Jorge Lorenzo, pemuda berkarakter keras kelahiran 4 Mei 1987 ini, membuktikan keteguhan hatinya, menyempurnakan gelar Juara Dunia MotoGP 2010 di Sirkuit Estoril, Portugal.
Menjadi sempurna karena kemenangan itu juga seolah menegaskan ia pantas tak lagi berada di bawah bayang-bayang rekannya di Yamaha - yang bakal jadi seterunya musim depan - Valentino "The Doctor" Rossi.
Tak tanggung-tanggung, selisih watu hampir semblan detik ia torehkan saat mengangkangi Rossi di Estoril. Padahal, sebanyak 16 lap sebelumnya, Lorenzo berada di belakang Rossi.
Lorenzo memang start di urutan terdepan, pun Rossi mengambil alih balapan di lap-lap awal sebelum dibuntuti Lorenzo. Jatuhnya Stoner di lap kedelapan, hanya membuat duel head to head Rossi-Lorenzo, makin seru.
Pengalaman, kesabaran, dan kontrol emosi yang hebat membuat Lorenzo berhasil merebut posisi terdepan lewat sebuah overtaking yang mengagumkan di ujung tikungan pertama Sirkuit Estoril.
Ia terus memimpin hingga akhir balapan. Rossi yang terlihat berusaha keras, akhirnya finis di posisi kedua. Mengapa Lorenzo bisa begitu jauh keluar dari kejaran Rossi?
Trek Estoril yang berubah menjadi kering, setelah lembab pada sesi kualifikasi, menurut Rossi menjadi faktor utama. Itu sebabnya, saat trek belum begitu kering benar, Rossi mampu menjadi yang terdepan.
"Saya mengambil resiko di lap awal pada bagian yang basah karena saya percaya diri dengan kemampuan motor. Saya mendapatkan kecepatan yang bagus dan tetap di depan," ujar Rossi seperti dikutip Autosport.
Tapi sayangnya, ketika trek semakin kering, Rossi mengakui Lorenzo memiliki kecepatan yang lebih baik darinya. Usaha Rossi mengubah jalur lintasan untuk meningkatkan kecepatan tak berarti banyak, Lorenzo tak terkejar.
"Saya berusaha menempelnya di depan selama dua atau tiga lap dan saya berusaha sangat keras. Tapi, dia lebih cepat dari saya, jadi saya harus menyerah," papar Rossi.
Meski begitu, finis di posisi dua mampu memperbaiki posisi Rossi di klasemen umum menjadi peringkat ketiga, menggeser Stoner yang lagi-lagi jatuh.
Lorenzo memang sempurna di Estoril. Pun, musim depan secara tegas menyiratkan persaingan yang tak kalah sempurna, head to head Rossi-Lorenzo pastinya akan diwarnai oleh usaha keras Pedrosa, Stoner, dan pebalap lainnya guna menjadi yang tercepat di tiap sirkuit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar