh oleh kejadian tragis hari ini, dan kami mengirimkan rasa duka cita yang besar kepada keluarga Marco dan teman-temannya atas kehilangan yang amat besar ini."

- Mark Webber, pebalap Red Bull Racing Formula 1

"RIP Marco. Seorang bakat spesial yang akan selalu dirindukan..."

- Chaz Davies, juara World Supersport

"RIP Marco. Olahraga kami sudah kehilangan seorang pebalap hebat dan teman yang hebat. Pikiranku bersama dengan keluarganya. Saya cukup beruntung pernah menjadi rekan setimnya pada tahun 2002. Dia merupakan teman yang menyenangkan dan mengajarkan saya bahasa Italia pertama yang tak bisa terlupakan!"

- Taka Horio, Manajer Umum Bridgestone Motorsport Department

"Hari ini kami hancur. Pikiran dan doa kami bersama keluarga Marco pada kecelakaan yang sungguh mengerikan ini, dan bersama timnya. Kata-kata tak bisa menggambarkan emosi yang kami semua rasakan. Keluarga MotoGP telah kehilangan salah satu bintang yang sedang bersinar, sebuah karakter asli yang sangat besar dan kuat, berkharisma, dan memiliki semangat yang tak terbendung, dan kami semua sudah kehilangan seorang teman yang hebat. Kami bekerja sama dengan Marco pada dua tahun pertamanya di MotoGP, dan jelas bahwa dia adalah seorang pebalap sejati, sesuatu yang dia buktikan lagi dan lagi musim ini. Dia bertarung sampai akhir dan seorang showman. Peningkatannya hanya dalam dua musim menjadi hal yang fantastik untuk disaksikan, dan merupakan bukti kemampuannya, bakat, dan dedikasinya kepada olahraga yang begitu dicintainya. Kami ingat kegigihan dan semangat yang dia tunjukkan saat balapan, dan dia akan sangat, sangat dirindukan."

- Malcolm Wilson, bos tim Ford World Rally

"Hari ini benar-benar dibayangi oleh kematian tragis Marco Simoncelli pada balapan MotoGP di Malaysia. Marco baru saja mengunjungi M-Sport beberapa minggu lalu untuk menguji Fiesta RS WRC. Dia sangat antusias dan senang berada di mobil itu, dan sekarang kami sangat sedih mendengar berita ini. Belasungkawa kami yang dalam untuk keluarga, teman-teman, dan koleganya."

- MotoGP

"MotoGP menyampaikan belasungkawa yang dalam kepada keluarga Marco, teman-teman, dan timnya, atas kehilangan yang tragis ini."

- Tim Williams Formula 1

"Turut berduka cita kepada keluarga dan teman-teman Marco, setelah pebalap MotoGP itu tak kuasa melawan cedera parah yang dialami akibat kecelakaan tragis pagi ini."

- Heikki Kovalainen, pebalap Lotus Formula 1

"Saya tidak yakin seorang bintang MotoGP, Simoncelli, sudah meninggal dalam kecelakaan ini, seorang pebalap berbakat sudah hilang hari ini."

- Karun Chandhok, pebalap cadangan Lotus Formula 1

"Pekan yang mengerikan bagi olahraga kami... Baru mendengar Marco Simoncelli sudah terbunuh pada balapan MotoGP hari ini... pebalap berbakat - kehilangan bagi MotoGP."

- Cal Crutchlow, pebalap Tech 3 Yamaha

"RIP Marco Simoncelli! Seorang pebalap hebat dan menyenangkan. Saya tidak akan melupakan hari ini. Turut berduka cita."

- Tim Yamaha MotoGP

"Beristirahatlah dalam damai, Sic... kami ucapkan bela sungkawa kepada keluarga dan timmu. Sebuah tragedi."

- Shuhei Nakamoto, Presiden HRC

"Saya tidak tahu harus bilang apa. Marco adalah orang yang menyenangkan, dan pebalap penuh bakat. Kadang-kadang saya kasar kepadanya, seperti ketika dia meraih podium pertamanya di Brno, ketika saya mengatakan: 'Podium yang beruntung!' dan dia begitu marah... tetapi saya ingin memotivasinya. Saya hanya berpikir bahwa ketika dia meraih kemenangan pertama, kami akan merayakannya bersama-sama... Sekarang saya hanya ingin berterima kasih kepada Marco, atas apa yang sudah kamu berikan kepadaku dan ucapan duka citaku kepada keluarganya."

- Dani Pedrosa, Pebalap Honda MotoGP

"Dalam sebuah tragedi seperti ini, tak ada yang bisa dikatakan. Saya hanya ingin ucapkan bela sungkawa kepada keluarga dan semua orang yang mencintainya. Saya sudah bersama ayahnya dan yang bisa kami lakukan hanya berpelukan, tak ada yang lain. Itu adalah insiden yang fatal, dan semua orang di paddock masih shock. Kadang kala kami sendiri lupa bagaimana bahayanya olahraga ini, dan ketika anda kehilangan, maka sudah tak ada artinya. Jelas, bahwa kami semua melakukan yang kami suka, apa yang kami cintai, tetapi pada hari-hari seperti hari ini, tak ada yang bisa dikatakan."

- Andrea Dovizioso, pebalap Honda MotoGP

"Dalam situasi ini, kata-kata tampaknya tidak sesuai. Saya memikirkan keluarga Marco dan semua orang yang sayang kepadanya, khususnya ayah dan ibunya. Saya juga punya anak, dan apa yang terjadi hari ini adalah situasi paling sulit yang dapat Anda bayangkan. Saya melihat gambar dan sangat terkejut: saat balapan Anda bertarung dan mendorong keras, dan bencana sering muncul di sekitar tikungan. Marco adalah pebalap yang kuat dan dia selalu mendorong keras. Kami membalap bersama sejak kecil, saya melihatnya selalu mendorong secara maksimal, dia sering jatuh, tetapi tanpa cedera besar, dia tampak tak terkalahkan. Apa yang terjadi hari ini tampaknya tidak mungkin."

- Casey Stoner, juara dunia MotoGP dan pebalap Honda MotoGP

"Saya terpukul dan sedih kehilangan Marco. Ketika hal seperti ini terjadi, mengingatkan bahwa betapa berharganya hidup ini, dan membuatku merasa sakit. Yang bisa kukatakan adalah turut prihatin dan duka cita kepada keluarga Marco."

- Jenson Button, pebalap McLaren Formula 1

"RIP Marco... Seorang pebalap berbakat telah hilang. Duka citaku kepada keluarganya, teman-teman, dan semua orang di MotoGP. Kadang-kadang olahraga motor bisa menjadi kejam..."

- Jorge Lorenzo, pebalap Yamaha MotoGP

"Saya tidak tahu harus berkata apa pada hari seperti ini... Saya hanya tahu bahwa kami akan merindukanmu. Beristirahatlan dalam damai, Marco."

Simoncelli Akhirnya Meninggal Dunia

Pebalap MotoGP Gresini Honda asal Italia, Marco Simoncelli akhirnya meninggal setelah kecelakaan di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (23/10/11). Demikian pengumuman resmi seperti dikutip AFP. "Ini resmi. Dia sudah meninggal. Dia menyerah," ujar seorang pejabat dari Dorna yang merupakan perusahaan pemegang hak siar MotoGP.

Kecelakan yang melibatkan Marco Simoncelli, Colin Edwards, dan Valentino Rossi, juga membuat GP Malaysia musim 2011 secara resmi dibatalkan.

Pada awal lomba, empat pebalap Honda langsung berada di depan setelah lampu merah padam. Stoner, yang start dari urutan kedua, berhasil mendahului Pedrosa, selaku pemegang pole position, disusul Andrea Dovizioso, dan Simoncelli. Hanya satu lap saja, Stoner, yang akhir pekan lalu sudah memastikan diri menjadi juara dunia MotoGP 2011, sudah unggul lebih dari 1 detik atas Pedrosa.

Namun di posisi keempat, terjadi pertarungan seru antara Simoncelli dengan pebalap Rizla Suzuki, Alvaro Bautista. Mereka saling mendahului dalam beberapa kesempatan, sebelum kecelakaan horor menimpa Simoncelli, yang terlibat dalam benturan antara dirinya dengan pebalap Yamaha Tech 3, Colin Edwards, dan pebalap Ducati, Valentino Rossi.

Saat memasuki lap kedua di Tikungan 11, Simoncelli jatuh dan melibatkan pebalap Yamaha Tech 3, Colin Edwards,dan pebalap Ducati, Valentino Rossi.

Kecelakaan horor itu menyebabkan Simoncelli terkapar di trek dengan helm terlepat dan dia sama sekali tidak bergerak, sedangkan Edwards terseret keluar trek dan mengalami dislokasi bahu. Sementara itu Rossi selamat, karena mampu menguasai motor sehingga hanya melebar ke luar trek dan Ducati GP11.1 tunggangannya hanya mengalami kerusakan ringan.

Usai kecelakaan tersebut, marshal langsung mengibarkan bendera merah tanda balapan dihentikan. Tetapi, rupanya keadaan tak memungkinkan untuk melakukan balapan pada hari Minggu ini, karena tim medis konsentrasi memperhatikan kondisi Simoncelli.

Kronologi Insiden Tabrakan Simoncelli dan Edwards

Kondisi Marco Simoncelli dilaporkan mengalami cedera parah akibat insiden tabrakan dengan Colin Edwars di sirkuit Sepang Malyasia, Ahad (23/10). Pembalap Italia berusia 24 tahun itu sempat tak sadarkan diri saat dibawa ambulan akibat terhempas di lintasan. Berikut kronologi insiden tabrakan tragis pembalap Honda Gresini tersebut.

- Saat lomba akan menyelesaikan lap pertama, Simoncelli berduel ketat dengan pembalap Suzuki Alvaro Bautista untuk mendapatkan posisi empat, membututi tiga pembalap Repsol Honda yang berada di depan. Keduanya saling menyusul hingga tikungan ke-11 di akhir lap.

- Saat akan menikung, Simoncelli yang berada di depan Bautista tiba-tiba melebar dan berhasil dilalui oleh Bautista dan Nicky Hayden.

- Namun karena ban depan motornya kehilangan traksi, Simoncelli pun terjatuh saat akan masuk kembali lintasan. Dari tayangan ulang, Simoncelli terjatuh karena membelok dengan tajam ke kanan.

- Jatuhnya Simoncelli membuat pembalap di belakanngnya, Colin Edwards yang juga berusaha mendahuluinya, tidak bisa mengendalikan motor dan seketika menabrak Simoncelli.

- Bahkan keduanya juga menabrak Valentino Rossi yang berada di samping mereka.

- Rossi harus terdorong keluar lintasan, namun karena masih bisa mengedalikan motornya, pembalap Ducati itu bisa masuk kembali ke lintasan dan melanjutkan lomba.

- Sementara Simoncelli yang ditabrak oleh Edwards terlihat terkapar di lintasan tidak bergerak.

- Panitia lomba langsung mengibarkan bendera metah dan menghentikan perlombaaan, akibat banyaknya serpihan motor di lintasan.

- Dari laporan sementara Edwards mengalami luka pada bahunya akibat terkilir. Pembalap Amerika Serikat tersebut juga dikabarkan mengalamu gegar otak ringan.

- Sementara Rossi, yang rekan senegara Simoncelli, terlihat duduk sangat tenang di garasi menunggu berita rekannya itu.

Rabu, 19 Oktober 2011

Jorge Lorenzo Sempat Panik

PEMBALAP Yamaha, Jorge Lorenzo sudah keluar dari rumah sakit Knox Private di Australia. Kemarin (19/10/2011), ia pun telah kembali terbang ke rumahnya di Barcelona untuk menjalani pemulihan cedera setelah operasi yang dilakukan pada jari manis dan tengah tangan kirinya. Ia mengaku sempat dihantui kekhawatiran kedua jarinya tak bisa berfungsi lagi. Untungnya, berkat penanganan tepat, hal yang dikhawatirkan tak terjadi.

"Setelah mengalami kecelakaan hebat itu, saya sangat khawatir tak bisa pulih lagi terutama dengan kondisi jari saya," ujarnya. "Setelah mendapat perawatan luar biasa, saya merasa yakin jari dan otot saya di tangan akan kembali fit secara sempurna lagi. Ini memberikan saya sebuah keyakinan, saya tak sabar untuk bisa kembali berada di atas motor Yamaha M1 lagi,"

Lorenzo pun memuji Casey Stoner yang tampil luar biasa sepanjang musim ini. "Casey memperlihatkan kemampuan luar biasa sepanjang musim ini dengan sedikit sekali melakukan kesalahan. Dia sudah menjadi pembalap yang sangat kuat dan sangat konsisten. Jadi musim ini akan sangat sulit untuk mengalahkan dia. Saya ucapkan selamat buat dia," kata Lorenzo.

Awalnya, pembalap Spanyol ini menginginkan pertarungan dan memberikan perlawanan kepada Stoner sampai seri terakhir di Valencia. Sayang sekali, harapannya kandas setelah mengalami cedera jari manis di MotoGP Australia. "Sekarang fokus pikiran kami adalah menghadapi musim depan dan berusaha keras untuk sebisa mungkin bisa meraih kemenangan lagi," kata Lorenzo.

Juara dunia MotoGP 2010 itu akan absen pada pergelaran MotoGP akhir pekan ini yang akan digelar di Sirkuit Sepang dan juga dia tidak bisa ikut agenda tes 1000cc bersama Yamaha. Padahal tim asal pabrikan Jepang itu punya rencana melakukan uji coba 1000cc setelah race MotoGP Malaysia.

Rekan setimnya, Ben Spies juga diragukan untuk bisa ikut MotoGP Malaysia setelah juga mengalami kecelakaan pada sesi kualifikasi di Australia. Pembalap asal AS tersebut diharapkan bisa segera kembali fit pekan ini.

Selasa, 18 Oktober 2011

Lorenzo Ucapkan Selamat kepada Stoner

Jorge Lorenzo sukses menjalani operasi plastis di Australia. Kin, pebalap Yamaha yang baru saja kehilangan gelar juara dunia MotoGP tersebut sudah terbang kembali ke rumahnya di Barcelona, untuk menjalani masa-masa pemulihan.

Seperti yang sudah dikonfirmasi, mantan juara dunia dua kali kelas 250cc tersebut akan absen di GP Malaysia akhir pekan ini. Peluangnya untuk tampil pada seri terakhir di Valencia, 4-6 November, juga belum bisa dipastikan, karena keputusannya baru akan diambil dalam kurun waktu dua pekan ke depan, tergantung kemajuan proses recovery.

Akhir pekan lalu Lorenzo tak bisa tampil di GP Australia, akibat kecelakaan saat sesi pemanasan pada Minggu (16/10/11) pagi. Hal tersebut melicinkan jalan pebalap Repsol Honda, Casey Stoner, untuk merengkuh gelar juara dunia, setelah naik podium nomor satu pada balapan di depan publik sendiri.

Atas keberhasilan rivalnya tersebut, Lorenzo tak lupa memberikan ucapan selamat. Setelah itu, dia berbicara tentang cedera yang menimpanya.

"Casey mengalami musim yang luar biasa, dengan sangat sedikit melakukan kesalahan. Dia selalu sangat kuat dan konsisten, sehingga sulit untuk mengalahkannya. Selamat kepadanya, dia sudah menjadi yang terbaik pada tahun ini, dan pantas meraih gelar keduanya tersebut, prestasi yang diraihnya bersama pabrik berbeda (Ducati dan Honda)," ujar Lorenzo.

"Saya ingin bertarung sampai akhir musim, mungkin sampai Valencia, tetapi kecelakaan pada hari Minggu membuatnya menjadi tak mungkin. Saya sangat bangga dengan timku, atas semua kerja keras mereka, sehingga berada di posisi kedua klasemen. Sekarang kami harus berpikir tentang tahun depan, dan kerja keras sebisa mungkin untuk kembali menang.

"Setelah kecelakaan, saya sangat khawatir tak bisa merasakan lagi apa-apa pada jariku. Setelah menerima pengobatan yang luar biasa, saya merasa yakin bisa memiliki rasa yang sempurna pada syaraf dan otot. Ini memberikanku kepercayaan diri yang baik; Saya tak sabar untuk kembali duduk di atas M1-ku lagi!"

Memang, akibat kecelakaan tersebut, jari manis kiri Lorenzo terputus pada ruas pertama. Tetapi pada operasi, jari tersebut bisa disambung lagi, dan syarat serta ototnya bisa berfungsi dengan baik. Jari tengah pun mengalami luka, meskipun hanya kehilangan kulit, dan sudah ditutup dengan SSG yang diambil dari hypothenar (kelompok tiga otot telapak tangan yang mengontrol gerakan jari kelingking).

Minggu, 16 Oktober 2011

MotoGP Australia: Jari Kiri Lorenzo Putus


Pembalap Yamaha Jorge Lorenzo tidak bisa tampil di sesi balapan MotoGP Australia setelah mengalami kecelakaan di sesi pemanasan, Minggu, 16 Oktober 2011. Insiden itu menyebabkan ruas teratas jari manis di tangan kirinya putus. Juara Dunia MotoGP 2010 itu harus menjalani operasi plastik.

Dilansir dari Crash Net, kecelakaan itu terjadi di tikungan 12 saat lap terakhir sesi pemanasan. Setelah terjatuh, Lorenzo bangkit dari motor dan terlihat mengibaskan jari kirinya.

Setelah sadar jarinya putus, beberapa orang di sekitar kejadian mencoba mencari potongan jari itu. Petugas medis yang melihat cedera itu juga langsung memutuskan Lorenzo tidak fit untuk sesi balapan.

Absennya Lorenzo membuahkan berkah buat pesaing terkuatnya, Casey Stoner. Karena Stoner kini tidak memiliki halangan lagi untuk meraih gelar juara dunia 2011 di Australia meski masih menyisakan dua seri balapan lagi.

Benar saja, Stoner tampil tanpa lawan imbang dan meraih podium pertama di Sirkuit Phillip Island. Dengan demikian jumlah poin Stoner tak lagi terkejar oleh Lorenzo yang duduk di peringkat dua klasemen sementara.

"Tadinya saya kira hanya kecelakaan kecil. Saya pikir juga hanya lecet kecil atau apa lah. Tapi setelah saya lihat tayang ulangnya, semua orang tengah mencoba mencari potongan jari dia," kata Stoner menyuarakan rasa simpatinya.

"Saya jadi agak mual karena saya juga pembalap. Saya tahu rasanya jika mengalami hal-hal seperti ini."

Stoner kini mengoleksi 325 poin dan berhak mengklaim juara dunia MotoGP untuk kedua kali sepanjang karir tepat di hari ulang tahunnya. Sedangkan Lorenzo, yang cedera hanya mengoleksi 260 poin.

Jika pun Lorenzo memenangi dua sisa seri lagi di Malaysia dan Spanyol dan tiap kemenangan berhadiah 25 poin, jumlahnya tidak akan bisa mengejar jumlah poin Stoner.

Ujung Jari Putus,Lorenzo Absen di GP Malaysia

Usai mengalami kecelakaan di MotoGP Australia, Minggu 16 Oktober 2011, Jorge Lorenzo harus menjalani operasi pada salah satu jari di tangan kirinya. Namun, demi pemulihan, pembalap Yamaha ini terpaksa absen di balapan berikutnya di Malaysia.

Lorenzo terjatuh saat sesi pemanasan jelang balapan di Sirkuit Phillip Island, Minggu pagi tadi. Kecelakaan di tikungan 12 tersebut menyebabkan pembalap asal Spanyol kehilangan ujung jari manis pada tangan kirinya.

Tim medis memastikan kondisi Lorenzo tidak fit untuk mengikuti balapan. Juara dunia MotoGP 2010 ini kemudian menjalani operasi di Melbourne, Australia, pada Minggu malam waktu setempat.

Seperti dilaporkan Crash, operasi Lorenzo berlangsung sukses dan dokter bedah bisa menyelamatkan saraf serta tendon jarinya yang terluka.

Sayangnya, masa pemulihan yang panjang membuat pembalap 24 tahun tersebut harus melewati Grand Prix Malaysia di Sirkuit Sepang, pada 21-23 Oktober mendatang.

Lorenzo juga belum dipastikan mengakhiri musim dengan berlaga di seri pamungkas di Valencia, Spanyol, pada 4-6 November 2011. Keputusan akan diambil setelah pembalap kelahiran Palma tersebut kembali ke Barcelona.

Sementara Lorenzo gagal beraksi di GP Australia, pembalap Repsol Honda Casey Stoner justru sukses merengkuh gelar juara dunia 2011, setelah menjadi yang tercepat di kampung halamannya.

Sedangkan rekan setim Lorenzo, Ben Spies juga absen di Phillip Island lantaran cedera kepala pada sesi kualifikasi, Sabtu kemarin.

Simpati Stoner Buat Lorenzo

PHILLIP ISLAND - Pembalap Jorge Lorenzo tidak dapat mengikuti balapan di MotoGP Australia setelah terjatuh pada sesi warm-up. Casey Stoner menyesal tidak dapat berlomba dengan Lorenzo pada hari ini.

Akibat dari kecelakaan yang dialami oleh Lorenzo, jari sebelah kiri pembalap Yamaha itu mengalami cedera. Itu juga memaksanya untuk tidak dapat melanjutkan perlombaan, sehingga membuat Stoner memastikan gelar juara dunia dengan mudah.

Perlu diketahui, Lorenzo mengalami kecelakaan di turn 12 pada 20 menit lap terakhir. Dia berjalan ke pinggir sirkuit sambil menggetarkan tangan kirinya dan tim medis menyatakan Lorenzo tidak dapat melanjutkan lomba.

Setelah itu, Lorenzo langsung dilarikan ke Rumah Sakit di Melbourne untuk menjalani operasi. Tentu, sejumlah pembalap mengirimkan rasa simpati atas cedera yang dialami oleh Lorenzo, salah satunya rival terdekat Stoner.

Pembalap Repsol Honda itu mengaku menyesal dengan cedera yang dialami oleh Lorenzo. "Ketika saya melihat Lorenzo terjatuh, saya berpikir itu hanya sebuah kecelakaan ringan. Saya pikir itu hanya luka gores atau sesuatu hal seperti itu," ungkap Stoner selepas balapan dalam jumpa pers.

"Kemudian, saya melihat tayangan ulangnya dan menyaksikkan semua yang terjadi. Semua orang mencoba mencari tahu apa yang terjadi dengan jarinya," sambung mantan pembalap Ducati tersebut dilansir Reuters, Minggu (16/10/2011).

Senin, 10 Oktober 2011

Jorge Lorenzo Ingin Beristrikan Wanita Indonesia


Di usia muda, Jorge Lorenzo sudah berprestasi dan bertabur ketenaran serta materi. Tentu, siapa wanita yang tidak mau bila menjadi pendamping hidupnya. Nah, harapan itu rupanya mulai ditebar pembalap muda yang juga juara dunia MotoGp 2010 ini saat berkunjung ke Bali sebagai duta Yamaha, Sabtu (8/10).

Ketika datang di Pulau Dewata, Lorenzo (24) sempat menyatakan harapannya untuk mendapatkan seorang kekasih. Dan yang mengagetkan, pembalap Spanyol ini memimpikan bisa mendapatkan wanita Indonesia yang kelak akan menjadi pendamping hidupnya.

Tak pelak, apa yang disampaikan Lorenzo saat konferensi pers Meet and Greet di Garuda Wisnu Kencana, Jimbaran itu, pasti membuat histeris para penggemarnya. Salah satu alasan dia mencari istri orang Indonesia adalah karena terkesan dengan keramahtamahan dan kehangatan hidup selama ia di Bali.

“Keramahtamahan, sikap rendah hati masyarakat Bali, serta keindahan dan kehangatan mataharinya membuat saya terkesan. Saya tidak bisa melupakan pulau ini,” kata Lorenzo.

Karena itu wajar bila dia pun berencana membeli rumah pribadi di Bali, meski sampai saat ini belum menemukan lokasi yang sesuai. Hal tersebut diungkapkan General Manager Promotion Yamaha Motor Kencana Indonesia, Eko Prabowo.

“Keinginan Lorenzo adalah memiliki rumah di Bali, karena dia sangat menyukai wilayah tujuan wisata internasional itu,” kata Eko.

Namun, Eko tidak bersedia menyebutkan berapa nilai rumah yang akan dibeli Lorenzo nanti. Menurut dia, pada kunjungan yang ketiga kalinya di Bali tersebut, Lorenzo tidak hanya sekadar berlibur dan bertemu penggemarnya.

Sebagai duta Yamaha, Lorenzo juga menyempatkan diri untuk syuting iklan produk terbaru pabrikan sepeda motor asal Jepang itu, yang rencananya ditayangkan di seluruh media elektronik bulan ini.

“Suasana dan cuaca di sini sangat menyenangkan. Banyak sekali pantai yang bisa saya kunjungi jika memiliki waktu,” kata dia.

Sebelum merajai jalur cepat kelas MotoGP 2010, Lorenzo juga sudah menjuarai kelas 250 CC. Di kelas ini, Lorenzo menjadi juara dua kali yaitu tahun 2006 dan 2007 dengan total 48 kali start, 17 kali menang, 29 kali naik podium dan 23 kali merebut pole position. Total, ia meraup 768 poin di kelas 250 CC.

Sedangkan di ajang bergengsi MotoGP, Lorenzo sudah membalap 67 kali dan menang 17 kali dengan total 1094 poin sejak 2008.

Sabtu, 08 Oktober 2011

Lorenzo Dielu-Elukan di Bali

Pebalap motor GP dari tim Yamaha, Jorge Lorenzo, kembali menyapa para penggemarnya di Bali, Sabtu (8/10/2011).

Sebelumnya, pebalap asal Spanyol itu pernah melakukan kegiatan serupa di Bali Safari & Marine Park di Kabupaten Gianyar pada Januari 2011.

Kali ini kehadiran pebalap asal Spanyol itu untuk memenuhi rasa kerinduan ratusan penggemarnya yang berkumpul di Garuda Wisnu Kencana, Jimbaran, Kabupaten Badung.

Saat sang juara MotoGP 2010 itu memasuki lokasi acara, para penggemarnya tampak histeris dan terus berteriak memanggil-manggil nama Lorenzo sambil berebut di deretan terdepan agar bisa mengabadikan momen langka itu.

Tidak hanya para penggemar, para wisatawan domestik yang tengah menikmati keindahan objek wisata itu tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan bertemu dengan salah seorang pebalap motor kelas dunia.

“Kedatangan saya kali ini selain untuk berlibur sebelum kembali bertanding menyelesaikan tiga seri yang tersisa di musim ini, juga untuk menyapa para penggemar di Bali,” kata Jorge Lorenzo di sela-sela acara “Meet&Greet” di Jimbaran itu.

Dia berharap bisa semakin mendekatkan diri dengan para pencinta MotoGP di Indonesia yang paling banyak berada di wilayah tujuan wisata internasional tersebut.

“Saya selalu merasa mempunyai hubungan yang cukup erat dengan penggemar di Indonesia sehingga selalu ingin kembali ke sini jika mendapatkan waktu libut,” ujarnya

Lorenzo Ingin Punya Rumah di Bali

Juara MotoGP 2010 Jorge Lorenzo rupanya memendam mimpi untuk bisa memiliki sebuah rumah tinggal di Bali, pulau yang senantiasa memikat hatinya.

Bagi publik tanah air apalagi penggila Motor GP, Lorenzo sudah tidak asing lagi, selain menjuarai balapan motor dunia tahun lalu, tahun ini juga tengah berjuang mempertahankan gelar bergengsinya.

"Ya, saya ingin punya sebuah rumah di Bali," katanya saat konferensi pers "Meet and Greet" Jorge Lorenzo bersama PT Yamaha Motor Kencana Indonesia YMKI Bali di Garuda Wisnu Kencana, Jimbaran, Sabtu petang (8/10/2011).

Lorenzo mengaku sudah lima kali datang ke Indonesia, tiga kali diantaranya datang ke Pulau Dewata. Setiap kali, ia selalu ingin bisa kembali ke Bali, daerah yang memberinya banyak inspirasi.

Dia mengaku senang dan kagum dengan keramahatamahan, sikap rendah hati masyarakat Bali. Demikian pula, keindahan pantai dan matahari yang membuatnya selalu terkesan, tidak pernah bisa melupakan pulau seribu pura ini.

Karena itulah, wajar saja jika dirinya ingin bisa memiliki rumah sehingga tinggal di Bali, hanya saja sampai saat ini belum menemukan yang pas.

Seperti diketahui pada tahun 2009 lalu, Lorenzo datang ke Bali lebih banyak dimanfaatkan untuk berolahraga bahkan sempat bermain sepak bola di Pantai Kuta.

Selama kunjungan ke Bali, dia menyempatkan diri bertemu ratusan penggemarnya dari berbagai komunitas motor Yamaha, pelajar SMA mahasiswa hingga organisasi kemasyaratan di Bali.

Dengan senyum khas dan ramahnya, membuat para pengagumnya histeris. Ia maledeni sesi foto bersama para penggemarnya di Bali. Bahkan saat menyapa penggemar Lorenzo dengan fasih mengucapkan kata-kata dalam bahasa Indonesia seperi selamat siang dan apa kabar.

Kedatangan Lorenzo lewat prosesi penyambutan dengan tarian Bali, memang sangat dinanti-nantikan penggemarnya. Ia juga mengikuti foto sesi syuting dengan kostum pembalap untuk motor Yamaha.

Lorenzo sempat mengenakan busana udeng atau penutup kepala khas busana Bali di bagian kepala. Pembalap asal Spanyol yang menunggangi Yamaha M1 pada tiga musim terakhir itu menyatakan, bahwa publik Bali merupakan salah satu fans terbanyak di Indonesia selain Jakarta.

Dalam kesempatan itu, General Manajer PT Yamaha Motor Kencana Indonesia Eko Prabowo mengatakan, hingga saat ini Lorenzo sudah tiga kali ke Indonesia dan Bali.

Selain lawatan promosi, Lorenzo akan memanfaatkan waktunya untuk berlibur. Sebelumnya, pembalap Spanyol tersebut berkunjung pada 2008 dan 2010. Tiga kunjungan itu dilakukan saat dirinya sudah memperkuat Yamaha di MotoGP.

Senin, 03 Oktober 2011

Dovi: Setim dengan Rossi? No Way!

MOTEGI – Sekonyong-konyong, Andrea Dovizioso melontarkan pernyataan yang sempat bikin geger. Dovi mengungkapkah, takkan mau berada satu tim dengan rider idola, Valentino Rossi. Apa sebab?

Baginya, menjadi rekan tim VR46, sama saja dengan membuat diri sendiri menderita, sementara Rossi akan menari-nari di atas penderitaannya. Menurutnya, Rossi terlalu pelit untuk berbagi solusi tentang banyak hal.

“Saya takkan mau setim dengan Valentino Rossi. Sama saja dengan membuat diri sendiri menderita. Tak ada ruang di sampingnya, dia akan melibas anda dan dia takkan menyisakan apa-apa. Saat Rossi bersedia berbagi solusi settingan, itu tandanya hari-hari membalap telah berakhir,” ujar Dovi dengan kesal.

Tak hanya Rossi yang kena kecaman, Dovi juga mengkritik sejumlah pembalap, yang kerap menjadi ‘banci’ media, tapi kering hasil podium. Baginya, itu sama saja omong kosong, saat menjadi idola media, tapi sulit mengecap kemenangan.

“Sejumlah pembalap ada yang berakhir di podium dan ada juga yang hanya berakhir di depan media – dan seringnya mereka muncul di media tak sesuai dengan hasilnya. Somincelli, Spies dan Bautista merupakan favorit para fans, tapi mereka hampir tak bisa merasakan kemenangan,” lanjut Dovi kepada MAX, Sabtu (1/10/2011).

Sinyal Menyerah Lorenzo

MOTEGI - Jorge Lorenzo nampaknya mulai kehilangan kepercayaan diri dalam upayanya mempertahankan mahkota juara MotoGP. Selisih poin yang cukup besar membuat pembalap Yamaha Racing ini pesimistis bisa bersaing dengan Casey Stoner.

Hal ini dilontarkan Lorenzo usai balapan di Motegi, Jepang, Minggu (2/10/2011). Dalam balapan tersebut, Lorenzo sebenarnya sukses mencatatkan hasil yang lebih baik dari rivalnya, Stoner. Pembalap Spanyol ini sukses menempati podium dua, di belakang Dani Pedrosa, namun masih unggul dari Stoner yang harus puas berada di podium tiga, setelah sebelumnya tergelincir ke gravel.

Namun, meski meraih poin yang lebih baik dari Stoner, Lorenzo masih tertinggal cukup jauh dari pembalap Repsol Honda asal Australia tersebut. Lorenzo yang mengoleksi 260 poin, terpaut 40 angka dari Stoner di tiga balapan tersisa.

Dengan maksimal 75 poin yang masih tersedia, secara matematis Lorenzo masih punya peluang untuk bisa menjaga asal mempertahankan mahkota juara yang diraihnya musim lalu. Namun, Lorenzo justru pesmistis akan peluangnya. Konsistensi Stoner yang sepanjang musim ini tidak pernah absen naik podium (hanya sekali ketika kecelakaan di Jerez), menjadi faktor utama.

“Untuk bisa juara musim ini hampir mustahil. Sekalipun ada, kemungkinan itu sangat kecil,” tutur Lorenzo sebagaimana dikutip Sportal.co.in, Senin (3/10/2011).

Kini, Lorenzo hanya berharap pada keajaiban untuk bisa membuatnya mempertahankan gelar juara. Pembalap yang musim lalu tampil impresif ini hanya bisa berharap Stoner gagal mendulang poin di tiga seri berikutnya, sementara didinya sukses meraih podium pertama. Dengan demikian, Lorenzo bisa mempertahankan gelar juara yang diraihnya musim lalu. (

Lorenzo: Saya Tidak Tahu kalau Itu Rossi

Juara bertahan MotoGP, Jorge Lorenzo, lolos dari kecelakaan pada lap pertama balapan di Sirkuit Motegi, Jepang, Minggu (2/101/11), setelah terjadi kontak dengan pebalap Ducati, Valentino Rossi, di tikungan kedua. Pebalap Yamaha ini akhirnya finis di urutan dua, dan tetap menjaga peluang untuk mengejar rivalnya dari Repsol Honda, Casey Stoner, dalam perburuan gelar juara dunia 2011.

Insiden ini mengingatkan seluruh pencinta MotoGP akan peristiwa tahun lalu ketika Rossi dan Lorenzo melakukan pertarungan ketat menjelang finis. Waktu itu, ketika Rossi masih menjadi rekan setim Lorenzo di Yamaha, juga terjadi kontak. Beruntung, tak ada yang mengalami kecelakaan sehingga Rossi finis di urutan tiga, disusul Lorenzo.

Namun, kali ini Rossi harus menerima kenyataan pahit. Setelah menyenggol bagian belakang motor Lorenzo, Rossi sedikit terpental ke kanan dan menghantam motor Ben Spies, sebelum dia jatuh dan terseret keluar hingga gravel.

Mengenai insiden tersebut, Lorenzo mengatakan dirinya tak tahu kalau yang mengalami kecelakaan adalah Rossi. Yang menjadi perhatian pebalap Spanyol ini adalah dirinya melakukan start yang buruk.

"Saya melakukan start buruk, sangat mengerikan, dan kehilangan banyak posisi, dan kemudian saya hampir mengalami kecelakaan pada tikungan kedua ketika Valentino terlalu (terlambat) melakukan pengereman," ujar Lorenzo.

"Saya tidak tahu apa yang terjadi. Setelah balapan, saya sudah bertanya kepada para mekanik, pebalap mana yang menghantam roda belakangku karena saya merasa ada sebuah pergerakan yang besar dan hampir jatuh. Mereka mengatakan bahwa itu Valentino, tetapi saya tidak tahu apa yang terjadi. Saya harus melihat tayangan ulangnya."

Seusai insiden tersebut, Lorenzo berada di urutan empat. Tak lama kemudian, mantan juara dunia dua kali kelas 250cc tersebut naik ke urutan dua, memanfaatkan situasi di mana Stoner kehilangan titik pengereman sehingga sempat tergelincir hingga gravel, serta penalti yang harus dilakoni Andrea Dovizioso, akibat jump start.

Namun, Lorenzo gagal mengalahkan Dani Pedrosa, yang akhirnya memenangi seri ke-15 tersebut. Meskipun sudah berusaha mengimbangi kecepatan pebalap Repsol Honda tersebut, Lorenzo harus puas finis di urutan dua.

"Balapan ini agak aneh, Casey melebar dan Dovi menjalani penalti. Saya pikir ada kemungkinan untuk bertarung dengan Dani memperebutkan kemenangan karena normalnya Dani mengalami sedikit kesulitan dibandingkan saya. Tetapi di trek ini, dia benar-benar luar biasa. Dia pantas jadi pemenang, dan saya tidak bisa menyusulnya," ujar Lorenzo.

Minggu, 02 Oktober 2011

Pedrosa Juara di Balapan Penuh Drama

Motegi - Dani Pedrosa jadi yang terbaik di MotoGP Jepang. Kemenangan pembalap Repsol Honda ini sedikit banyak terbantu oleh sejumlah insiden yang melibatkan rival-rivalnya.

Dalam balapan di Twin Ring Motegi, Minggu (2/10/2011), Pedrosa start dari posisi keempat. Dia mengawali lomba dengan cukup baik, meski cuma bisa merangsek ke posisi ketiga di belakang Casey Stoner dan Andrea Dovizioso.

Tapi, Stoner dan Dovizioso sedang sial. Stoner masuk gravel di tengah balapan sementara Dovi ketahuan melakukan jump start. Dua insiden itu membuat Pedrosa bisa merebut posisi terdepan, yang akhirnya mampu dia pertahankan hingga garis finis.

Stoner akhirnya bisa bangkit dan merebut podium ketiga. Dia finis di belakang Jorge Lorenzo.

Hasil balapan ini memang tak berpengaruh banyak ke klasemen sementara. Stoner tetap di tempat teratas dengan 300 poin, disusul Lorenzo dengan 260 poin, Dovi dengan 196 poin, dan Pedrosa dengan 195 poin.

Balapan selanjutnya akan digelar di Australia, 16 Oktober mendatang.

Jalannya balapan

Stoner langsung melesat selepas start. Dia dikuntit Dovizioso dan Pedrosa.

Tak lama setelah start, Spies dan Rossi terjatuh di tikungan kedua. Spies masih bisa melanjutkan balapan, Rossi out dan harus kembali ke paddock.

Hector Barbera juga mengalami kecelakaan. Kondisinya tampak mengkhawatirkan karena dia ditandu oleh beberapa petugas.

Hingga lap keempat, Stoner masih memimpin lomba. Dia diikuti oleh Dovi, Pedrosa, Lorenzo, dan Simoncelli.

Dari tayangan ulang, Dovi, Cal Crutchlow, dan Simoncelli melakukan jump start. Mereka akan terkena ride-through penalti.

Di sebuah tikungan, Stoner melebar dan sempat terjebak di gravel. Meski masih sanggup meneruskan lomba, dia tercecer ke posisi ketujuh. Balapan kini dipimpin oleh Dovi.

Karena Dovi terkena penalti, dia pun tak lama berada di posisi terdepan. Pada lap keenam, giliran Pedrosa yang memimpin balapan. Dia diikuti Lorenzo, Bautista, Hayden, dan Stoner.

Memasuki lap kesepuluh, Pedrosa masih menjaga jaraknya dengan Lorenzo. Dia unggul 1,4 detik atas rivalnya tersebut.

Sementara itu, Stoner berhasil menyalip Hayden dan merebut posisi keempat. Tak lama kemudian, giliran Bautista yang dilewati oleh Stoner. Kini, sang pemimpin klasemen sudah ada di posisi ketiga. Tapi, jaraknya dengan Lorenzo yang ada di posisi kedua lumayan jauh.

Nasib sial menghampiri Bautista pada lap ke-14. Dia tergelincir dan masuk gravel. Andalan Suzuki ini tak bisa meneruskan balapan.

Dovizioso dan Simoncelli yang tadi terkena penalti kini bersaing memperebutkan posisi keempat. Hingga lap ke-19, Dovi masih ada di depan Simoncelli.

Tapi, Simoncelli tak menyerah begitu saja. Usaha kerasnya akhirnya berbuah manis pada lap ke-23. Dia berhasil melewati Dovi di sebuah tikungan.

Pada akhirnya, Pedrosa tak terkejar hingga garis finis. Dia berhasil menuntaskan balapan di depan Lorenzo dan Stoner.