Musim lalu Jorge Lorenzo mendapat kehormatan memakai nomor 1 di motornya usai menjadi juara dunia. Ia pada akhirnya gagal menjadi juara, seperti meneruskan "kutukan" nomor untuk juara bertahan tersebut.
Sejak balapan motor kelas 500 cc berubah jadi MotoGP pada tahun 2002, setiap juara di musim sebelumnya akan diberikan pilihan untuk menggunakan nomor 1 atau tetap pada nomor yang ia pakai sebelum itu.
Sejak tahun 2002 hingga 2005, Valentino Rossi yang selalu jadi juara tak pernah memakai no.1 dan selalu memakai nomor favoritnya, yakni 46.
Rangkaian juara Rossi terputus di musim 2006 saat Nicky Hayden jadi juara dunia dan Hayden pun gagal mempertahankan gelarnya di musim 2007, karena Casey Stoner-lah yang menjadi juara.
Kutukan no.1 itu berlanjut lagi di tahun 2008 ketika Stoner harus merelakan gelarnya lepas ke tangan Rossi. Sampai akhirnya pada musim 2010 Lorenzo merebut gelar juara dunia dan memakai nomor 1 dengan desain khusus di motornya.
Apa daya Lorenzo pun nyatanya tak bisa mematahkan kutukan itu dan gelar juaranya harus direbut Stoner yang tampil gemilang di musim 2011.
Kini jelang bergulirnya musim yang baru, Lorenzo pun mendapat pertanyaan demikian dan ia pun mengaku tak percaya pada takhayul semacam itu. Bagi rider asal Spanyol itu kegagalannya mempertahankan gelar karena ia memang tampil buruk.
Bahkan Lorenzo tak ragu untuk menggunakan nomor satu itu di motornya musim 2013 jika ia menjadi juara musim ini.
"Saya tidak percaya (dengan kutukan itu). Yang ada cuma musim yang menggembirakan atau musim yang buruk," tukasnya dalam wawancara dengan sejumlah media termasuk detiksport, Minggu (15/1/2012) malam WIB.
"Saya tetap akan memakai no.1 lagi musim berikutnya jika musim ini saya juara. Terkadang memang saya pun tidak bisa menang terus," pungkas Lorenzo yang akan kembali menggunakan nomor favoritnya 99 musim ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar