"Aku sudah berjuang habis-habisan sepanjang tahun ini.”
Ambisi Dani Pedrosa untuk menjadi juara dunia kandas hari ini setelah dia terjatuh ketika sedang memimpin Grand Prix Australia di putaran dua dan pembalap Honda itu dengan sedih meminta maaf kepada para penggemarnya.
Namun Pedrosa, yang menjadi satu-satunya penantang Jorge Lorenzo meraih titel juara dunia sebelum balapan di Sirkuit Philip Island, menegaskan dirinya tetap bangga dengan perjuangannya musim ini.
"Mungkin masih terlalu awal bagiku untuk menekan," kata Pedrosa mengomentari kesalahan yang dibuatnya. "Aku sedikit melebar di tikungan itu dan kehilangan kendali ban depan."
Musim ini ibarat roller coster bagi Pedrosa yang jarang menang di awal musim, namun akhirnya berhasil juara di Grand Prix Jerman. Sebelum itu Lorenzo mengalami kecelakaan di Grand Prix Belanda, sehingga peluang Pedrosa menjadi juara dunia mulai terbuka.
Sayangnya di Misano, Italia, giliran Pedrosa yang terjatuh sementara Lorenzo juara, sehingga mereka berdua dipisahkan jarak 38 poin.
Harapan kembali muncul setelah Pedrosa menang tiga kali berturut-turut sejak Misano sehingga jarak di klasemen terpangkas menjadi 23 poin, dengan dua seri tersisa.
Namun nasib sial kembali melanda di Australia dan pupus sudah harapan Pedrosa.
"Aku bangga atas caraku bersaing," kata Pedrosa. “Namun aku merasa tidak enak kepada mereka yang telah mendukung aku, keluargaku dan para penggemarku. Aku sudah berjuang habis-habisan sepanjang tahun ini.”
Rekan setimnya, Casey Stoner, juga menyatakan simpatinya pada Pedrosa.
“Aku turut berduka untuk Dani, aku melihatnya jatuh tepat di depanku. Dia harus tampil menekan hari ini dan memenangi balapan agar peluangnya tetap terjaga. Itu cuma kesalahan kecil yang mudah terjadi di tikungan itu, jadi aku turut bersedih,” kata Stoner yang juara di balapan kandangnya itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar