PHILLIP ISLAND – MotoGP untuk pertama kali melakukan pitstop di Australia Grand Prix. Namun, Jorge Lorenzo menolak regulasi ini digunakan disetiap pekan. Menurutnya, ini bisa sangat berbahaya untuk keselamatan pembalap.
Pitstop pertama kali digunakan ketika ban Bridgestone mengalami masalah ketika tampil dipermukaan baru Phillip Island. Dunlop selaku pemasok ban di Moto2 juga mengalami masalah yang sama.
MotoGP memutuskan untuk mempertahankan lap sebanyak mungkin dengan memaksa pembalap untuk mengganti motor pada lap ke-10 dari 19 balapan. Lorenzo merasa penggunaaan regulasi ini sangat membahayakan untuk pembalap.
“Bagi saya ini bukan sebuah pilihan yang bagus (menggunakan pitstop) tanpa diragukan lagi. Semua semakin buruk dan berbahaya ketimbang sebuah balapan normal,” ujar Lorenzo, sebagaimana diberitakan Crash.
“Ketika saya keluar dari pits karbon bagian depan saya dingin, tapi yang berbahaya adalah pit lane. Sebab jika Anda empat atau lima detik di depan pembalap lain, maka Anda akan berpapasan dengan pembalap lain itu setelah Anda mengganti motor,” jelasnya.
Lorenzo bukan tanpa alasan. Juara bertahan MotoGP itu sempat ‘menyenggol’ saat Marc Marquez baru keluar dari pitstop. Beruntung, tidak ada yang terjatuh dari insiden tersebut. Meski pada akhirnya Marquez terkena diskualifikasi.
“Ini sangat berbahaya. Sebuah senggolan saat kecepatan 60km/perjam bisa menciptakan kehancuran yang besar. Saat balapan terjadi hujan, peraturan penggunaan pitstop bisa digunakan, tapi tidak saat kering. Ini bukan pilihan terbaik,” Lorenzo menambahkan.
Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar