Blogger Widgets

Selasa, 28 Juni 2011



kalo mau jatoh mah sendiri aja ngapain ngajak2....
terlalu ngotot sih jd nya merugikan orang lain,, mending balapan sendiri...
untung nya lorenzo ga cidera kaya pederosa...
siapa lagi yah korban selanjutnya ????

Lorenzo dan Spies Senang 'Semakin di Depan'

Ini adalah tahun kedua di mana sebuah tagline berbahasa Indonesia "nampang" di motor dua pembalap Yamaha, Jorge Lorenzo dan Ben Spies. Mereka mengaku turut termotivasi untuk "Semakin di Depan".

"Dalam opini saya, Semakin di Depan adalah slogan fantastis," ungkap Lorenzo. "Dalam beberapa tahun terakhir Yamaha sudah membuktikan masuk daftar tim-tim top MotoGP dan sekarang saatnya bekerja lebih keras lagi untuk mempertahankan posisi istimewa kami."

Lorenzo menjadi juara dunia musim 2010, di tahun pertama slogan Yamaha Indonesia itu "menempel" di kostum dan motor tim Yamaha di kancah MotoGP. Rider Spanyol itu juga kerap memuji Indonesia yang memiliki fans luar biasa, termasuk untuk dirinya.

Ben Spies, yang memenangi MotoGP pertamanya dalam sesi di Assen, Belanda, akhir pekan lalu, juga memberi apresiasi positif untuk kontribusi (Yamaha) Indonesia.

"Saya menyukai tagline ini, dan menampilkannya di motor artinya membagi spirit dengan siapapun yang menonton balapan. Tagline ini seperti yang ada di dalam pikiran saya, selalu berpikir untuk melakukan yang terbaik dalam segala usaha. Saya rasa slogan ini bisa digunakan untuk menggalakkan safety riding dalam berkendaraan di jalanan, mengingat banyaknya motor di luar sana," beber rider asal Amerika Serikat itu.

Sementara itu, dalam penjelasan detilnya, Presiden Direktur PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI), Dyonisius Beti, mengatakan bahwa slogan Semakin di Depan memberikan spirit yang berarti setiap hari harus tetap menjadi lebih baik.

"Hari ini harus lebih baik dari kemarin dan besok harus lebih baik dari hari ini. Spirit Semakin di Depan bukan hanya buat Yamaha tapi juga seluruh masyarakat Indonesia untuk menjadi inspirasi," tuturnya.

Selain "mengirim tagline" ke MotoGP, Yamaha juga terus melakukan pembinaan terhadap pembalap-pembalap lokalnya di Yamaha Riding Academy (YRA), dan yang tampil antara lain di ajang Yamaha Cup Race, Motoprix, dan Indoprix. Tim Yamaha Indonesia juga berlaga di Kejuaraan Nasional Supersport dan Kejuaraan Supersport Asia, dengan diperkuat Doni Tata Pradita.

Senin, 27 Juni 2011

Rossi Komentari Insiden Simoncelli-Lorenzo

Amsterdam - Marco Simoncelli kembali hadir di tengah-tengah kontroversi usai insiden di Assen. Ikut prihatin, Valentino Rossi pun kini berkomentar mengenai kejadian tersebut. Apa katanya?

Dalam balapan MotoGP Belanda akhir pekan lalu, Sabtu (25/6/2011) malam WIB, Simoncelli memunculkan insiden yang ikut melibatkan Jorge Lorenzo dari Yamaha.

Pada sebuah tikungan di awal-awal balapan, Simoncelli tiba-tiba selip dan terjatuh. Jatuhnya rider San Carlo Honda Gresini itu lantas berimbas buruk untuk Lorenzo yang ikut terbawa jatuh ke lintasan.

Pada akhirnya keduanya memang tidak cedera dan bisa melanjutkan balapan. Namun, mereka kehilangan waktu dan poin berharga karena tak kuasa menembus posisi lima besar.

Untuk juara bertahan Lorenzo, hal ini jelas sangat merugikan karena dirinya tengah mengejar pimpinan klasemen sementara Casey Stoner (Ducati). Pasca balapan Lorenzo pun mengecam Simoncelli, yang juga pernah terlibat insiden serupa dan membuat Dani Pedrosa cedera sampai sekarang.

Simoncelli sendiri sebenarnya sudah mengutarakan permintaan maaf untuk Lorenzo tak lama setelah balapan. Tetapi kontroversi terkait dirinya bukan tak mungkin masih akan terus berlanjut.

Rossi, salah satu pembalap senior di lintasan yang kebetulan juga berasal dari Italia seperti halnya Simoncelli, pun kembali memberikan saran untuknya.

"Pertama-tama aku merasa sangat sedih untuknya karena ia adalah temanku dan kini ia berada di dalam kondisi yang sulit," komentar Rossi di MCN.

"Ini adalah sebuah kesalahan normal dalam balapan. Itu bisa terjadi saat ban-ban masih dingin, tetapi ia harus bisa memahami benar bagaimana caranya mengatasi masalah seperti ini," imbuh tujuh kali juara dunia kelas primer tersebut.

Sebelumnya, Rossi juga sudah pernah memberikan saran untuk Simoncelli agar dirinya lebih berhati-hati lagi saat melaju di lintasan.

Minggu, 26 Juni 2011

Siapa Lagi Jadi Korban, "Super Sic"?

Yamaha harus rela kehilangan kesempatan untuk menempatkan dua pebalapnya sekaligus di podium Sirkuit Assen, Belanda, Sabtu (25/6/2011). Pasalnya, juara dunia Jorge Lorenzo harus menuai hasil memilukan setelah hanya finis di urutan enam.
Kalau dia memang mau melakukan hal tersebut menyalip, seharusnya menunggu sampai ada kesempatan yang bagus karena balapan masih sangat panjang. Harus berapa banyak lagi pebalap yang menjadi korbannya.
-- Lin Jarvis

Padahal, tim asal Jepang ini punya potensi yang sangat besar untuk melakukan hal tersebut, untuk menyempurnakan pesta perayaan 50 tahun keikutsertaannya di ajang balap motor. Sayang, Marco Simoncelli merusak impian tersebut karena pebalap Gresini Honda ini punya andil untuk menjatuhkan Lorenzo sesaat setelah balapan seri ketujuh tersebut sehingga pebalap Spanyol tersebut harus merangkak lagi dari barisan belakang, sebelum finis di urutan enam.

Peristiwa tersebut membuat Lin Jarvis sangat marah. Direktur Manajer Yamaha MotoGP itu mengaku jengkel dengan apa yang sudah dilakukan oleh Simoncelli, yang belum juga mengubah cara membalapnya yang sangat agresif.

"Seharusnya Simoncelli tak perlu melakukan hal tersebut karena baru lap pertama. Dia terlalu agresif sehingga membuat sebuah kesalahan yang mengakibatkan Lorenzo mengalami kecelakaan," ujar Jarvis di paddock Yamaha seusai balapan.

"Kalau dia memang mau melakukan hal tersebut (menyalip), seharusnya menunggu sampai ada kesempatan yang bagus karena balapan masih sangat panjang. Harus berapa banyak lagi pebalap yang menjadi korbannya," tambah Jarvis, merujuk berbagai insiden yang pernah dilakukan Simoncelli.

Memang, gaya membalap Simoncelli yang terlalu agresif mengundang banyak kritikan, termasuk dari Lorenzo. Terbukti, dia telah melakukan kesalahan fatal saat membuat pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa, kecelakaan di Sirkuit Le Mans, Perancis, 15 Mei lalu, yang membuat Pedrosa patah tulang selangka.

Kini, Lorenzo sendiri yang menjadi korban "musuh" barunya tersebut. Seusai lampu merah padam tanda balapan dimulai, Lorenzo, yang start dari urutan tiga, langsung menyodok ke depan untuk menyalip Simoncelli, peraih pole position.

Nasib sial menimpa Lorenzo pada tikungan ketiga. "Super Sic" yang mengambil dari sisi dalam menyenggol Lorenzo sehingga terjadilah kecelakaan yang membuat mereka berdua jatuh.

Ketika melanjutkan balapan, Lorenzo tetap menunjukkan performa bagus sehingga satu per satu lawan berhasil ditaklukkan. Sayang, dia tak mampu menembus posisi tiga besar sehingga harus puas di urutan enam. Sementara itu, Simoncelli finis di urutan sembilan.

Simoncelli: Maaf, Lorenzo

Assen - Marco Simoncelli menilai dirinya tidak melakukan sesuatu yang berisiko saat bersinggungan dengan Jorge Lorenzo di Assen. Tetapi Simoncelli tetap saja mengucapkan maaf kepada Lorenzo.

Musim ini Simoncelli acap dikritik karena gaya membalapnya yang dinilai terlalu agresif. Terlebih, ia sempat terlibat insiden yang membuat Dani Pedrosa mengalami cedera.

Di MotoGP Belanda, Sabtu (25/6/2011), rider San Carlo Honda Gresini itu terlibat insiden lagi. Di awal-awal balapan, yang prosesnya disaksikan langsung oleh wartawan detikSport Rossi Finza Noor yang diundang ke Assen oleh PT Yamaha Motor Kencana Indonesia, Simoncelli kehilangan kendali motornya dan terjatuh.

Bukan hanya itu, proses jatuhnya Simoncelli juga ikut berimbas kepada Lorenzo. Saat Simoncelli terjatuh, Lorenzo ikut terbawa jatuh juga. Keduanya lantas memang bisa melanjutkan balapan, tapi tidak bisa menembus posisi lima besar.

"Aku berusaha melewati Lorenzo di tikungan kedua, dan perasaanku bilang aku tidak mengambil risiko terlalu besar, tapi aku kehilangan kendali bagian belakang--aku pikir karena ban yang masih dingin--tanpa gas, di tengah-tengah tikungan," ujar Simoncelli seperti dikutip Autosport.

Kejadian tersebut sudah membuat Lorenzo, yang kini menempati posisi dua klasemen sementara mencak-mencak. Simoncelli pun melayangkan permohonan maaf untuk si rider Yamaha.

"Aku terjatuh dan aku juga melibatkan Lorenzo di dalamnya. Aku minta maaf untuk kejadian itu dan aku minta maaf kepadanya," tutur Simoncelli.

Rasa Hormat Lorenzo pada Simoncelli Hilang

Jorge Lorenzo pantas penasaran usai tampil di Iveco TT Assen atau MotoGP Belanda, hari Sabtu, 25 Juni 2011. Ia harus puas finish di urutan keenam setelah start dari posisi keempat.

Andalan Yamaha itu terjatuh di lap pertama selepas start. Ia disenggol oleh Marco Simoncelli, sang pemegang pole position.

"Saya pikir ia sudah belajar usai insiden serupa yang melibatkannya dengan Dani Pedrosa. Tapi kini jelas ia tak belajar. Saya kini sama sekali tak menaruh rasa hormat padanya karena ia membahayakan pembalap lain," kata Lorenzo.

Setelah sempat tercecer, Lorenzo dengan gemilang bisa melewati beberapa lawan hingga akhirnya finish di posisi keenam. Perjuangan Lorenzo ini mendapat pujian dari Lin Jarvis, Managing Director Yamaha Motor Racing.

"Ini membuktikan kalau balapan tidak ditentukan oleh bagaimana urutan di lap pertama. Jorge telah memperlihatkan hal ini. Kalau saja ia tidak jatuh, ia bisa finish di urutan kedua," kata Jarvis.

Permintaan Maaf Simoncelli untuk Lorenzo

ASSEN - Marco Simoncelli mengaku telah melakukan kesalahan yang membuatnya dan Jorge Lorenzo gagal mendapatkan hasil maksimal pada seri MotoGP Belanda di Assen, Sabtu (25/6/2011) kemarin. Secara jantan, pembalap Gresini Honda tersebut langsung melontarkan permintaan maafnya kepada Lorenzo.

Ya, Super Sic kembali menjadi sorotan publik dunia. Jika pada GP Catalunya lalu, dia membuat Dani Pedrosa terjatuh dari motor, kali ini dia kembali melakukan hal yang sama, dengan pembalap yang berbeda. Kali ini, yang jadi korbannya adalah Lorenzo. Keduanya harus terjatuh di lap pertama akibat kegagalan Simoncelli dalam mengendalikan motornya.

“Dalam balapan seperti ini, Anda tidak bisa menyebut hasil yang saya dapat merupakan nasib butuk. Kenyataannya, saya sangat naïf,” ujarnya sebagaimana dikutip Paddocktalk, Minggu (26/6/2011).

“Itu merupakan tikungan (ke kiri) pertama, dan kondisi aspal juga masih sangat dingin, meski saya juga tidak merasa terlalu memaksakan diri untuk mengungguli Lorenzo,” lanjutnya menjelaskan kronologis kejadian .

“Tentu saya tidak bahagia menyeret Lorenzo terlibat dalam insiden saya, dan untuk itu saya hanya bisa meminta maaf kepadanya. Ini merupakan pengalaman buruk lagi buat saya dan saya harus mencoba meminimasilir hal tersebut,” pungkas Simoncelli yang berhasil melanjutkan lomba di Assen dan finis di urutan 10, sedangkan Lorenzo finis keenam.

Lorenzo: Simoncelli Pantas Dapat Sanksi!

ASSEN - Kekecewaan mendalam masih dirasakan Jorge Lorenzo usai ‘tragedi nahas’ yang dialaminya pada MotoGP Belanda, Sabtu (25/6/2011) kemarin. Pembalap andalan Yamaha racing ini pun mengecam aksi rider Gresini Honda, Marco Simoncelli yang membuatnya terjatuh.

Diketahui, pada balapan di Assen, Lorenzo dan Simoncelli sempat terlibat insiden di awal lap yang membuat mereka terjatuh. Namun, beruntung keduanya masih bisa melanjutkan balapan. Lorenzo berhasil mengakhiri balapan di posisi enam, sementara Super Sic -julukan Simoncelli- berhasil finis ke-10, meski keduanya sempat tercecer jauh di belakang.

Usai balapan, Lorenzo pun tidak kuasa menahan kekecewaannya atas aksi Simoncelli yang di musim ini telah beberapa kali menjadi ‘biang keladi’ atas insiden terjatuhnya beberapa pembalap. Alhasil, jawara dunia musim lalu itu pun mendesak pihak panitia untuk memberikan sanksi kepada pembalap kribo asal Italia tersebut.

“Anda tidak butuh melihat tayangan ulang. Saya melihatnya secara langsung saat berada di atas motor,” urai Lorenzo yang meyakini bahwa dalam insiden tersebut Simoncelli sengaja tidak memberikan ruang baginya.

“Memang, dia tidak berusaha membuat saya terjatuh, tapi di sini dia terlihat tidak bisa berpikir panjang. Saya pikir, dia sudah belajar dari beberapa insiden kontroversi yang dilakukannya di beberapa balapan lalu. Dan kali ini jelas membuktikan, dia tidak belajar,” ketusnya.

“Dia masih ceroboh seperti biasa. Untungnya, saya tidak mengalami cedera (seperti Dani Pedrosa), dan bisa mencetak beberapa poin. Tapi jujur, saya rasa dia harus segera mengubah gaya (balapannya). Sebab jika tidak, saya yakin di masa depan dia akan membuat lebih banyak pembalap mengalami cedera,” imbuhnya dikutip Eurosports, Minggu (26/6/2011).

“Jika saya bertindak sebagai anggota komisi keselamatan, maka saya akan mencabut izin balapannya (Simoncelli) untuk beberapa balapan. Tapi, di sini saya hanya pembalap biasa dan saya tidak punya kuasa untuk mengambil keputusan,” pungkasnya mendesak agar Super Sic mendapatkan hukuman.

Sebelumnya, Simoncelli diketahui sempat dipanggil dewan MotoGP terkait insiden di GP Catalunya dimana dia membuat pembalap Repsol Honda Dani Pedrosa terjatuh dan mengalami cedera. Simoncelli sendiri sempat mengakui bahwa dia salah dan berjanji akan tampil lebih hati-hati saat balapan.

Kini, dengan insiden yang kembali melibatkannya, mantan juara dunia 250cc ini sepertinya akan mendapat hukuman, tidak seperti insiden senggolannya dengan Pedrosa di Catalunya, dimana Super Sic hanya mendapat peringatan.

Sabtu, 25 Juni 2011

Pujian untuk Spies dari Stoner

Assen - Casey Stoner gagal memperpanjang rentetan kemenangannya musim ini. Si rider Honda pun angkat topi untuk Ben Spies, pembalap yang sudah menghentikan laju kemenangannya tersebut.

Setelah jadi juara di Le Mans, Catalunya dan Silverstone, Stoner tidak bisa melanjutkannya di Assen, Sabtu (25/6/2011). Dalam balapan yang turut disaksikan langsung oleh wartawan detikSport Rossi Finza Noor, Stoner hanya mampu finis kedua.

Di awal balapan, Stoner yang start ketiga mengaku start dengan buruk sehingga kehilangan posisi. Memanfaatkan insiden jatuhnya Jorge Lorenzo dan Marco Simoncelli, ia lantas memang bisa membenahi posisi, kendati Spies sudah terlalu jauh untuk dikejar.

"Aku berusaha sekeras mungkin, berusaha berkendara seaman mungkin dan menghangatkan sisi kiri ban. Tapi saat aku bisa melewati Andrea (Dovizioso), Ben sudah hilang," ujar Stoner seperti dilansir Autosport.

"Ia sudah memaksimalkan insiden dan membuat selisih jauh di dua lap pertama. Aku berusaha mengejar, saat aku mulai nyaman aku berusaha memangkas waktu sedikit demi sedikit. Tapi ini sulit di saat ada bisikan dalam hatimu yang bilang, 'jangan memaksa'," paparnya.

Dengan demikian, Spies yang membalap untuk Yamaha pun pada akhirnya keluar menjadi pemenang dan mencatatkan kemenangan pertamanya di MotoGP, seraya menghentikan laju Stoner yang sudah berjaya di tiga seri sebelumnya.

"Aku angkat topi untuk Ben, ia melakukan pekerjaan yang bagus hari ini, dan sejujurnya juga begitu di tiap akhir pekan. Biar bagaimana, akan sulit untuk mengalahkannya," nilai Stoner.

Ben Spies Tidak Dinomorduakan

Assen - Sebagai anak baru di Yamaha, Ben Spies mengaku senang bisa bergabung. Kendati satu tim dengan juara bertahan Jorge Lorenzo, tak ada istilah Spies dinomorduakan.

Situasinya adalah Spies dianggap baru belajar, sementara Lorenzo adalah juara dunia tahun lalu. Tapi, diakui oleh pembalap asal Amerika Serikat itu, ia merasa tak dinomorduakan.

Ketika berbincang di ruang hospitality milik Yamaha bersama beberapa media termasuk detikSport, Spies menyebut, dirinya kerap berdiskusi dengan Lorenzo untuk bisa mengembangkan motor lebih baik lagi.

"Kami mendapatkan spare part yang sama dan kami kerap berdiskusi untuk bisa mengembangkan Yamaha menjadi lebih baik lagi," ujarnya.

"Saya tak bisa lebih senang lagi dengan bergabung di tim seperti Yamaha," ungkapnya kemudian.

Wilco Zeelenberg, team manager Yamaha, juga mengakui bahwa satu-satunya keadaan yang membedakan keduanya hanyalah pengalaman.

"Tak ada prioritas. Jorge lebih berpengalaman, sementara Ben baru belajar," ucapnya.

Pada tahun 2010, Spies mengakhiri musim dengan berada di posisi keenam klasemen pembalap. Catatan itu membuatnya dianugerahi gelar Rookie of The Year

MotoGP Belanda 2011 Assen Milik Spies


ASSEN - Start dari posisi kedua, Ben Spies akhirnya keluar sebagai yang tercepat di Sirkuit Assen, Sabtu (25/6/2011), dengan catatan waktu 41.44 659. Hasil MotoGP Belanda ini merupakan kemenangan pertama, di mana merupakan podium kedua pembalap Yamaha musim ini.

Spies mengambil keuntungan dari jatuhnya sang pemegang pole position Marco Simoncelli di lap pertama, yang juga melibatkan tandemnya, Jorge Lorenzo. Dengan jatuhnya Super Sic, pembalap asal Amerika Serikat (AS) mengambil alih balapan sampai lap terakhir.

Spies menjadi jawara di Assen setelah tampil konsisten selama jalannya race sampai lap terakhir, lebih cepat 7,697 detik dari Casey Stoner yang merebut posisi runner up. Sementara, posisi ketiga ditempati rider Repsol Honda lainnya, Andrea Dovizioso yang lebih lambat 27,506 detik dari sang juara.

Perolehan ini merupakan kemenangan sekaligus podium kedua Spies musim ini, setelah terakhir kali merasakan podium ketiga di GP Catalunya, pada awal Juni lalu. Kemenangan Spies ini menjadi obat bagi Yamaha, dimana Jorge Lorenzo terjatuh akibat menabrak Super Sic, yang terlebih dahulu jatuh di lap pertama. JLo akhirnya hanya finis di urutan keenam.

Sementara Valentino Rossi hanya mampu bertengger di posisi keempat di belakang Dovi, serta Super Sic yang menguasai jalannya sesi latihan bebas hanya mampu finis di urutan ke sembilan.

Hasil Lengkap MotoGP Belanda 2011:
1. Ben Spies USA Yamaha Factory Racing 41m 44.659s
2. Casey Stoner AUS Repsol Honda 41m 52.356s
3. Andrea Dovizioso ITA Repsol Honda 42m 12.165s
4. Valentino Rossi ITA Ducati Marlboro 42m 15.343s
5. Nicky Hayden USA Ducati Marlboro 42m 27.831s
6. Jorge Lorenzo ESP Yamaha Factory Racing 42m 29.195s
7. Colin Edwards USA Monster Yamaha Tech 3 42m 52.771s
8. Hiroshi Aoyama JPN Repsol Honda 42m 55.412s
9. Marco Simoncelli ITA San Carlo Honda Gresini 43m 9.584s
10. Toni Elias ESP LCR Honda 43m 10.875s
11. Alvaro Bautista ESP Rizla Suzuki 43m 23.125s
12. Hector Barbera ESP Mapfre Aspar 42m 11.012s
13. Kousuke Akiyoshi JPN San Carlo Honda Gresini 42m 58.437s
14. Cal Crutchlow GBR Monster Yamaha Tech 3 43m 7.755s

DNF:
Randy de Puniet FRA Pramac Racing
Karel Abraham CZE Cardion AB Motoracing

Lorenzo Jatuh di Lap 1, Spies Juara

Pebalap Yamaha Ben Spies merebut gelar MotoGP pertamanya dengan keluar sebagai juara di MotoGP Belanda yang berlangsung di Sirkuit Assen, Sabtu 25 Juni 2011. Spies yang tampil dengan corak baru Yamaha, tampil mengungguli duo Repsol Honda, Casey Stoner dan Andrea Dovizioso, yang finish di peringkat dua dan tiga.

Kemenangan Spies ini tak lepas dari jatuhnya Marco Simoncelli sebagai pemegang pole position di lap pertama. Simoncelli tak bisa mengendalikan motornya dan jatuh mengenai motor Jorge Lorenzo yang tepat berada di belakangnya.

Situasi ini langsung dimanfaatkan Spies untuk merebut posisi pertama dan bertahan hingga akhir balapan yang berlangsung sebanyak 26 lap. Spies dibuntuti Stoner dan Dovizioso. Sedangkan Simoncelli dan Lorenzo masih kesulitan lolos dari rombongan pebalap lain.

Namun, perlahan demi perlahan, Lorenzo bisa naik ke posisi 10 besar. Hingga sisa empat lap lagi, juara dunia tahun 2010 itu bercokol di posisi lima namun merosot ke posisi enam di akhir balapan.

Saat checkuered flag dikibarkan, Spies, Stoner dan Dovizioso menduduki peringkat satu hingga tiga. Sedangkan Valentino Rossi yang belum stabil di musim 2011, bisa menempati posisi empat. Nicky Hayden dan Lorenzo menyusul di posisi lima dan enam.

Spies Rayakan Kemenangan Perdana di MotoGP

Assen - Kemenangan Ben Spies di Assen terasa manis karena punya arti ganda. Namun, Casey Stoner tetap bisa berbahagia karena masih memuncaki klasemen sementara.

Spies baru saja mencatatkan kemenangan perdananya di kelas MotoGP setelah menjadi pembalap pertama yang melintasi garis finis MotoGP Belanda, Sabtu (25/6/2011).

Kemenangan tersebut kian istimewa karena ia catatkan pada saat Yamaha sedang berbalut livery khusus, yang menandai 50 tahun keikutsertaan Yamaha di dalam kejuaraan dunia balap motor grand prix.

Sebelumnya, catatan terbaik Spies di kelas MotoGP hanyalah finis kedua, yakni di Indianapolis tahun lalu. Untuk musim ini, ia sudah pernah naik podium saat finis ketiga di Catalunya.

Sementara itu Stoner yang membalap untuk Honda kali ini harus puas finis di posisi dua setelah pada tiga seri sebelumnya selalu keluar jadi juara. Namun, ia masih memimpin klasemen dengan 136 poin.

Pembalap Yamaha Jorge Lorenzo masih mengisi posisi dua klasemen dengan 108 poin, kendati di lintasan Assen sempat apes usai terlibat insiden dengan Marco Simoncelli, sampai keduanya terjatuh. Lorenzo lantas harus kerja keras membenahi posisi sampai akhirnya finis di posisi enam.

Andrea Dovizioso finis di posisi tiga sekaligus mempertahankan posisi serupa di klasemen sementara dengan 99 poin.

Jalannya Balapan

Dalam balapan yang disaksikan langsung detikSport, selepas start Jorge Lorenzo langsung tancap gas mengambil alih posisi terdepan balapan dari Marco Simoncelli, dengan Ben Spies berhasil mempertahankan posisi dua. Casey Stoner sementara itu tercecer ke posisi tujuh.

Akan tetapi, posisi balapan tersebut tak lama bertahan. Di tikungan, Simoncelli terjatuh dari motor dan ikut membawa serta Lorenzo!

Walhasil lap pertama dilalui dengan Spies memimpin di depan, dengan Andrea Dovizioso ada di posisi kedua. Stoner berhasil memanfaatkan situasi dengan merangsek ke posisi tiga. Sementara itu Valentino Rossi ada di posisi enam.

Di lintasan, Simoncelli dan Lorenzo berusaha melaju lagi. Namun, mereka jelas-jelas kehilangan waktu berharga akibat insiden tersebut.

Dengan balapan menyisakan 21 lap lagi, Spies masih memimpin balapan dengan dikuntit duo Honda, Stoner dan Dovizioso, yang cukup ketat berebut posisi dua. Rossi berada di posisi empat, sementara Lorenzo itu masih tercecer di belakang di posisi 11.

Masih 16 lap tersisa dan Spies memimpin dengan cukup nyaman, sekitar 3,5 detik, dari Stoner yang berada di posisi dua. Dovizioso masih mengisi posisi tiga.

Satu lap kemudian, Cal Crutchlow yang kerap membayangi Rossi untuk berebut posisi empat memilih masuk pit. Tampaknya ada masalah dengan motornya. Lorenzo sementara itu berada di posisi sembilan.

Lorenzo dengan cepat naik ke posisi delapan dan kini mengancam Hiroshi Aoyama yang ada di depannya. Bisakah ia sampai ke posisi lima besar atau bahkan podium?

Memasuki 10 lap terakhir, Spies masih memimpin dengan Stoner dan Dovizioso di belakangnya. Rossi berada di posisi empat dan Colin Edwards di posisi lima.

Lima lap terisa, Spies masih nyaman di depan dan niscaya melintasi garis finis paling pertama jika tidak ada insiden. Di belakangnya masih diisi Stoner, Dovizioso dan Rossi, dengan Nicky Hayden kini mengisi posisi lima.

Pada tiga lap terakhir, Lorenzo sukses memperbaiki posisi. Ia berhasil merangsek ke posisi enam dengan Edwards kini terdorong ke posisi tujuh.

Sabtu, 18 Juni 2011

Lorenzo jatoh




duuhh kasiann bgt...
untung ga terlalu parah jatoh nya, dan ga menyebabkan cidera....
semangat trus yah jorge....
aku slalu mendukungmu...

Senin, 13 Juni 2011

Hibur Diri, Lorenzo Nonton Konser Linkin Park

SILVERSTONE - Jorge Lorenzo tak ingin larut dalam kegagalannya di MotoGP Inggris, Minggu (12/6/2011) tadi. Pembalap Yamaha Racing ini pun punya obat ampuh untuk mengobati kekecewaannya, dengan menonton konser Linkin Park.

Ya, seri keenam MotoGP di Silverstone memang menjadi balapan yang paling buruk buat sang juara bertahan. Bagaimana tidak, di sirkuit inilah Lorenzo mengalami kecelakaan (terjatuh) perdananya sejak MotoGP Australia, dua tahun silam (2009). Lorenzo terjatuh di lap kedelapan saat tengah berusaha melewati Andrea Dovizioso dalam perebutan tempat kedua.

Insiden jatuh ini juga tak hanya membuat Lorenzo gagal mendulang poin, namun Lorenzo juga harus rela melepas tampuk pimpinan klasemen sementara pembalap kepada rival terkuatnya, Casey Stoner yang memenangi tiga seri terakhir. Dengan koleksi 98 poin, Lorenzo kini harus puas menempati posisi dua dan terpaut 18 angka dari pembalap Repsol Honda tersebut.

Menyikapi kondisi ini, tentunya Lorenzo merasa kecewa berat. Pasalnya, dia sempat mengaku bisa mengalahkan Stoner andai tidak terjatuh, karena performa motornya cukup kompetitif. Namun, alih-alih meratapi kegagalannya, Lorenzo menghibur diri dengan menyaksikan konser band papan atas Amerika, Linkin Park yang juga kebetulan menggelar konser di Donington.

“Satu-satunya hal bagus dari hari ini adalah, kini kami berada di Donington tempat konsernya Linkin Park. Saya sangat tak sabar melihat aksi mereka,” kicau Lorenzo melalui situs mikrobloging Twitter usai balapan, Senin (13/6/2011).

Lorenzo: Tidak Jatuh, Saya Bisa Kalahkan Stoner

SILVERSTONE - Jorge Lorenzo mengungkapkan dirinya memiliki peluang besar untuk bersaing dengan Casey Stoner untuk memenangi GP Inggris, Minggu (12/6/2011) tadi. Namun, pembalap Yamaha ini harus menerima kenyataan impiannya buyar setelah terjatuh dari motor.

Untuk kali pertama di musim ini, Lorenzo gagal mendulang poin dan terjatuh dari motornya. Juara dunia tahun lalu ini terjatuh saat mencoba melewati Andrea Doviozioso di posisi dua dan melepaskan diri dari kejaran Marco Simoncelli di belakangnya. Karena terlalu bernafsu untuk bisa melewati Dovi dan mengejar Stoner yang semakin jauh berada di depan, Lorenzo pun gagal mengendalikan motornya saat akan memasuki tikungan hingga akhirnya terpelanting.

Menyikapi kegagalannya ini, tentu Lorenzo mengaku kecewa karena insiden nahas tersebut membuat posisinya di puncak klasemen sementara direbut Stoner (116 poin) yang kini unggul 18 poin darinya. Namun, yang lebih membuat Lorenzo kecewa pada balapan kali ini adalah, dia merasa yakin bisa mengalahkan Stoner.

“Saya kecewa karena terjatuh akibat kesalahan saya sendiri,” yang baru pertama kali terjatuh sejak MotoGP Australia pada 2009 lalu.

“Ini tentu membuat kecewa seluruh awal tim, karena mereka telah melakukan tugasnya dengan sangat baik sepanjang akhir pekan. Insiden ini juga mengewakan fans saya yang telah datang untuk memberikan dukungan,” sambungnya.

“Sebenarnya, saya membalap dengan cukup percaya diri. Tapi, saya harus menunggu momen yang tepat untuk melewati Andrea (Dovizioso),” jelasnya sebagaimana dikutip Autosport, Senin (13/6/2011).

“Saya bahkan merasa saya bisa bertarung dengan Stoner untuk meraih kemenangan. Saya juga tidak mencemaskan Marco (Simoncelli) yang membuntuti saya. Yang saya khawatirkan adalah Stoner akan semakin jauh di depan, apabila saya tidak segera melewati Andrea. Lalu tiba-tiba saya terjatuh,” keluhnya.

Lorenzo Lupakan Kegagalan di Silverstone

SILVERSTONE - Jorge Lorenzo untuk pertama kali tidak mampu finis di ajang MotoGP 2011. Pembalap Yamaha itu langsung mencanangkan kebangkitan pada balapan selanjutnya.

Ya, performa Lorenzo sebelum terjatuh di Sirkuit Silverstone memang cukup mengesankan. Betapa tidak, juara bertahan MotoGP selalu meraih poin. Terakhir kali Lorenzo tidak finis terjadi pada MotoGP 2009 di Australia.

Dalam balapan MotoGP Inggris, performa Lorenzo memang cukup bagus. Sayang, usaha untuk mengejar Casey Stoner berbuah pahit baginya. Sang pembalap harus terpental dari tunggangan besi pada saat balapan memasuki lap ke-9.

Dengan demikian, maka Lorenzo harus merelakan puncak klasemen untuk pertama kali pada musim ini Stoner. Kemenangan di Inggris, membuat pembalap asal Australia itu unggul sekira 18 poin dari sang rival Lorenzo.

"Saya sempat memimpin sebelum Stoner mengejar saya, sekarang situasi berbalik. Kini, kami harus meraih kemenangan di Assen, Belanda," demikian sesumbar pembalap asal Spanyol itu dilansir dari Autosport, Senin (13/6/2011).

Keluarnya Lorenzo yang diikuti Marco Simoncelli dan Ben Spies, membuat Colin Edwards berhasil naik podium. Hebatnya, pembalap tim satelit Yamaha itu naik podium setelah satu pekan mengalami patah tulang selangka.

"Saya ingin mengucapkan selamat kepada Edwards. Ini merupakan sebuah pekan yang bagus buatnya. Edwards memang pantas mendapatkannya setelah insiden pekan lalu," tandasnya.

Minggu, 12 Juni 2011

Stoner Sempurna di Balapan Penuh Drama

Casey Stoner menyempurnakan penampilannya yang fantastis selama akhir pekan ini di Sirkuit Silverstone, dengan menjuarai balapan GP Inggris yang penuh drama, Minggu (12/6/11). Pebalap Repsol Honda tersebut tak ada tandingan sejak mengambil kendali balapan basah ini pada lap keempat, dan dengan nyaman masuk finis karena tidak mendapat perlawanan dari para rivalnya.

Ini adalah kemenangan ketika secara beruntun Stoner pada MotoGP 2011, dan yang keempat dari enam seri yang sudah dilakoni. Alhasil, juara dunia 2007 tersebut kini memuncaki klasemen sementara dengan total 116 poin, menggeser pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo, yang tidak mendapatkan poin karena gagal finis akibat mengalami kecelakaan.

Nasib sial juga menimpa pebalap Gresini Honda, Marco Simoncelli, yang sangat kompetitif selama akhir pekan ini. Ketika bertarung dengan rekan setim Stoner, Andrea Dovizioso, dalam memperebutkan posisi dua, "Super Sic" kecelakaan di Tikungan 1 dan gagal menyelesaikan lomba, sehingga dia harus gagal lagi mewujudkan tekad naik podium--meskipun peluang sudah di depan mata.

Di belakang duo Repsol Honda tersebut, ada pebalap Yamaha Tech 3, Colin Edwards, yang berhasil naik podium nomor tiga. Edwards, yang pekan lalu absen di GP Catalunya karena cedera patah tulang selangka akibat jatuh saat latihan bebas, mengambil keuntungan dari kecelakaan yang menimpa beberapa pebalap di depannya (Lorenzo, Simoncelli dan Ben Spies), sehingga dia untuk pertama kalinya menjadi pebalap dari tim satelit yang bisa naik podium pada musim ini.

Para pebalap favorit kecelakaan

Saat lampu merah padam, Lorenzo langsung melejit ke posisi terdepan, sedangkan Stoner, yang start dari pole position, tergeser ke posisi tiga karena disalip oleh rekan setimnya dari Repsol Honda, Andrea Dovizioso. Simoncelli, yang start dari urutan dua, juga melorot ke posisi empat.

Belum genap satu lap, Dovi melakukan manuver untuk melewati Lorenzo. Pertarungan di sektor depan pada balapan basah ini semakin ketat, karena Simoncelli pun secara perlahan merangsek ke depan, menggeser Lorenzo, untuk membuntuti Stoner.

Namun pada lap ketiga, Simoncelli nyaris mengalami kecelakaan. Saat akan menikung ke kanan, "Super Sic" mengalami slip sehingga dia sedikit kehilangan kendali. Beruntung, si jabrik asal Italia tersebut masih mampu mengendarai Gresini Honda tunggangannya, sehingga dia selamat dari kecelakaan dan bisa meneruskan balapan. Tetapi posisinya turun satu strip karena digeser oleh Lorenzo.

Satu lap berselang, Stoner, yang mendominasi tiga sesi latihan plus kualifikasi, bisa mengambil kendali lomba dan mulai menunjukkan ketangguhannya sebagai favorit juara dunia. Setelah melewati Dovi, pebalap Australia tersebut langsung melejit untuk meninggalkan Dovi, Lorenzo dan Simoncelli, yang bertarung ketat memperebutkan posisi dua. Sedangkan di barisan berikutnya, Ben Spies dan Colin Edwards mengalahkan pebalap Ducati, Nicky Hayden.

Valentino Rossi, yang mengalami kesulitan sejak hari Jumat, bisa sedikit memperbaiki posisinya. "The Doctor", yang start dari urutan 13, bisa melewati dua pebalap di depannya sehingga naik ke urutan 11 saat akan memasuki lap kelima.

Memasuki lap ketujuh, Stoner sudah sendirian berada di depan karena dia unggul 2,94 detik atas Dovi. Persaingan ketat justru terjadi antara Dovi, Lorenzo dan Simoncelli, yang saling beriringan dan saling mengancam. Tetapi hanya berselang satu lap, Lorenzo harus menerima kenyataan pahit karena dia jatuh dan tidak bisa melanjutkan balapan. Dengan demikian, duo Yamaha harus melupakan asa untuk meraih hasil di GP Inggris, karena Lorenzo jatuh tak lama setelah Spies lebih dulu "mencium" pagar pembatas.

Tentu saja menjadi sebuah hasil yang sangat ironis dengan apa yang Yamaha raih musim lalu. Waktu itu, Lorenzo start dari pole position dan berhasil menjadi pemenang di Sirkuit Silverstone.

Tersingkirnya Lorenzo, membuat persaingan hanya terjadi antara Dovi dan Simoncelli dalam memperebutkan posisi dua. Tetapi rupanya nasib sial belum bisa menjauh dari Simoncelli, karena dia juga mengalami kecelakaan pada lap ke-10. Ketika akan memasuki Tikungan 1, Simoncelli tak mampu mengendalikan motornya di trek yang licin ini, sehingga dia meluncur di atas aspal dan terseret sampai gravel.

Ini membuat balapan menjadi tidak seru, karena Stoner yang sudah unggul 5,7 detik sangat nyaman di depan, begitu juga dengan Dovi, yang tidak mendapat perlawanan dari dua lawannya lagi yang mengalami kecelakaan. Kondisi ini memberikan keuntungan kepada Edwards, yang absen di GP Catalunya pekan lalu karena pemulihan cedera patah tulang selangka. Pebalap Yamaha Tech 3 tersebut secara otomatis menduduki posisi tiga, disusul Hayden, Alvaro Bautista, Rossi, Karel Abraham, Toni Elias, Loris Capirossi dan Hiroshi Aoyama, yang berada di posisi 10 besar.

Saat balapan tersisa tujuh lap lagi, Stoner semakin jauh meninggalkan lawan-lawannya. Mantan pebalap Ducati tersebut sudah unggul 9,5 detik atas Dovi, yang menjadi rekan setim sekaligus rival terdekatnya dalam balapan basah tersebut. Hanya nasib sial yang bisa menghancurkan asanya untuk merengkuh kemenangan ketiga secara beruntun pada musim 2011 ini, apalagi dia juga unggul 27,9 detik atas Edwards, yang berada di peringkat tiga.

Selama lap yang tersisa, tak ada manuver-manuver yang menegangkan. Jarak yang jauh antara para pebalap, membuat balapan berlangsung monoton, dan Stoner dengan mantap masuk finis tanpa gangguan dari siapa pun, untuk mencatat kemenangan ketiga secara beruntun pada musim 2011.

Selanjutnya, para pebalap akan mempersiapkan diri menghadapi seri ketujuh di Assen, Belanda, pada 25 Juni. Diharapkan rekan setim Stoner, Dani Pedrosa, sudah bisa tampil lagi setelah absen di Catalunya dan Silverstone, karena sedang dalam proses pemulihan pasca-operasi cedera patah tulang selangka kanan yang dialami di GP Perancis, 15 Mei lalu.

- Hasil GP Inggris

1. Casey Stoner AUS Repsol Honda Team 47m 53.459s
2. Andrea Dovizioso ITA Repsol Honda Team 48m 8.618s
3. Colin Edwards USA Monster Yamaha Tech 3 48m 14.939s
4. Nicky Hayden USA Ducati Marlboro Team 48m 20.443s
5. Alvaro Bautista ESP Rizla Suzuki MotoGP 48m 29.028s
6. Valentino Rossi ITA Ducati Marlboro Team 48m 57.985s
7. Karel Abraham CZE Cardion AB Motoracing 49m 26.109s
8. Toni Elias ESP LCR Honda MotoGP 49m 45.397s
9. Hiroshi Aoyama JPN San Carlo Honda Gresini 49m 45.809s
10. Loris Capirossi ITA Pramac Racing Team 49m 56.771s
11. Hector Barbera ESP Mapfre Aspar Team 48m 10.582s
12. Randy de Puniet FRA Pramac Racing Team 48m 13.094s

DNF:
Marco Simoncelli ITA San Carlo Honda Gresini
Jorge Lorenzo ESP Yamaha Factory Racing
Ben Spies USA Yamaha Factory Racing

- Klasemen sementara

1. Casey Stoner 116
2. Jorge Lorenzo 98
3. Andrea Dovizioso 83
4. Valentino Rossi 68
5. Dani Pedrosa 61
6. Nicky Hayden 60
7. Hiroshi Aoyama 43
8. Colin Edwards 37
9. Ben Spies 36
10. Karel Abraham 33
11. Marco Simoncelli 32
12. Hector Barbera 30
13. Cal Crutchlow 30
14. Toni Elias 28
15. Alvaro Bautista 22
16. Loris Capirossi 22
17. Randy de Puniet 11
18. John Hopkins 6

Minggu, 05 Juni 2011

Dikalahkan Stoner, Lorenzo Hanya Pasrah

BARCELONA - Jorge Lorenzo harus mengakui kehebatan Casey Stoner di MotoGP Catalunya, tadi malam. Namun, pembalap Yamaha itu mengaku tidak terkejut dengan kemenangan sang rival.

Awalnya, Lorenzo yang memulai balapan di urutan ketiga, sempat merebut pimpinan lomba dari tangan Marco Simoncelli. Kendati demikian, tidak berselang beberapa lama kemudian, sang juara bertahan MotoGP ini harus merelakan pimpinan lomba kepada Stoner.

"Saya sudah berusaha sekuat mungkin dari awal lomba. Kuncinya memang dari awal lomba, yang mana saya mengawalinya dengan baik. Namun, saya sadar Stoner bisa melewati saya. Hasilnya, Stoner melakukannya dan saya berusaha menempel dia," jelas Lorenzo.

"Tapi, pada pertengahan lomba hujan mulai turun, khusunya pada tikungan terakhir sebelum garis finis. Jadi, hal itu membuat kami kesulitan untuk kosentrasi atau tidak membuat kesalahan pada tikungan ini," lanjutnya.

Beruntung, Lorenzo berhasil mempertahankan posisi kedua hingga finis dari kejaran rekan setimnya Ben Spies. Hasil ini, sudah cukup membuat Lorenzo bertahan di posisi puncak dengan keunggulan tujuh poin dari Stoner.

"Balapan ini sangat penting buat saya untuk bisa finis dan mempertahankan posisi puncak klasemen. Jadi, saya merasa kami sudah mewujudkan target hari ini," tandas pembalap asal Spanyol dilansir dari Autosport, Minggu (5/6/2011).