Jorge Lorenzo menjadi pembalap Spanyol pertama yang bisa merengkuh titel juara dunia MotoGP dua kali, namun yang membuatnya sangat gembira dan bangga hari ini adalah keberhasilannya mengatasi keroyokan duo pembalap papan atas Honda dan mengunci gelar di Grand Prix Australia.
Seri terakhir di Valencia nanti, yang akan menjadi balapan kandangnya, tinggal menyisakan perayaan saja buat pria 25 tahun itu.
Lorenzo berterus terang musim ini berjalan sangat sulit bagi dirinya karena harus melawan pembalap sekaliber Casey Stoner dan Dani Pedrosa di atas motor Honda yang merajai 11 dari 17 seri yang telah digelar.
Lorenzo adalah satu-satunya pembalap Yamaha yang bisa juara seri musim ini dan setelah Stoner dibekap cedera pertengahan Agustus, tinggal Pedrosa sebagai penantang yang tersisa.
Namun tekanan makin meningkat karena sejak Juli, Lorenzo tak pernah bisa finis di depan Pedrosa kecuali saat rivalnya itu terjatuh di Italia.
Di Sirkuit Philip Island hari ini, Pedrosa juga kembali memimpin balapan namun rupanya sesama pembalap Spanyol itu yang tidak mampu menahan tekanan dan terjatuh karena kesalahan sendiri di putaran kedua.
“Aku sangat senang dengan hasil kejuaraan ini karena cuma kami yang tahu betapa sulitnya bertarung melawan pembalap sekelas Casey dan Dani, dan melawan tim seperti Honda,” kata Lorenzo dengan nada emosional.
“Ini sangat sulit. Anda harus sangat konsisten, tak pernah membuat kesalahan dan selalu berjuang untuk menyelesaikan lomba. Juga harus terus fokus.”
Lorenzo sudah enam kali juara seri sama seperti Pedrosa, sementara Stoner lima kali. Dengan demikian skor Yamaha vs Honda adalah 6 : 11.
“Jadi hari ini adalah hari yang sangat spesial dan aku berterimakasih pada tim, Yamaha, keluargaku, teman-teman, sponsor dan semua orang yang mempercayai aku dan mengharap aku menang,” kata Lorenzo, yang sebelumnya juga juara dunia musim 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar