Casey Stoner menyempurnakan akhir pekannya yang indah di Sirkuit Phillip Island, Australia. Setelah mendominasi seluruh sesi sepanjang akhir pekan, mulai dari latihan bebas hingga kualifikasi, pebalap Repsol Honda ini pun naik podium utama untuk mencetak kemenangan keenam secara beruntun di Sirkuit Phillip Island.
Sukacita pun dirasakan pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo. Meski finis di posisi kedua, pebalap Spanyol ini memastikan diri sebagai juara dunia MotoGP 2012, karena kompatriot yang juga rival terberatnya dalam perburuan gelar juara dunia, Dani Pedrosa, sudah tersingkir di awal lomba akibat kecelakaan.
Ya, Pedrosa harus melupakan impian untuk memelihara asa menjadi juara dunia karena di lap kedua dia jatuh. Lantaran mendorong keras di awal lomba, justru menjadi bumerang bagi Pedrosa karena pada tikungan pertama di lap kedua, motornya terpelintir, yang menutup peluangnya untuk merengkuh gelar pertama di kelas premier.
Ini menjadi gelar juara dunia kedua bagi Lorenzo setelah tahun 2010. Lebih menggembirakan lagi, Lorenzo selalu tampil konsisten sepanjang musim 2012 ini, di mana dia selalu finis di posisi dua besar dan enam kali meraih kemenangan -- cuma satu kali gagal finis ketika ditabrak Alvaro Bautista di Assen, Belanda.
Sedangkan bagi Stoner, kemenangan ini membuat dia mencetak rekor meraih enam kemenangan secara beruntun di Phillip Island. Juara dunia 2007 dan 2011 ini pun tercatat sebagai pebalap kedua setelah Valentino Rossi, yang berhasil menjuarai balapan di kandang sendiri sebanyak enam kali -- bahkan Rossi tujuh kali menjadi juara di Mugello, Italia.
Jalannya balapan
Lorenzo mengawali balapan dengan bagus karena langsung melejit di posisi terdepan. Pedrosa pun demikian, melewati Stoner, sang pemegang pole position. Tetapi belum selesai satu lap, Pedrosa sudah berada di depan setelah menyalip Lorenzo, yang diapiti duo Repsol Honda.
Memasuki lintasan lurus start/finis, Stoner pun menyusul Lorenzo, yang turun ke posisi ketiga. Pertarungan pun terjadi antara Stoner dan Pedrosa. Sayang, Pedrosa mengalami kecelakaan ketika memasuki tikungan pertama di lap kedua karena motornya terpelintir.
Tanpa Pedrosa, yang seharusnya menjadi pebalap yang harus dikalahkan Lorenzo, membuat persaingan di barisan depan menjadi kurang menarik. Stoner terus menggeber motornya untuk mewujudkan ambisi meraih enam kemenangan secara beruntu di rumah sendiri, sekaligus menjadi kado yang indah bagi perpisahannya dengan para fans, sedangkan Lorenzo bermain aman untuk memastikan diri menjadi juara dunia.
Pelan tapi pasti, Stoner terus membuat jarak yang cukup signifikan. Hingga lap ke-17, Stoner unggul hampir lima detik, dan Lorenzo pun nyaris tak mendapat perlawanan dari pebalap Yamaha Tech 3, Cal Crutchlow, yang ada di belakangnya. Tiga pebalap terdepan ini berada dalam jarak aman sehingga hanya nasib sial saja yang membuat mereka kehilangan posisi untuk naik podium.
Persaingan seru justru memperebutkan posisi keempat antara Andrea Dovizioso, Alvaro Bautista, dan Stefan Bradl. Hingga lap terakhir, mereka berada dalam jarak yang sangat rapat sehingga kesalahan kecil saja bisa membuat Dovizioso kehilangan posisinya. Tetapi Dovizioso bisa mengatasi tekanan sehingga dia finis di urutan keempat, disusul Bautista, Bradl, Rossi, dan Nicky Hayden.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar