Yamaha harus rela kehilangan kesempatan untuk menempatkan dua pebalapnya sekaligus di podium Sirkuit Assen, Belanda, Sabtu (25/6/2011). Pasalnya, juara dunia Jorge Lorenzo harus menuai hasil memilukan setelah hanya finis di urutan enam.
Kalau dia memang mau melakukan hal tersebut menyalip, seharusnya menunggu sampai ada kesempatan yang bagus karena balapan masih sangat panjang. Harus berapa banyak lagi pebalap yang menjadi korbannya.
-- Lin Jarvis
Padahal, tim asal Jepang ini punya potensi yang sangat besar untuk melakukan hal tersebut, untuk menyempurnakan pesta perayaan 50 tahun keikutsertaannya di ajang balap motor. Sayang, Marco Simoncelli merusak impian tersebut karena pebalap Gresini Honda ini punya andil untuk menjatuhkan Lorenzo sesaat setelah balapan seri ketujuh tersebut sehingga pebalap Spanyol tersebut harus merangkak lagi dari barisan belakang, sebelum finis di urutan enam.
Peristiwa tersebut membuat Lin Jarvis sangat marah. Direktur Manajer Yamaha MotoGP itu mengaku jengkel dengan apa yang sudah dilakukan oleh Simoncelli, yang belum juga mengubah cara membalapnya yang sangat agresif.
"Seharusnya Simoncelli tak perlu melakukan hal tersebut karena baru lap pertama. Dia terlalu agresif sehingga membuat sebuah kesalahan yang mengakibatkan Lorenzo mengalami kecelakaan," ujar Jarvis di paddock Yamaha seusai balapan.
"Kalau dia memang mau melakukan hal tersebut (menyalip), seharusnya menunggu sampai ada kesempatan yang bagus karena balapan masih sangat panjang. Harus berapa banyak lagi pebalap yang menjadi korbannya," tambah Jarvis, merujuk berbagai insiden yang pernah dilakukan Simoncelli.
Memang, gaya membalap Simoncelli yang terlalu agresif mengundang banyak kritikan, termasuk dari Lorenzo. Terbukti, dia telah melakukan kesalahan fatal saat membuat pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa, kecelakaan di Sirkuit Le Mans, Perancis, 15 Mei lalu, yang membuat Pedrosa patah tulang selangka.
Kini, Lorenzo sendiri yang menjadi korban "musuh" barunya tersebut. Seusai lampu merah padam tanda balapan dimulai, Lorenzo, yang start dari urutan tiga, langsung menyodok ke depan untuk menyalip Simoncelli, peraih pole position.
Nasib sial menimpa Lorenzo pada tikungan ketiga. "Super Sic" yang mengambil dari sisi dalam menyenggol Lorenzo sehingga terjadilah kecelakaan yang membuat mereka berdua jatuh.
Ketika melanjutkan balapan, Lorenzo tetap menunjukkan performa bagus sehingga satu per satu lawan berhasil ditaklukkan. Sayang, dia tak mampu menembus posisi tiga besar sehingga harus puas di urutan enam. Sementara itu, Simoncelli finis di urutan sembilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar