Blogger Widgets

Sabtu, 30 Juni 2012

Marquez Pecundangi Iannone di Lap Terakhir

Impian Andrea Iannone untuk meraih kemenangan di Moto2 Belanda, akhirnya dipatahkan oleh Marc Marquez. Performa pembalap asal Italia itu tidak mampu membendung kecepatan Marquez untuk meraih kemenangan di Belanda. Kondisi ini kembali menjadi bukti bahwa Marquez memiliki talenta kuat. Padahal di pertengahan balapan, jaraknya dengan Iannone berselisih sekitar 4 detik.

Setidaknya performa di akhir balapan, menunjukkan bahwa berhati-hati dalam menggunakan kompon ban di awal balapan, terlihat cukup ampuh di akhir balapan. Apalagi Marquez tidak terlihat kasar memperlakukan motornya. Tidak heran jika ia mampu tampil lebih baik di akhir balapan.

Sementara Iannone yang berharap meraih kemenangan seperti musim 2010 lalu, harus pasrah ketika Marquez menyusulnya di lap terakhir. Ia tidak bisa berbuat banyak ketika rival utamanya itu melesat jauh ke depannya. Bahkan untuk mendekat menjelang tikungan terakhir pun, cukup sulit bagi Iannone.

Kemudian di urutan ketiga Scott Redding kembali mampu meraih hasil finish di podium. Meski berjuang keras untuk menyusul kedua pembalap di depannya, namun Redding tidak mampu melakukannya hingga menjelang balapan berakhir.

Pembalap yang paling sial di sesi balapan kali ini adalah Thomas Luthi dan Pol Espargaro. Keduanya terjatuh di awal lomba yang mungkin dikarenakan kompon ban yang belum mencapai temperatur ideal untuk bermanuver dengan ekstrim. (otosport.co.id)

Hasil Moto2 Belanda :
1. Marc Marquez
2. Andrea Iannone
3. Scott Redding
4. Esteve Rabat
5. Alex de Angelis
6. Bradley Smith
7. Dominique Aegerter
8. Johann Zarco
9. Toni Elias
10. Mika Kallio

Lorenzo Kembali Dijegal Oleh Pembalap Gresini

Tahun 2011 lalu Jorge Lorenzo dijegal oleh pembalap Honda Gresini yaitu Mendiang Marco Simoncelli ketika bertarung di MotoGP Belanda. Tahun ini insiden yang sama kembali menimpa pembalap asal Spanyol itu di MotoGP Belanda. Ia kembali dijegal oleh pembalapdari tim Honda Gresini, di tikungan pertama. Nah kali ini giliran Alvaro Bautista yang melakukan kesalahan dan terjatuh.

Kronologis insiden tersebut memang terlihat sangat cepat. Alvaro Bautista yang mengambil jalur sebelah dalam tepat sebelum memasuki tikungan pertama, terjatuh dengan cukup keras dan akhirnya juga menyeret Jorge Lorenzo yang kebetulan berada di sebelah luar.

Keduanya terseret ke gravel dan kedua motor pun rusak parah. Alhasil keduanya tidak bisa melanjutkan balapan dan harus kembali ke pit box masing-masing. Sontak Bautista pun langsung meminta maaf dengan bahasa verbal kepada Lorenzo atas kesalahannya itu.

Tentu insiden ini membuat Lorenzo sangat berang. Pasalnya Lorenzo adalah pemimpin klasemen yang sedang bertarung merebut kembali titel juara dunianya. Apalagi jika Casey Stoner berhasil memenangi MotoGP Belanda, maka jumlah poin Stoner dan Lorenzo akan sama dan mereka akan kembali mengawali balapan dari nol. (otosport.co.id)

Lorenzo Gagal Finis, Stoner Ikut Menyayangkan

Assen - Nasib berbeda dialami Casey Stoner dan Jorge Lorenzo di Assen. Sementara Stoner tampil jadi juara, Lorenzo justru gagal finis. Ia pun ikut menyayangkan sialnya Lorenzo yang gagal finis itu.

Pada balapan di sirkuit Assen, Sabtu (30/6/2012), Stoner memastikan kemenangannya terutama sejak berhasil menyalip rekan Repsol Honda-nya, Dani Pedrosa, di sembilan lap terakhir. Setelah melakukan overtake itu ia tak terkejar lagi oleh Pedrosa dan menyentuh garis finish pertama dengan catatan waktu 41 menit 19,855 detik.

Lorenzo gagal finis. Pebalap asal Spanyol itu bernasib sial karena out tak lama setelah start. Padahal, ia tampil sebagai penguasa pada tiga seri berurutan sebelumnya.

"Kami tidak ingin meraih poin di dalam kejuaraan karena pebalap lain mengalami crash," ucap Stoner seperti dilansir Autosport.

"Jorge dan saya saling respek dan kami tidak ingin melihat kejadian seperti itu terjadi. Kejadian itu sangat disayangkan menimpanya," tegas Stoner.

Lorenzo mengalami insiden di awal lomba. Ia ditabrak Alvaro Bautista di tikungan pertama, dan keduanya langsung out. Sementara, bagi Stoner sendiri ini adalah kemenangannya yang ketiga di musim ini dari tujuh seri yang telah tergelar.

Bautista Paksa Lorenzo "Out", Stoner Mengancam

ASSEN, Kompas.com - Pemimpin klasemen sementara MotoGP, Jorge Lorenzo, harus melupakan impiannya untuk merebut poin di Assen, Belanda. Pada balapan seri ketujuh MotoGP 2012 ini, Sabtu (30/6/2012), Lorenzo langsung tersingkir saat balapan baru dimulai, akibat kecelakaan yang menimpanya.

Start dari posisi ketiga, pebalap Yamaha tersebut berusaha untuk bisa keluar dengan aman dari tikungan pertama. Tetapi, dia justru dihantam oleh kompatriotnya dari Spanyol, Alvaro Bautista. Pebalap Gresini Honda ini, yang start dari posisi kedelapan, terlalu agresif untuk meluncur ke depan sehingga dia tak mampu mengendalikan RC213V tunggangannya, yang menabrak Lorenzo.

Kecelakaan tersebut masih dalam proses investigasi Race Direction.

Namun, dengan kegagalan menuai poin di Assen ini, Lorenzo, yang tampil impresif dalam enam seri perdana di mana dia menuai empat kemenangan dan dua kali runner-up, mendapat ancaman dari pebalap Repsol Honda, Casey Stoner. Jika Stoner menang, maka perolehan poin mereka menjadi sama, 140. Saat ini Lorenzo unggul 25 poin dari rivalnya tersebut.

Rupanya Assen masih memberikan kenangan buruk bagi Lorenzo dan Gresini. Pasalnya, musim lalu pun juara dunia 2010 ini terlibat kecelakaan dengan pebalap Gresini, Marco Simoncelli. Bedanya, musim lalu Lorenzo masih bisa melanjutkan lomba meskipun finis di barisan belakang, sedangkan kali ini dia langsung out.

Untuk sementara Stoner memimpin jalannya lomba, dan dibuntuti rekan setimnya, Dani Pedrosa.

Lorenzo: Kesalahan di Lap Terakhir Bikin Saya Gagal Raih "Pole"

Pemimpin klasemen sementara MotoGP, Jorge Lorenzo, mengakui dirinya membuat kesalahan di lap terakhir saat kualifikasi di Sirkuit Assen, Jumat (29/6/2012), sehingga gagal menempati pole position. Padahal, juara dunia 2010 tersebut merasa sudah berada dalam situasi yang bagus untuk mencatat waktu terbaik dalam sesi untuk menentukan posisi start GP Belanda.

Akibat kesalahan tersebut, Lorenzo harus puas menempati posisi ketiga. Pebalap Yamaha ini berada di belakang dua pebalap Repsol Honda, Casey Stoner dan Dani Pedrosa.

Pada awal lap terakhir, Lorenzo sudah mengalahkan catatan waktu separuh lap milik Stoner. Tetapi sebuah kesalahan di tikungan terakhir harus dibayar mahal pebalap Spanyol tersebut, yang membuat dia cukup banyak kehilangan waktu sehingga akhirnya lebih lambat 0,288 detik dari rivalnya tersebut.

"Hari ini hujan membuat kami mengalami sedikit kesulitan pada pagi dan sore hari. Akhirnya kami bisa melaju dengan kecepatan penuh di lima menit terakhir untuk mencoba meraih pole position," ujar Lorenzo.

"Saya mencoba dua lap. Pada lap terakhir, saya benar-benar cepat, tetapi saya terlalu lambat melakukan pengereman di tikungan, sehingga harus kehilangan dua atau tiga per sepuluh detik, dan saya tidak bisa meraih pole position.

"Tetapi posisi ketiga juga sudah merupakan tempat yang bagus untuk balapan besok."

Meskipun akan start dari posisi ketiga, Lorenzo tetap menjadi favorit untuk meraih kemenangan keempat secara beruntun. Itu sudah dia perlihatkan saat latihan hari Kamis. Tetapi dengan keunggulan 25 poin dari Stoner, Lorenzo mengakui, prioritasnya untuk balapan pada Sabtu (30/6) ini adalah mendapatkan poin yang bagus.

"Hal yang penting adalah mencapai finis dan mendapatkan banyak poin, dan mendapatkan rasa yang bagus pada motor," jelas mantan juara dunia dua kali kelas 250 cc tersebut.

"Tampaknya kami bisa meraihnya pada akhir pekan ini, sehingga marilah kita lihat apa yang terjadi besok."

Senin, 18 Juni 2012

Bahagia di Yamaha, Lorenzo Tolak Tawaran Honda

"Saya sangat bahagia bisa tetap bertahan bersama merk ini. Sulit untuk bisa mengambil keputusan memperpanjang kontrak. Apalagi, saya mendapatkan tawaran dari Honda," ujar Lorenzo.


Jorge Lorenzo mengaku bahagia bisa membalap bersama tim Yamaha Factory Racing. Saking betahnya, Por Fuera telah memperpanjang kontrak dan secara tegas menolak tawaran dari Repsol Honda.

Lorenzo sendiri sempat disebut-sebut bakal mengganti posisi Casey Stoner di Repsol Honda, setelah The Kurri Kurri Boy memutuskan untuk 'gantung helm' di penghujung musim ini. Tim dengan semboyan One Heart itu sangat membutuhkan pebalap sekaliber Lorenzo demi dapat bersaing dalam perburuan gelar juara.

Namun akhirnya, hal tersebut gagal menjadi kenyataan setelah di awal pekan ini rider asal Spanyol tersebut memutuskan untuk menandatangani kontrak baru dengan durasi selama dua musim. Itu artinya, Lorenzo akan tetap memperkuat Yamaha hingga musim 2014 mendatang.

"Saya sangat bahagia bisa tetap bertahan bersama merk ini. Sulit untuk bisa mengambil keputusan memperpanjang kontrak. Apalagi, saya mendapatkan tawaran dari merk lain, dari Honda," ujar Lorenzo seperti dilansir Autosport.

"Untuk membuat keputusan itu sangat sulit. Tapi akhirnya, saya mendengar kata hati saya, dan hati saya mengatakan Yamaha. Saya membuat keputusan untuk memperpanjang kontrak dengan hati," sambungnya.

"Beberapa waktu yang lalu, kami menghabiskan beberapa bulan untuk membuat keputusan ini. Saat ini keputusan tersebut telah terjadi karena saya mengatakan ya untuk Yamaha," tukas pebalap bernomor 99 itu.

Lorenzo salah satu kandidat kuat perengkuh gelar juara dunia. Dia pun mampu memuncaki klasemen sementara pebalap setelah sukses meraih tiga kemenangan dari lima seri yang telah dijalani.

Lorenzo: Terima Kasih Yamaha

orge Lorenzo mengaku sangat bahagia tetap bertahan di Yamaha hingga akhir musim 2014. Kepastian ini terjadi setelah dia menandatangani kontrak baru berdurasi dua tahun bersama tim berlambang garpu tala tersebut, Selasa (12/6/2012) pagi.

Ini artinya, Lorenzo belum pernah pindah ke lain tim sejak melakukan debutnya di kelas premier pada musim 2008. Pasalnya, sejak pindah dari kelas 250 cc, mantan juara dunia dua kali kelas tersebut (250 cc) langsung menjadi bagian dari Yamaha.

Saya bahagia sudah menandatangani kontrak dengan Yamaha untuk dua tahun lagi. Mereka sudah melakukan usaha yang hebat untuk pertahankanku di tim pabrik, sehingga saya ingin berterima kasih kepada semuanya.

-- Jorge Lorenzo

Sejak bergabung dengan tim Jepang tersebut, Lorenzo menjadi juara dunia pada tahun 2010. Saat ini dia sedang berada di jalur yang sangat bagus untuk kembali mengulang prestasi dua tahun silam, karena memimpin klasemen sementara dengan keunggulan 20 poin atas rivalnya dari Repsol Honda, Casey Stoner, setelah menorehkan tiga kemenangan dari lima seri yang telah dilalui.

"Saya sangat bahagia sudah menandatangani kontrak dengan Yamaha untuk dua tahun lagi," ujar pebalap Spanyol ini. "Mereka sudah melakukan usaha yang hebat untuk mempertahankan saya di tim pabrik, sehingga saya ingin berterima kasih kepada semua yang ada di Yamaha untuk ini. Saya sudah diperlakukan seperti bagian dari keluar Yamaha sejak 2008 dan saya senang bekerja dengan mereka.

"Ini selalu menjadi pilihan pertamaku untuk bertahan di sini, sehingga saya begitu bahagia bahwa negosiasi penting ini sudah selesai dengan hasil yang positif. Sekarang saya bisa fokus untuk kejuaraan dan saya akan membayar kepercayaan Yamaha kepadaku, yang akan dimulai di Silverstone akhir pekan ini.

"Saya menantikan untuk meraih lebih banyak kemenangan lagi secara bersama-sama; mimpiku untuk mengakhiri karier dengan Yamaha saat ini kian dekat menjadi kenyataan!"

Dengan adanya kontrak baru ini, maka Yamaha tak perlu khawatir lega dengan adanya kemungkinan "sabotase" dari tim lain. Pasalnya, tim Repsol Honda dikabarkan sangat menginginkan Lorenzo untuk menggantikan posisi Stoner, yang akhir musim ini pensiun. Honda ditengarai siap menggelontorkan dana yang besar untuk mendapatkan tanda tangan Lorenzo.

"Ini merupakan kabar yang sangat menyenangkan bagi Yamaha dan untuk tim Yamaha Factory Racing," ujar direktur manajer Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis. "Jorge sudah bersama kami sejak 2008 dan meraih hasil luar biasa pada empat musim pertamanya, yang terlukis dari kemenangannya pada musim 2010.

"Saat ini dia sedang dalam performa terbaik dengan meraih tiga kemenangan dari lima seri balapan, dan dua kali finis di posisi kedua. Perpanjangan kontrak Jorge membuat kami dan Yamaha konsentrasi 100 persen untuk kompetisi tahun ini tanpa sedikit pun gangguan, dan juga bersama membuat rencana ke depan untuk memperkuat kerja sama."

Ketika bergabung dengan Yamaha, Lorenzo menjadi tandem Valentino Rossi hingga musim 2010. Setelah Rossi hengkang dan memutuskan bergabung dengan Ducati, Ben Spies datang. Tetapi performa pebalap asal Texas tersebut tak terlalu bagus, karenanya dia terpuruk di posisi ke-11 klasemen sementara musim 2012 ini.

Untuk sementara, Lorenzo menjadi satu-satunya pebalap tim pabrik yang sudah menandatangani perpanjangan kontrak. Padahal, kontrak hampir semua pebalap tim pabrik akan selesai akhir musim 2012 ini.

Lorenzo: Ini Awal yang Sempurna

Pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo, mencatat tiga kemenangan beruntun di awal musim 2012 ini, usai menjuarai GP Inggris di Sirkuit Silverstone, Minggu (17/6/2012). Ini adalah kemenangan keempat dari enam seri yang sudah dilakoni.

Bagi Lorenzo, tiga kemenangan beruntun itu bukanlah hal yang pertama, karena dia sudah pernah melakukannya. Pada tahun 2006, saat masih menjadi raja kelas 250 cc, pebalap Spanyol tersebut pernah menorehkan kemenangan serupa, dan diulangi lagi pada tahun 2010, ketika masih menjadi rookie MotoGP. Semua musim itu diakhiri dengan predikat juara dunia.

Nah, apakah untuk musim 2012 ini Lorenzo akan mengukir hal serupa? Melihat performanya sejak awal musim, peluang itu sangat terbuka lebar. Apalagi, dari enam seri perdana ini, hasil terburuknya adalah dua kali naik podium nomor dua. Yang pasti, ini adalah awal yang bagus.

"Merupakan sebuah awal yang sempurna, atau hampir sempurna," ujar Lorenzo, mengenai performanya sejauh ini. "Tetapi ini masih jauh dari selesai, dan tidak mungkin membuat prediksi sekarang."

Lorenzo mengakui, balapan di Silverstone tidak mudah. Pasalnya, dia harus start dari posisi keempat, dan harus melewati sejumlah pebalap tangguh yang ada di depan.

"Sedikit demi sedikit ban belakang mulai aus, saya memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan lebih cepat dari mereka, sehingga mulai mengejar mereka. Ketika berhasil menyusul, saya tidak ingin celaka sehingga saya menunggu sampai mendapatkan kesempatan, dan harus bersabar," jelas Lorenzo.

"Ketika saya mengejar Casey, kami melakukan pertarungan yang seru, dan beruntung bagi kami karena saya memiliki kecepatan yang lebih bagus sehingga melewatinya. Empat lap terakhir, saya membuat sebuah kesalahan besar dan hampir jatuh! Saya sangat bahagia dengan hasil ini, dan bagi tim yang kembali memberikanku sebuah motor bagus."

Lorenzo menyadari, dia juga punya potensi untuk melakukan yang lebih baik lagi. "Jika saya memilih ban belakang yang keras, saya mungkin bisa lebih cepat. Kami menggunakan itu saat warm-up, dan saya sangat menyukainya. Tetapi saya tidak ingin mengambil risiko selama balapan karena ada kemungkinan hujan, dan kompon yang lebih keras bakal berakibat lebih buruk di kondisi itu. Tetapi saya tidak menyesal, toh saya memenangkan balapan ini.

"Saya tidak tahu jika ini adalah motor M1 terbaik yang pernah saya tunggangi, karena versi 2010 juga sangat bagus. Tetapi, tentu saja yang ini merupakan motor 1.000 cc terbaik sejauh ini. Titik terkuatnya adalah saat masuk tikungan dan pertengahan tikungan, tetapi kami masih perlu performa mesin yang lebih baik."

Lorenzo Makin Jauh di Depan

Prediksi turunnya hujan saat lomba MotoGP Inggris di Sirkuit Silverstone kemarin (17/6) meleset. Alhasil, harapan adanya lomba yang seru seperti MotoGP Prancis di Sirkuit Le Mans tidak terwujud. Setelah menyalip Casey Stoner (Repsol Honda), dengan mudah Jorge Lorenzo (Yamaha Factory) mengamankan kemenangan keempatnya musim ini.

Hujan yang turun dalam sesi kualifikasi Sabtu lalu (16/6) sebenarnya menyulitkan Lorenzo. Dia hanya bisa membukukan catatan waktu tercepat keempat. Namun, saat lintasan kering, start dari posisi keempat sudah cukup ideal bagi Lorenzo untuk merebut kemenangan.

Menjelang lap kesembilan dari 20 lap yang dilombakan, Lorenzo sudah bisa merebut posisi terdepan dari Stoner. Pembalap Australia itu tidak menyerah, pada tikungan berikutnya dia menyalip Lorenzo lagi. Beberapa kali keduanya saling menyalip sampai akhirnya Lorenzo mantap di depan pada lap kesepuluh.

Kemenangan kemarin menjadikan awal musim ini sebagai yanga terbaik bagi Lorenzo sejak memulai karir di MotoGP pada 2008. Dari enam lomba, pembalap Spanyol itu menang empat kali dan sisanya menjadi runner-up.

Lorenzo pun semakin jauh meninggalkan perolehan poin Stoner. Lorenzo ada di puncak dengan 140 poin, unggul 25 poin atas Stoner.

Meski menang, Lorenzo mengaku belum puas dengan performa Yamaha M1 yang ditungganginya. "Kami harus mendapatkan peningkatan, terutama pada mesin karena tak cukup cepat. Kecepatan di tikungan bagus dan itulah mengapa kami bisa bertarung dengan mereka (Honda)," beber Lorenzo seperti dikutip Crash.

Lorenzo yang baru saja menandatangani perpanjangan kontrak dua tahun dengan Yamaha, mencoba setting mesin baru dalam uji coba di Calatan dan Aragon pekan lalu. Namun, dia tak merasakan adanya peningkatan yang signifikan pada motornya.

Di lain pihak, Stoner mengatakan tak mau terlalu memikirkan posisinya di klasemen sementara. Baginya, enam balapan perdana belum menentukan gelar juara. Masih ada 12 balapan lagi di depan.

"Persaingan bisa berbalik dalam satu balapan. Balapan hari ini menunjukkan saya tak mau kehilangan poin lebih banyak lagi. Kami bisa mengambil titik balik dari balapan ini," kata Stoner.

Sementara itu, jagoan tuan rumah Cal Crutchlow juga tampil istimewa. Start dari posisi paling belakang karena absen saat kualifikasi akibat cedera, dia mampu finis keenam. Pada lap terakhir, dia mampu mengalahkan Nicky Hayden dari Ducati.

Lorenzo Akui Tak Mudah Menang di Silverstone

Jorge Lorenzo

"Hari ini saya harus berjuang keras untuk terus menjaga jarak dengan barisan terdepan, dan saya sedikit berada di belakang mereka di awal lomba," jelas Lorenzo.



Jagoan tim Yamaha Factory Racing, Jorge Lorenzo sukses mengamankan podium juara di MotoGP Inggris. Meski begitu, Por Fuera mengakui untuk bisa meraih kemenangan di Sirkuit Silverstone bukanlah sesuatu hal yang mudah.

Mengawali balapan, Minggu (17/6/2012) malam WIB, dari posisi keempat, Lorenzo sempat tercecer ke posisi lima. Namun, perlahan tapi pasti rider asal Spanyol itu sukses merangsek naik ke urutan kedua, setelah sebelumnya mampu mengasapi Nicky Hayden, Alvaro Bautista serta Ben Spies.

Terus menggeber motor Yamaha YZR-M1 Lorenzo berhasil menempel Stoner yang berada di depan. Juara dunia MotoGP 2010 itu akhirnya mampu mengambil alih pimpinan lomba dari tangan Stoner pada lap ke-11.

Tapi, hal tersebut tak mudah didapatkan oleh Lorenzo. Dia harus bersaing ketat dengan The Kurri Kurri Boy sebelum akhirnya mampu memenangi duel, dan menyudahi balapan dengan keunggulan hingga 3.313 detik dari Stoner.

"Hari ini saya harus berjuang keras untuk terus menjaga jarak dengan barisan terdepan (Spies, Stoner, Bautista serta Hayden), dan saya sedikit berada di belakang mereka di awal lomba. Saya harus menjaga konsentrasi saya di banyak lap agar tidak membuat kesalahan saat saya berada di belakang kelompok itu," jelas Lorenzo seperti dilansir Crash.

"Saya akhirnya berhasil naik ke urutan kedua dan Casey berusaha untuk membiarkan saya tidak menyalipnya di beberapa lap. Namun akhirnya saya melihat kesempatan untuk melewatinya di tikungan terakhir, dan saya pikir kami memperlihatkan balapan yang menarik bagi penonton," sambungnya.

"Untungnya saya memiliki kecepatan lebih baik dibandingkan dia dalam lomba ini, jadi saya mencoba 100 persen untuk terus menjaga jarak," tukas pebalap bernomor 99 itu.

Dengan kemenangan keempatnya di musim ini, Lorenzo kini semakin nyaman bercokol di puncak klasemen sementara pebalap dengan mengoleksi 140 poin. Pebalap 25 tahun itu pun mampu unggul hingga 25 poin atas Stoner yang tepat berada di bawahnya.

Lorenzo Tampil Fantastis untuk Taklukkan Stoner

Jorge Lorenzo tampil sangat impresif untuk memenangi seri keenam MotoGP 2012 di Sirkuit Silverstone, Inggris, Minggu (17/6/2012). Start dari posisi keempat, pebalap Yamaha ini mampu melibas rivalnya dari Repsol Honda, Casey Stoner, serta pemegang pole position, Alvaro Bautista (Gresini Honda), untuk membukukan kemenangan keempat di musim ini.

Dengan donasi 25 poin di Silverstone ini, Lorenzo kini mengumpulkan total 140 poin dan unggul 25 angka atas Stoner, yang finis di posisi kedua. Peringkat ketiga ditempati rekan setim Stoner, Dani Pedrosa, yang berhasil melewati Bautista.

Dalam balapan selama 20 lap ini, Cal Crutchlow juga berhasil membuat kejutan. Pebalap tuan rumah ini bisa finis di urutan keenam meskipun tidak ikut kualifikasi akibat cedera keseleo engkel kaki kiri yang didapatkan saat kecelakaan di latihan bebas ketiga kemarin. Tampil di hadapan publik sendiri membuat Cruthclow, yang start dari posisi ke-20 (terakhir di grid), bisa menyodok ke depan.

Jalannya lomba

Saat lampu merah padam, pebalap Yamaha, Ben Spies, yang start dari posisi kedua, langsung menyodok ke depan, dan Bautista yang memegang pole melorot ke posisi ketiga karena juga digeser Stoner. Persaingan ketat saat memasuki lap kedua, karena Stoner, Bautista dan Nicky Hayden, memberikan tekanan kepada Spies. Empat pebalap ini berada dalam jarak yang dekat sampai dengan lap ketiga.

Sementara itu di barisan kedua untuk memperebutkan posisi kelima, Lorenzo menjadi pemimpin. Juara dunia 2010 ini mendapat tekanan dari Andrea Dovizioso, Pedrosa, dan Hector Barbera. Tetapi dua kali fastest lap yang dibikin, membuat Lorenzo pun bergabung dengan barisan depan, sehingga ada lima pebalap yang bersaing.

Pada lap kelima, Stoner berhasil melewati Spies, yang membuat kesalahan di tikungan karena terlalu melebar. Seperti biasa, pebalap Australia ini langsung ngacir meninggalkan para lawannya.

Sementara itu di posisi keempat, Lorenzo menyalip Hayden yang melebar saat masuk tikungan, sehingga juara dunia 2006 ini pun dikalahkan Dovizioso. Hanya berselang satu lap, giliran Pedrosa yang menggeser Hayden.

Pertarungan seru terjadi antara Bautista dan Lorenzo. Memasuki lap ketujuh, Lorenzo berhasil menyalip rekan senegaranya asal Spanyol tersebut, sehingga duo Yamaha membuntuti Stoner. Tak lama berselang, Lorenzo naik ke urutan kedua setelah menggeser Spies, yang juga ditaklukkan Bautista.

Uji nyali benar-benar diperlihatkan dalam balapan ini. Spies, Dovizioso, Pedrosa, dan Hayden, bertarung dalam jarak yang sangat rapat, yang tentu saja sangat berisiko terjadi kecelakaan. Tetapi para pebalap berhasil mengamankan posisinya meskipun terus mendapat teror dari rival mereka, sehingga sampai dengan lap kedelapan, Spies bertahan di urutan keempat, disusul Dovizioso, Pedrosa, dan Hayden.

Namun satu lap berselang, usaha Dovizioso mengalahkan Spies berhasil terwujud. Pedrosa pun mampu menyalip Spies. Sedangkan di depan, Lorenzo semakin dekat dengan Stoner, yang unggul lebih dari satu detik atas Bautista.

Sayang, pada lap ke-10 Dovizioso mengalami masalah pada motornya, sehingga dia terpaksa keluar dari trek dan memutuskan untuk masuk pit stop. Sementara itu di depan, terjadi aksi salip-menyalip antara Lorenzo dan Stoner, yang akhirnya dimenangkan Lorenzo, sang pemimpin klasemen. Usai dua tikungan berturut-turut di mana selalu terjadi pertukaran posisi, Lorenzo akhirnya berada di urutan terdepan.

Mantan juara dunia dua kali kelas 250 cc ini pun langsung melejit, dan pada lap ke-12, dia membuat gap lebih dari 0,6 detik atas Stoner. Sedangkan di posisi ketiga, Pedrosa berhasil melewati Bautista, disusul Spies, Hayden, dan Crutchlow.

Saat balapan tersisa enam lap, Lorenzo kian jauh. Favorit juara MotoGP 2012 ini membuat jarak lebih dari satu detik atas Stoner, yang justru mendapat tekanan dari Pedrosa dan Bautista. Tampaknya hanya nasib sial yang menggagalkan Lorenzo untuk meraih kemenangan keempatnya pada awal musim 2012 ini, karena dia sudah unggul lebih dari dua detik saat balapan tersisa empat lap.

Di tiga lap terakhir, Stoner mampu keluar dari tekanan rekan setimnya, sekaligus memangkas gap dengan Lorenzo menjadi kurang dari dua detik. Akan tetapi, usaha juara dunia 2007 dan 2011 ini tak cukup untuk menyusul Lorenzo, yang kini semakin kokoh di puncak klasemen sementara, setelah membukukan tiga kemenangan berturut-turut dalam tiga balapan terakhir.

Kejutan justru dilakukan pebalap tuan rumah, Crutchlow. Tampil dengan kondisi tidak fit akibat cedera keseleo engkel kaki kiri, Crutchlow berhasil mengalahkan Hayden di tikungan menjelang finis, sehingga dia menyentuh garis itu (finis) di posisi keenam.

MOTO GP: Tampil Dingin, Lorenzo Juarai Silverstone & Unggul 3,313 detik dari Stoner

Jorge Lorenzo (Yamaha Factory Racing) sempat membuat penggemarnya berbedar-debar, ketika gagal di kualifikasi dan harus start di urutan ke-4 di seri ke-6 Moto GP 2012 di Sirkuit Silvestone Inggris hari ini, Minggu 17 Juni 2012.

Tanda-tanda kecemasan sebenarnya sudah muncul sejak Jumat saat Free Practince atau latihan, karena pebalap asal Spanyol itu kurang bersinar.

Puncak kecemasan para penggemar Lorenzo terjadi ketika melihat kenyataan bahwa pebalap Yamaha Factory Racing harus start di posisi ke-4 di belakang saingan utamanya, Casey Stoner.

Namun dengan tampil dingin, sedingin lintasan Sikuit Silverstone pasca diguyur hujan, Lorenzo mampu tampil percaya diri dan berhasil meraih titik momentum di lap ke-11 saat berhasil menjadi terdepan dengan menyalip Stoner.

Lorenzo akhirnya tampil menjadi juara setelah mengitari sirkuit sebanyak 20 putaran dengan menempuh jarak 118 kilometer.

Lorenzo berhasil menyelesaikan balapan dengan catatan waktu 41 menit 16,429 detik atau unggul 3,313 detik dari Stoner dan kokok di puncak klasemen (lihat tabel di bawah).

Berikut ini jalannya balapan Moto GP di Sirkuit Silverstone Minggu 17 Juni 2012 pukul 19:00 WIB berdasarkan data dari Live Timing Motogp.com.


Lap 1

Start Jorge Lorenzo kurang mulus karena melorot dari posisi ke-4 ke posisi ke5, sebaliknya start Stoner mulus karena mampu menyodok dari posisi ke-3 menjadi ke-2. Formasi lima besar
Ben Spies—Casey Stoner—Alvaro Bautista—Nicky Hayden—Lorenzo.

Lap 2-4

Formasi lima besar saat menyentuh garis finish di lap ini tak berubah Spies—Stoner—Bautista—Hayden—Lorenzo.

Lap 5

Stoner berhasil mendahului Spies, sehingga formasi lima besar menjadi Stoner—Spies—Bautista—Hayden—Lorenzo.

Lap 6

Lorenzo berhasil menyodok di urutan ke-4, sebaliknya Hayden melorot ke posisi ke-7 dan posisi ke-5 direbut Andrea Dovizioso (Monster Yamaha Tech 3), yang sejak start membuntutu Lorenzo. Formasi lima besar menjadi Stoner—Spies—Bautista—Lorenzo—Dovizioso

Lap7

Ini merupakan titik balik bagi Lorenzo dengan menyodok di urutan ke-2, sementara itu Bautista berhasil menyalip Spies. Formasi lima besar besar menjadi Stoner—Lorenzo—Bautista—Spies—Dovizioso.

Lap 8

Formasi lima besar tak berubah Stoner—Lorenzo—Bautista—Spies—Dovizioso.

Lap 9

Terjadi perebutan ketat di posisi ke-4 antara Spies, Dovizioso, dan Dani Pedrosa. Pertarungan dimenangkan Dovizioso, Pedrosa berhasil mengambil alih posisi ke-5 dari Spies.
Formasi lima besar menjadi Stoner—Lorenzo—Bautista—Dovizioso—Pedrosa.

Lap 10

Dovizioso terjatuh, namun berhasil bangkit dan berada di posisi paling bontot (ke-20). Formasi lima besar berubah menjadi Stoner—Lorenzo—Bautista—Pedrosa—Spies.

Lap 11

Lorenzo berhasil menyalip Stoner dan menyodok terdepan, sementara Pedrosa berhasil menyalip Bautista. Formasi lima besar menjadi Lorenzo—Stoner—Pedrosa—Bautista—Spies.

Lap 12-20

Formasi lima besar tidak mengalami pergeseran Lorenzo—Stoner—Pedrosa—Bautista—Spies. Namun, jarak Lorenzo dengan Stoner kian melebar.
Saat menginjak garis finish di lap ke-11, selisih waktu kedua pebalap sangat tipis, yaitu hanya 0,093 detik. Namun di lap ke-12 jarak itu melebar menjadi 0,687 detik.

Lap ke-13 hingga ke-15 jarak kedua pebalap kian renggang dengan selisih waktu tertinggi pada lap ke-15 sebesar 2,314 detik.

Stoner mencoba memberikan perlawanan di lap ke-16 dan ke-17, namun Lorenzo tetap tak terkejar dan menyetuh garis finish 3,313 detik di depan Stoner. (sut)

Tiga Kemenangan Beruntun Lorenzo

Silverstone - Jorge Lorenzo memantapkan posisinya di puncak klasemen pebalap MotoGP. Pebalap Yamaha asal Spanyol itu baru saja memenangi MotoGP Inggris untuk membuat jumlah kemenangan beruntunnya memanjang menjadi tiga.

Pada balapan yang berlangsung di Sirkuit Silverstone, Minggu (17/6/2012) malam WIB, Lorenzo tak begitu saja langsung memimpin di depan. Malah rekan setimnya, Ben Spies, yang lebih dulu melesat ke depan.

Spies, yang start dari urutan kedua, merangsek naik satu posisi setelah tikungan perdana. Sementara Stoner mengikuti di belakangnya dan Alvaro Bautista, sang penempat pole position, harus tergusur ke urutan tiga.

Spies memimpin balapan hingga lap kelima, sampai tiba di mana dirinya menikung terlalu lebar dan akhirnya disalip oleh Stoner. Dari sini, Stoner tampak memimpin.

Di barisan tengah, Cal Crutchlow--yang membalap dengan cedera engkel--tampil oke. Pada lap ketujuh dirinya masuk ke urutan sepuluh dengan berada di depan Valentino Rossi dan di belakang Stefan Bradl. Crutchlow kemudian mempertahankan konsistensinya dan naik perlahan-lahan ke urutan depan.

Sedangkan nasib sial menimpa Andrea Dovizioso. Ia harus out pada lap ke-10 dan tak lagi melanjutkan balapan. Dari kabar yang beredar, ia mengalami masalah dengan remnya.

Di depan, Stoner masih memimpin. Namun, ancaman muncul dari belakang. Lorenzo yang berada di posisi keempat dengan pasti melaju dan menyalip pebalap-pebalap di depannya, termasuk Spies. Ia pun mengancam Stoner.

Sembilan lap menjelang balapan berakhir, Stoner dan Lorenzo terlibat duel. Lorenzo berhasil melewati Stoner, sebelum pebalap asal Australia itu kembali menyalipnya. Pada akhirnya, Lorenzo juga yang keluar sebagai pemenang duel itu. Ia sukses mengungguli Stoner, ketika keduanya hendak menikung ke kiri.

Sampai akhir balapan, pebalap asal Spanyol itu tetap tak terkejar. Ia juara dengan diikuti oleh Stoner dan Dani Pedrosa di posisi kedua dan ketiga. Bautista mengakhiri balapan di posisi keempat, sedangkan Spies kelima.

Bagi Lorenzo, kemenangan ini merupakan kemenangan ketiga secara berurutan. Sebelumnya, ia sukses menjadi juara di Prancis dan Catalunya.

Crutchlow yang terus merangsek naik akhirnya finis di urutan keenam. Ia mengungguli Nicky Hayden dan Bradl yang berada di belakangnya. Sedangkan Rossi harus puas finis di urutan kesembilan.

Hasil ini membuat Lorenzo memimpin klasemen pebalap dengan koleksi nilai 140. Diikuti oleh Stoner di posisi dua dengan koleksi nilai 115 dan Pedrosa di urutan tiga dengan nilai 101.

Hasil Balapan MotoGP Inggris

1. Jorge Lorenzo Yamaha 41:16.429
2. Casey Stoner Honda + 3.313
3. Dani Pedrosa Honda + 3.599
4. Alvaro Bautista Gresini Honda + 5.196
5. Ben Spies Yamaha + 11.531
6. Cal Crutchlow Tech 3 Yamaha + 15.112
7. Nicky Hayden Ducati + 15.527
8. Stefan Bradl LCR Honda + 22.521
9. Valentino Rossi Ducati + 36.138
10. Hector Barbera Pramac Ducati + 41.328
11. Aleix Espargaro Aspar Aprilia + 1:03.157
12. Randy de Puniet Aspar Aprilia + 1:03.443
13. Michele Pirro Gresini FTR-Honda + 1:07.290
14. James Ellison Paul Bird Aprilia + 1:14.782
15. Yonny Hernandez Avintia FTR-Kawasaki + 1:15.108
16. Colin Edwards Forward Suter-BMW + 1:29.899
17. Danilo Petrucci Ioda-Aprilia + 1:40.302
18. Ivan Silva Avinita Inmotec-Kawasaki + 1:52.099
19. Andrea Dovizioso Tech 3 Yamaha + 1 lap

Selasa, 05 Juni 2012

Lorenzo Raja Katalunya

BARCELONA – Jorge Lorenzo pantas ditasbihkan sebagai raja Katalunya usai memenangi MotoGP Katalunya pada Minggu siang waktu setempat. Pembalap Yamaha ini sukses menyisihkan Dani Pedrosa.

Ini merupakan kemenangan ketiga Lorenzo dari lima seri awal. Kemenangan ini membuat nilainya kini menjadi 115 angka atau unggul 20 poin dari Casey Stoner.

Ketika balapan di Sirkuit Katalunya dimulai, Dani Pedrosa yang start dari posisi kelima langsung melesat ke posisi pertama. Rekan setim Lorenzo, Ben Spies yang mencoba menyalip Pedrosa malah melebar ke gravel.

Pada lap keempat, Lorenzo sempat menyalip Pedrosa hanya untuk disalip kembali oleh pembalap Repsol Honda tersebut. Pedrosa yang masih mengincar kemenangan pertamanya di musim ini lantas menjauh dari kejaran Lorenzo.

Sejak lap keempat ini keduanya menjauh dari kejaran pembalap lain dan terlibat dalam duel sengit.

Namun, keunggulan Pedrosa ternyata prematur. Pada lap ke-19, Lorenzo membuat salipan kemenangan. Lorenzo akhirnya finis pertama dengan keunggulan lima detik dari Pedrosa.

Andrea Dovizioso berhasil merebut podium pertamanya musim ini usai memenangi duel dengan juara bertahan Casey Stoner. Stoner sendiri gagal mengulangi penampilan hebatnya kala kualifikasi dan hanya menempati posisi keempat.

Sejak start dimulai, pembalap Repsol Honda itu yang start terdepan langsung melorot ke posisi keempat. Stoner bahkan menghabiskan 25 lap jalannya lomba hanya untuk berduel dengan Dovi dan Cal Crutchlow memperebutkan posisi ketiga.

Bagi Stoner, ini merupakan kegagalan pertamanya naik podium sejak Jerez 2011 silam.

Spies sendiri yang terjatuh di awal lomba akhirnya bisa finis ke-10.

Sementara The Doctor Valentino Rossi gagal meneruskan tren positifnya di Sirkuit Le Mans lalu. Pembalap Ducati itu hanya finis ketujuh.

Berikut hasil lengkap MotoGP Katalunya:
1. Jorge Lorenzo ESP Yamaha Factory Racing (YZR-M1) 43m 7.681s
2. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda (RC213V) 43m 12.684s
3. Andrea Dovizioso ITA Monster Yamaha Tech3 (YZR-M1) 43m 17.042s
4. Casey Stoner AUS Repsol Honda (RC213V) 43m 17.225s
5. Cal Crutchlow GBR Monster Yamaha Tech3 (YZR-M1) 43m 20.187s
6. Alvaro Bautista ESP San Carlo Honda Gresini (RC213V) 43m 21.629s
7. Valentino Rossi ITA Ducati Team (GP12) 43m 25.236s
8. Stefan Bradl GER LCR Honda MotoGP (RC213V) 43m 31.159s
9. Nicky Hayden USA Ducati Team (GP12) 43m 38.091s
10. Ben Spies USA Yamaha Factory Racing (YZR-M1) 43m 40.578s
11. Hector Barbera ESP Pramac Racing (GP12) 43m 43.825s
12. Karel Abraham CZE Cardion AB Motoracing (GP12) 44m 3.910s
13. Aleix Espargaro ESP Power Electronics Aspar (ART CRT) 44m 15.735s
14. Michele Pirro ITA San Carlo Honda Gresini (FTR-Honda CRT) 44m 16.456s
15. Randy De Puniet FRA Power Electronics Aspar (ART CRT) 44m 18.164s
16. James Ellison GBR Paul Bird Motorsport (ART CRT) 44m 20.771s
17. Mattia Pasini ITA Speed Master (ART CRT) 44m 28.584s
18. Yonny Hernandez COL Avintia Blusens (FTR-Kawasaki CRT) 44m 28.916s
19. Danilo Petrucci ITA Came IodaRacing (Ioda-Aprilia CRT) 44m 48.888s
20. Ivan Silva ESP Avintia Blusens (FTR-Kawasaki CRT) 44m 49.569s

Not Classified:
Colin Edwards USA NGM Forward Racing (Suter-BMW CRT)

Pedrosa: Lorenzo Jalani Musim Sempurna

BARCELONA – Mengumpulkan 115 poin dari kemungkinan total 125 poin membuat performa Jorge Lorenzo di awal musim ini nyaris tanpa cacat. Dani Pedrosa pun menyebut kompatriotnya itu tengah menjalani musim yang sempurna.

“Jorge tengah menjalani musim yang hampir sempurna. Dia hanya kehilangan 10 poin dari total poin yang diperebutkan sejauh ini,” kata Perdorsa seperti dikutip dari Crash, Senin (4/6/2012).

Berkat koleksi 115 poinnya tersebut, pembalap Yamaha Factory Racing ini memimpin klasemen sementara. Juara dunia 2010 ini seolah tak terbendung.

Dari lima seri yang telah digelar, Lorenzo menjuarai tiga seri diantaranya, yakni di Qatar, Prancis, dan Katalunya. Ketika gagal juara pun, Lorenzo tetap impresif dengan finis di tempat kedua.pada balapan di Spanyol dan Portugal.

“Dia sungguh cepat dan kami pun harus sepertinya bila ingin tetap bersaing di kompetisi ini,” tambah Pedrosa.

“Semuanya bagus bagi saya tahun ini tapi saya masih belum bisa menang. Itulah yang paling mengecewakan saya pada saat ini,” aku Pedrosa.

Pedrosa sendiri kendati belum pernah memenangi satu seri pun di musim ini tetap mampu bertengger di posisi ketiga klasemen pembalap. Namun, nilai 80 poin miliknya terpaut jauh hingga 30 poin dari Lorenzo.

Lorenzo Setuju Keputusan FIM

Dibatalkannya penalti yang dijatuhkan direktur perlombaan kepada Marquez oleh FIM mendorong Jorge Lorenzo angkat bicara. Peraih juara MotoGP Katalunya tersebut sangat setuju dengan keputusan FIM yang mencabut penalti Marquez karena menurutnya Marquez tidak layak dipersalahkan.

Pada gelaran GP Katalunya di kelas Moto2 Marc Marquez bersenggolan dengan Pol Espargaro di lap ke-21. Beruntung Marquez masih bisa melanjutkan balapan sementara Espargaro gagal melanjutkan balapan akibat terjatuh.

Berdasar atas insiden tersebut, direktur lomba menjatuhkan hukuman penalti satu menit kepada Marquez. Namun oleh FIM (Fédération Internationale de Motocyclisme) sanksi penalti itu dibatalkan dan mengembalikan gelar juara ketiga kepada Marquez.

Menurut Lorenzo yang juga rekan satu negara dengan Marquez keputusan FIM sudah benar, karena Marquez tidak bersalah.

“Di Qatar (ketika Marquez menyenggol Thomas Luthi di lap terakhir) saya mengatakan Marquez bersalah, tapi kali ini saya nilai Pol yang terlalu mengambil resiko,” kata Lorenzo seperti dikutip dari Crash, Senin (4/6/2012).

“Ingat Marquez tengah memimpin dan Pol tahu celahnya sangat sempit. Pol mungkin melihat kesempatan dan ingin menyalip, tapi momennya tidaklah tepat,” tambah Lorenzo.

Lorenzo Bela Marquez

BARCELONA – Insiden Marc Marquez dengan Pol Espargaro di kelas Moto2 membuat Jorge Lorenzo angkat suara. Pemenang MotoGP Katalunya itu setuju dengan keputusan FIM yang mencabut hukuman penalti kepada Marquez karena menilai Marquez tidak bersalah.

Marc Marquez dan Pol Espargaro bersenggolan di lap ke-21 dari 23 lap seri Moto2 Katalunya yang sedianya digelar. Marquez masih bisa melanjutkan lomba sementara Espargaro terjatuh dan terpaksa gagal finis.

Atas insiden tersebut, direktur lomba sempat menjatuhkan hukuman satu menit kepada Marquez. Namun, Federasi Internasional Sepeda Motor (FIM) akhirnya membatalkan penalti itu dan mengembalikan posisi Marquez dari urutan 23 ke urutan ketiga.

Juara MotoGP Katalunya Jorge Lorenzo setuju dengan keputusan FIM. Menurut juara dunia 2010 itu, rekan senegaranya tersebut tidaklah bersalah.

“Di Qatar (ketika Marquez menyenggol Thomas Luthi di lap terakhir) saya mengatakan Marquez bersalah, tapi kali ini saya nilai Pol yang terlalu mengambil resiko,” kata Lorenzo seperti dikutip dari Crash, Senin (4/6/2012).

“Ingat Marquez tengah memimpin dan Pol tahu celahnya sangat sempit. Pol mungkin melihat kesempatan dan ingin menyalip, tapi momennya tidaklah tepat,” tambah Lorenzo.

Moto2 Katalunya Inilah Komentar Marquez

BARCELONA – Pembalap Moto2 Marc Marquez menjelaskan kronologis insiden senggolannya dengan Pol Espargaro di Sirkuit Katalunya Minggu kemarin. Marquez mengaku menyesal dan meminta maaf.

Akibat senggolannya di lap ke-21 dari 23 lap yang digelar tersebut, Marquez dikenai hukuman penalti hingga 1 menit. Pembalap Catalunya Caixa Repsol itu dianggap bersalah membuat Espargaro gagal melanjutkan lomba.

Gara-gara hukuman itu, podium ketiga yang diraih Marquez di Moto2 Katalunya terpaksa dibatalkan. Penalti 1 menit dari direktur lomba membuat posisinya terjerembab ke peringkat 23 alias urutan buncit.

Namun, Federasi Internasional Sepeda Motor (FIM) belakangan membatalkan hukuman penalti 1 menit tersebut.

“Saat balapan tinggal tiga lap lagi saya membuat kesalahan kecil dan itu membawa saya bersenggolan dengan Pol Espargaro,” kata Marquez seperti dikutip dari Crash, Senin (4/6/2012).

“Saya sungguh menyesal dan meminta maaf padanya atas apa yang telah terjadi. Saya harap dia tidak terluka karena saya bahkan tidak tahu bila dia kecelakaan sampai lomba selesai,” aku Marquez.

“Saya akui kami bersenggolan tapi saya tidak melihatnya karena kami para pembalap tidak dibekali spion dan saya tidak bisa melihat apa yang terjadi di belakang saya,” sebut Marquez.

Beruntung, doa Marquez terkabul. Espargaro dinyatakan tidak mengalami cedera dan hanya menderita luka goresan kecil.

Pembalap berusia 19 tahun yang digadang-gadang sebagai pengganti Casey Stoner di Repsol Honda musim depan itu kini menempati posisi kedua klasemen pembalap Moto2 terpaut dua poin dari Thomas Luthi.

Marquez Akhirnya Tak Jadi Dipenalti

Penjatuhan hukuman penalti kepada Marc Marquez atas insiden di Moto2 dengan Pol Espargaro, membuat banyak pihak tidak sepakat, termasuk para pembalap utama di MotoGP seperti Valentino Rossi, Jorge Lorenzo dan Casey Stoner. Mereka menganggap bahwa hukuman ini tidak layak bagi Marquez, sebab ia tidak melakukan kesalahan apapun. Insiden tersebut murni insiden balap, tanpa unsur kesengajaan..

Dengan adanya penjelasan duduk perkara yang dilakukan pihak safety di MotoGP dan direktur balap, penalti yang semula dijatuhkan buat Marquez pun ditarik kembali. Sehingga posisi Marquez kembali ke urutan finish semula dan mendapatkan 16 poin dari Moto2 Catalunya.

Adapun penyebab penalti dilakukan, adalah karena Marquez dicurigai melanggar pasal 1.21.2 yang menjelaskan, bahwa setiap pembalap harus bertanggungjawab penuh dan tidak membahayakan pembalap lain yang ada di sekitarnya. Namun setelah konfirmasi yang dilakukan oleh Marquez, FIM (Fédération Internationale de Motocyclisme) sebagai badan tertinggi balap motor dunia, menarik kembali keputusan penalti pada Marquez.

“Balapan ini sangat berat dan sulit, apalagi Andrea Iannone sangat tangguh. Saat lap terakhir, saya merasa cukup nyaman di belakang Iannone. Namun saya melakukan kesalahan kecil dan nyaris membuat saya terjatuh. Setelah itu senggolan hebat dengan Espargaro pun tidak terelakkan, saya minta maaf karena tidak tahu bahwa ia tepat berada di belakang,” sesal Marquez.

“Poin sebanyak 16 di Catalunya, sangat penting. Pasalnya tidak semua balapan anda bisa menang. Apalagi kami juga menjalani akhir pekan yang sulit karena sempat dibuat bingung dengan setting motor yang tidak sesuai di hari pertama,” imbuh Marquez.

Pengembalian posisi Marquez ke urutan ketiga, membuat Esteve Rabat gagal meraih hadiah podium. Setidaknya mencicipi tambahan 3 poin di urutan finish ketiga, mungkin lebih baik untuk memancing performa terbaiknya untuk finish lebih baik.

Marquez Dipenalti 1 Menit di Moto2 Catalunya

Insiden yang terjadi di Moto2 Catalunya, Spanyol siang tadi (3/6) antara Marc Marquez dengan Pol Espargaro langsung mendapat perhatian lebih dari penyelenggara balapan. Berdasarkan informasi yang disampaikan melalui akun twitter MotoGP, bahwa Marc Marquez dikenakan penalti sebanyak 1 menit dari penyelenggara balap.

Penjatuhan hukuman denda penalti sebanyak 1 menit tersebut, sontak langsung menuai kontroversi di paddock MotoGP. Kabarnya Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo pun langsung mengatakan bahwa sebenarnya insiden di Catalunya itu bukan salah Marquez. Kecuali di Moto2 Qatar lalu yang menutup jalur Thomas Luthi, Marquez memang bersalah.

Akibat penjatuhan penalti tersebut, posisi finish ketiga diambil-alih oleh Esteve Rabat. Sementara Marc Marquez sendiri harus tergeser ke posisi finish di urutan 23, berada di belakang Anthony West.

Hingga sekarang, belum ada protes yang diajukan oleh tim CaixaCatalunya seiring dengan adanya penalti tersebut. Namun perkembangan kontroversi ini akan menarik disimak, pasalnya beberapa orang mengatakan Marquez tidak bersalah dan murni insiden dalam balapan. Sementara dari sisi lain Marquez dianggap salah memperhitungkan pembalap lain yang sangat dekat di belakangnya.

Lorenzo kian unggul di puncak klasemen

Pebalap Spanyol, Jorge Lorenzo, memperpanjang keunggulannya di puncak klasemen ketika ia memenangi balap keduanya secara berturut-turut dengan menjuarai MotoGP Catalunya, Minggu.

Pebalap Yamaha yang merupakan juara dunia 2010 ini mengungguli pebalap senegaranya, Dani Pedrosa, yang menunggangi Honda, sedangkan Andrea Dovizioso, yang mengendarai Yamaha, menyingkirkan juara musim lalu, Casey Stoner, untuk mengamankan peringkat ketiga.

Lorenzo (25) memenangi balap ketiganya pada musim ini dan balap ke-20 dia di MotoGP, setelah menjadi juara di balap pembuka di Qatar dan kemudian menambahinya dengan memenangi balap Prancis, dan kini unggul 20 poin dari Stoner menjelang MotoGP Inggris, yang akan berlangsung dua pekan lagi.

Pedrosa melakukan start dengan baik untuk melewati pebalap-pebalap di depannya, termasuk Cal Crutchlow, dan dua pebalap yang mengisi garis depan, Lorenzo dan Stoner.

Pedrosa melaju diikuti oleh Ben Spies dari Yamaha yang menempel ketat, sedangkan Lorenzo justru turun ke peringkat ketiga, dan Stoner ke peringkat kelima.

Spies terlihat telah kembali menemukan performa terbaiknya seperti yang diperlihatkan musim lalu, ketika ia menekan Pedrosa ke sudut di lap kedua, dan pebalap Amerika ini mampu melewati sang pebalap Spanyol, namun ia terlalu melebar dan melundur ke gravel.

Pebalap Amerika tersebut tidak dapat memperbaiki posisi dengan Yamahanya dan justru tercecer ke belakang, di mana ia berada dalam tekanan setelah serangkaian hasil buruk musim ini.

Pedrosa tetap di depan sampai Lorenzo melewatinya dengan 19 lap tersisa, dan tidak seperti rekan setimnya di Yamaha yang melakukan kesalahan setelah memimpin, ia mampu mempertahankan posisinya.

Sedangkan Stoner bersama rekan setimnya di Honda merupakan pebalap-pebalap yang memilih ban keras, namun tidak seperti Pedrosa, ia kesulitan sepeda motornya dan hanya bisa menguntit di peringkat keempat.

Stoner dua detik lebih lambat dari tiga pebalap terdepan - Dovizioso berada di peringkat ketiga - dengan 17 lap tersisa, namun ia tidak mampu memburu mereka bertiga.

Pedrosa dan Lorenzo bertempur sengit untuk memimpin lomba, di mana pada beberapa kesempatan keduanya bergantian menjadi yang terdepan, namun Lorenzo kembali memimpin dengan 14 lap tersisa.

Lorenzo sempat merasakan sepeda motornya goyah pada lap berikutnya, saat sepeda motornya meluncur melebar di tikungan pertama dan pria Spanyol ini susah payah membenarkan lajunya, namun ia sama sekali tidak kehilangan waktu berharga atas kompatriotnya.

Lorenzo kembali menemukan iramanya, dan dengan lima lap terisa, ia kini berada sangat dekat dengan pebalap Honda tersebut.

Lorenzo selalu ditempel rivalnya tersebut sebelum ia akhirnya mampu menjauhkan diri dengan enam lap tersisa, dan melaju menuju kemenangan, sementara Pedrosa harus puas finis di peringkat kedua.

Di antara penghuni sepuluh besar, juara dunia sembilan kali, Valentino Rossi, berhasil menduduki peringkat ketujuh dengan Ducatinya, sedangkan Spies akhirnya mampu mendapat poin karena ia berhasil berjuang untuk finis di peringkat kesepuluh, demikian AFP melaporkan.

Lorenzo Menangi "Perang" Sesama Pebalap Spanyol

Jorge Lorenzo menjadi pemenang pertarungan antara sesama pebalap Spanyol di Sirkuit Catalunya, Barcelona, Minggu (3/6/2012). Pebalap Yamaha ini mengalahkan kompatriotnya dari tim Repsol Honda, Dani Pedrosa, untuk membukukan kemenangan ketiganya sepanjang MotoGP musim 2012.

Sementara itu pebalap satelit Yamaha Tech 3, Andrea Dovizioso, sukses naik podium nomor tiga. Dia mengalahkan pemegang pole position balapan ini, Casey Stoner, yang harus puas finis di urutan keempat.

Dengan hasil seri kelima ini, Lorenzo kian kokoh di puncak klasemen sementara. Donasi 25 poin di Catalunya ini membuat dia mengumpulkan total 115 poin, unggul 20 angka atas rivalnya dari Repsol Honda, Stoner, yang masih bertahan di posisi kedua. Sementara itu Pedrosa ada di urutan ketiga dengan koleksi 85 poin, disusul Dovizioso yang menyalip rekan setimnya, Cal Crutchlow, yang turun satu strip.

Jalannya balapan

Saat balapan dimulai, Pedrosa langsung menyodok ke posisi terdepan. Dia mendapat tekanan dari duo Yamaha, yaitu Ben Spies dan Lorenzo. Sementara itu Stoner, pemegang pole, terpuruk ke urutan kelima karena dia juga disalip pebalap satelit Yamaha Tech 3, Andrea Dovizioso.

Hanya berselang satu lap, Stoner melorot lagi satu strip. Kali ini giliran rekan setim Dovizioso, Cal Crutchlow, yang mengambil alih posisi kelima. Namun, di barisan depan terjadi kecelakaan yang menimpa Spies, yang tampil terlalu agresif.

Memasuki lap kedua saat akan menikung ke kanan, Spies mengambil dari sisi dalam untuk melewati Pedrosa. Sayang, juara dunia Superbike 2009 ini tak mampu mengendalikan motornya untuk belok. Dia terpaksa lurus dan terjerembab di gravel, sebelum bangun lagi dan melanjutkan balapan.

Tanpa Spies yang harus terpuruk di posisi buncit, Pedrosa mendapat tekanan dari tiga pebalap Yamaha. Sementara itu Stoner dan dua pebalap satelit Honda, yaitu Stefan Bradl (LCR Honda) dan Alvaro Bautista (Gresini Honda), berada di posisi 5-7, disusul duo Ducati, Valentino Rossi dan Nicky Hayden.

Lap keenam, Lorenzo mengambil alih pimpinan lomba. Setelah menguntit di trek lurus, juara dunia 2010 ini berhasil menyalip Pedrosa di tikungan. Situasi ini juga dimanfaatkan Dovizioso untuk memangkas jarak sekaligus menguntit Pedrosa, yang mulai ditinggalkan Lorenzo. Sementara di barisan belakang, Rossi berhasil memperbaiki posisi naik ke urutan ketujuh setelah menyalip Bradl dan memberikan tekanan kepada Bautista.

Pada lap kesembilan, Pedrosa berhasil mendekat lagi, membuat persaingan antara dua pebalap Spanyol ini kembali seru. Sementara itu Dovizioso terlihat nyaman di posisi ketiga karena Stoner tertinggal cukup jauh, yaitu 2,693 detik, sehingga dia tak mendapat tekanan besar dari belakang. Spies juga secara perlahan memperbaiki posisinya sehingga bisa naik ke peringkat ke-12.

Kembali ke persaingan memperebutkan podium utama, Pedrosa berhasil menyalip Lorenzo di lap ke-11. Mirip seperti saat Lorenzo mengalahkannya di lap keenam, Pedrosa pun memanfaatkan momen serupa untuk mengalahkan Lorenzo. Setelah menempel ketat di lintasan lurus, Pedrosa menyalip dari sisi dalam ketika menikung ke kanan sehingga Lorenzo terpaksa "mengalah".

Setelah itu, Pedrosa langsung melejit, apalagi Lorenzo sempat membuat sebuah kesalahan kecil di tikungan di mana dia agak melebar. Hanya berselang satu lap, jarak keduanya pun menjadi 0,895 detik. Tampaknya, hanya duo Spanyol ini yang akan bertarung menjadi juara karena Dovizioso kian jauh tertinggal di mana selisih waktunya saat balapan tersisa 10 lap adalah 3,916 detik.

Jika Pedrosa begitu meyakinkan, Stoner justru tampil "loyo" karena dia kesulitan keluar dari tekanan Crutchlow. Juara dunia 2007 dan 2011 ini terlihat tidak terlalu nyaman karena getaran motornya cukup mengganggu. Tak heran jika Stoner tampil tidak seperti biasanya, di mana dia selalu "ngacir" seandainya pengesetan motor bagus.

Memasuki lap ke-17, dua pebalap tuan rumah tersebut kian jauh dari kejaran lawan mereka. Ketika Lorenzo mampu memangkas gap menjadi tertinggal hanya lebih dari 0,6 detik, Dovizioso justru semakin jauh di belakang dengan pautan waktu lebih dari 6 detik. Dan satu lap kemudian, Lorenzo membuat pertarungan menjadi seru lagi karena dia sudah menguntit Pedrosa.

Lap ke-19, Lorenzo berhasil mengalahkan Pedrosa dengan memanfaatkan big wheelie yang terjadi pada motor kompatriotnya tersebut. Saat ban depan Pedrosa terangkat dan kembali menyentuh lintasan, Lorenzo bisa mendekat dan langsung menyalip saat masuk tikungan. Momentum bagus ini dimaksimalkan Lorenzo untuk menjauh dan saat balapan tersisa empat lap, dia unggul 0,972 detik.

Ketika Lorenzo dan Pedrosa tak lagi bertarung ketat, persaingan seru justru terjadi di barisan tengah antara Stoner dan Crutchlow, untuk memperebutkan posisi keempat. Crutchlow terus membuntuti Stoner, yang tetap bertahan walaupun nyaris dilewati lawannya asal Inggris tersebut.

Memasuki lap terakhir, Lorenzo semakin melebarkan jarak menjadi lebih dari 1 detik. Dia akhirnya bisa mewujudkan tekad untuk memenangi balapan di rumah sendiri, sekaligus mencatat kemenangan ketiga pada MotoGP 2012 (setelah Qatar dan Le Mans dua pekan lalu). Kini Lorenzo semakin kokoh di puncak klasemen sementara.

Setelah balapan di Catalunya ini, para pebalap akan mempersiapkan diri menghadapi seri keenam yang berlangsung di Silverstone, Inggris, 17 Juni. Di sirkuit dengan panjang 5,902 kilometer ini, Stoner menjadi pemenang pada musim 2011.

Hubungan Membaik, Lorenzo Berkelakar Menikah Dengan Pedrosa

Hubungan pembalap MotoGP Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa pernah mengalami konflik sejak tahun 2003. Kini saat hubungan keduanya membaik, Lorenzo mengatakan bisa-bisa mereka menikah. Loh?

Saat jumpa pers jelang seri GP Spanyol di Sirkuit Catalunya, Kamis 31/5), pembalap Yamaha Jorge Lorenzo berkelakar tentang hubungannya dengan pembalap Repsol Honda Dani Pedrosa.

"Dulu tahun 2003 kami musuh. Tahun 2005 ke 2008 hingga kini kami bisa berpelukan (selepas seri Qatar) .... mungkin tiga tahun lagi kami menikah," kelakar pembalap bernomor 99 itu.

Sementara itu Dani Pedrosa yang gagal mengikuti seri Catalunya musim lalu akibat cedera bahu, akan mencoba mendekatkan jarak dengan Casey Stoner dan Lorenzo.

"Saya pernah menang di sini (Catalunya) di tiga kelas serta pernah dapat waktu terbaik. Treknya keras. Motor anda harus dalam settingan yang tepat, begitu pula dalam pemakaian ban," ujar Dani Pedrosa.

Sedangkan Valentino 'The Doctor' Rossi berada dalam kondisi terbaiknya. Tim Ducati sebelumnya mengadakan tes motor di Sirkuit Mugello. Beruntung saat tes cuaca dalam kondisi yang baik. Ducati mencoba sejumlah swingarm dan piranti elektronik untuk memacu akselerasi.

Motor Ducati, menurut Rossi, kencang saat cuaca hujan, "Kami tahu saat hujan kami kencang, tapi kami harus menjadi yang tercepat saat kondisi kering," ujar pembalap bernomor 46 itu.

"Catalunya salah satu dari tiga trek favorit saya. Saaya senang berlomba di sini dan atmosfir fansnya besar, Kita tunggu besok perubahan yang telah kami coba di Mugello," kata The Doctor.