Blogger Widgets

Senin, 29 Agustus 2011

"Sukses Ini Selalu Menjadi Cerita"

NDIANAPOLIS – Sama seperti Dani Pedrosa, joki Yamaha Factory Team, Ben Spies mengaku tidak percaya atas hasil yang impressif yang diraihnya. Secara mengejutkan, Spies sukses meraih podium ketiga di depan publiknya sendiri.

Tidak sekadar podium, Spies pun berhasil mempertontonkan atraksi menariknya saat memberikan tekanan kepada rekan setimnya, Jorge Lorenzo yang harus puas mengakhiri balapan di peringkat ke empat. Spies menyatakan, pencapaian ini merupakan sejarah besar dalam kariernya.

“Ini akan selalu menjadi cerita,” kata Spies di Autosport, Senin (29/8/2011). “Akan menjadi sangat berbeda jika sesuatu lainnya terjadi, tapi ini yang terjadi dalam setiap balapan ini,” sambung Spies yang masih tidak percaya dirinya bisa melompat girang di atas podium.

Bisa dimaklumi bila Spies tidak menaruh harapan besar bisa mengakhiri balapan di atas podium, setelah dirinya mengawali start yang cukup buruk dan harus bersaing dengan rider Honda, Andrea Dovisiozo di awal lomba.

“Kami tidak melakukan strat bagus. Itu terasa tidak akan ada masalah saat memulainya, saya tidak melebar saat keluar di tikungan pertama, lalu antara saya dan Dovizioso terlibat senggolan di turn 4 dan itu menjadi balapan kami berdua. Setidaknya, itu sangat menarik,” kata Spies membuka kenangannya saat terlibat pertarungan sengit dengan Dovi.

“Hasilnya akan sangat sedikit berbeda, tetapi itu tidak akan berubah terlalu banyak. Hanya mungkin saya membuatnya sedikit lebih mudah untuk mengamas (kemenangan),” ujar Spies yang saat ini berada satu peringkat di atas Valetino Rossi dalam klasemen pembalap dengan torehan 125 poin. (edo)

Harapan Lorenzo untuk Pertahankan Gelar Kian Tipis

Harapan Jorge Lorenzo untuk mempertahankan gelar juara dunia MotoGP kian tipis. Hasil buruk di GP Indianapolis, Minggu (28/8/11) sore atau Senin (29/8/11) dini hari WIB, membuat pebalap Yamaha tersebut kian jauh tertinggal dari rivalnya dari tim Repsol Honda, Casey Stoner, yang memenangi seri ke-12 itu.
Saya tidak tahu jika itu karena trek dan bukan cuma saya yang mengutarakan keberatan. Sekarang kompetisinya bertambah rumit
-- Jorge Lorenzo

Alih-alih bisa memangkas jarak dengan Stoner, Lorenzo kini terpaut 44 poin, karena hanya finis di urutan empat pada balapan di Indy. Sedangkan Stoner, yang pada awal lomba sempat melorot dua strip meskipun start dari pole position, mengakhiri balapan dengan sangat fantastis karena nyaris tak ada yang bisa menandinginya.

Daya cengkeram ban depan menjadi faktor utama yang membuat Lorenzo tampil buruk selama 28 lap. Padahal, di awal lomba dia sempat bertarung untuk memperebutkan podium nomor satu, karena sudah mengalahkan Stoner dan bersaing dengan Dani Pedrosa.

Apa daya, Lorenzo harus menerima kenyataan pahit tersebut. Mulai pertengahan balapan, performa motornya semakin menurun sehingga dia bukan hanya jauh tertinggal dari Stoner dan Pedrosa, tetapi malah dilibas rekan setimnya di Yamaha, Ben Spies, yang akhirnya berhak menempati peringkat tiga.

Dengan tiga kemenangan beruntun dari total tujuh kemenangan selama musim 2011, Stoner semakin dekat dengan gelar juara dunia. Mengenai kenyataan ini, Lorenzo mengatakan: "Saya sangat kecewa. Kami melihat begitu banyak pebalap yang mengalami persoalan pada pekan ini dengan ban depan. (Marco) Simoncelli harus menurunkan kecepatannya, lebih dari yang kami alami, dan Valentino (Rossi) tidak pernah bisa cepat.

"Banyak pebalap menghadapi persoalan dan yang lainnya mendapat rasa yang bagus pada bagian depan dan tidak menghadapi persoalan mengenai kondisi lintasan. Memang sulit untuk memahami, tetapi nyatanya seperti ini. Semoga pada trek-trek berikutnya ada yang berbeda, karena aspalnya pun berbeda."

Lorenzo menambahkan, dia sempat berharap perubahan pada pengesetan motornya akan banyak membantu memecahkan persoalan yang dihadapi. Sayang, semua itu tak sesuai skenario.

"Kami berharap bisa memecahkan persoalan menyangkut gelombang di lintasan, tetapi saya tidak memiliki traksi. Ketika saya melakukan pemanasan, saya mendapatkan banyak traksi dibandingkan kualifikasi, sehingga saya sangat optimistis bahwa kami sudah memecahkan persoalan ini. Tetapi persoalan mulai muncul pada lap ketujuh dan saya tidak bisa melakukan apapun.

"Ini memalukan; saya berpikir bisa memangkas gap dengan Casey di Indy, tetapi sejak latihan pertama saya sudah mendapatkan banyak masalah mengenai aspal dan roda depan. Saya melihat tiga pebalap lain yang berada di depan, dan ban mereka sempurna.

"Saya tidak tahu jika itu karena trek dan bukan cuma saya yang mengutarakan keberatan. Sekarang kompetisinya bertambah rumit."

Selasa, 16 Agustus 2011

Lorenzo Terkesan dengan Potensi Yamaha 1.000cc

Pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo, sangat terkesan dengan debutnya bersama YZR-M1 1.000cc. Dalam tes resmi di Sirkuit Brno, Republik Ceko, Senin (15/8/11), juara dunia 2010 ini mencatat waktu terbaik 1 menit 56,253 detik, dan hanya terpaut 0,085 detik dari pebalap Repsol Honda, Casey Stoner, yang menjadi tercepat.

"Saya terkejut dan sebenarnya tidak berharap bisa secepat ini pada hari pertama menggunakan mesin 1.000cc, karena ini benar-benar motor baru. Ternyata kami jauh lebih kompetitif dari apa yang saya kira. Jadi, potensi motor ini sangat bagus dan Yamaha sudah melakukan sebuah pekerjaan bagus. Kami memang sedikit lebih lambat dibandingkan Honda dan Ducati, tetapi motor kami tidak begitu buruk."

Memang, sebelumnya Lorenzo tak pernah menyentuh motor baru yang dipersiapkan untuk menghadapi MotoGP 2012 tersebut. Maka, wajar jika dia tak memasang target tinggi dalam debutnya dengan mesin baru tersebut. Tetapi hasil yang diraih benar-benar membuat mantan juara dunia dua kali kelas 250cc tersebut senang.

"Saya sangat menikmati kesempatan mengendarai motor 1.000cc ini, karena lebih bertenaga dan anda bisa banyak melakukan manuver angkat ban depan meskipun di lintasan lurus yang tidak panjang. Selain itu, ketika keluar tikungan anda bisa slide. Jadi, saya kira tahun depan balapan akan sangat menyenangkan bagi para pebalap, juga untuk para penggemar."

Senin, 15 Agustus 2011

Spies Sesalkan Keputusan Lorenzo

BRNO - Pembalap Yamaha, Ben Spies menyatakan rasa simpati terhadap rekan setimnya Jorge Lorenzo setelah gagal meraih podium di balapan GP Brno kemarin. Kegagalan Lorenzo disebabkan salah dalam hal pengambilan keputusan memilih ban.

Lorenzo mengawali balapan pada posisi kedua di belakang Dani Pedrosa, namun dia hanya finish di posisi keempat. Kegagalannya meraih podium disebabkan oleh pemilihan ban keras ketika race berlangsung. Hasilnya, pembalap Yamaha itu gagal mematahkan dominasi tim Honda dalam lomba MotoGP Ceska.

Menurut Spies, meski cuaca dalam keadaan panas selama balapan berlangsung, Lorenzo tetap memilih ban keras. Dia mematok pada kejadian di seri kualifikasi Sabtu lalu, saat itu ia menggunakan ban keras dan hasilnya dia dapatkan start di posisi kedua.

“Itu hanya kesalahan buruk dan ia memiliki gaya yang berbeda dengan memilih ban keras. Dia (Lorenzo) berada dalam suatu keadaan yang sulit, dimana pernah terjadi pada saya waktu di Laguna dengan masalah pada ban belakang,” ujar Spies seperti disitat Motorcyclenews, Senin (15/8/2011).

“Balapan itu keras, saya ingin berhenti setiap lap terakhir kesembilan saya berusaha sekeras mungkin dan tidak membuat terlalu banyak kesalahan saya tidak jatuh dan begitu hingga selesai. Itu hasil yang bagus balapan yang sulit bagi fisik saya,” pungkasnya.

Padahal akhir pekan itu sulit baginya, setelah ia diganggu oleh saraf yang terjepit di lehernya, yang menyebabkan sakit parah dan mati rasa di lengan kirinya. Sedangkan bagi Lorenzo, dia tertinggal 32 poin dari pemimpin klasemen Casey Stoner.

Lorenzo dan Pedrosa Kecewa, Rossi Bersyukur

Jorge Lorenzo gagal tampil impresif dalam balapan MotoGP Republik Ceko. Hal ini ternyata disebabkan oleh kesalahan pemilihan ban yang dilakukan oleh juara dunia 2010 ini.

Dalam balapan di Sirkuit Brno, Minggu (14/8/2011), pilihan ban Lorenzo memang berbeda dengan mayoritas pembalap lainnya. Dia memilih ban keras untuk ban depan saat para pembalap lainnya, kecuali Alvaro Bautista, memilih ban ekstra keras.

Kesalahan memilih ban itu harus dibayar mahal oleh Lorenzo. Meski sempat melesat pada awal-awal balapan, dia gagal menjaga kecepatannya. Alhasil, rider Yamaha ini pun disalip oleh Andrea Dovizioso dan Marco Simoncelli dan cuma bisa finis di posisi keempat.

"Ban depan yang saya pilih bukan pilihan terbaik hari ini," kata Lorenzo di Autosport.

"Saya mencobanya saat kualifikasi dan itu memberi saya perasaan yang sangat bagus dan kecepatan yang sangat konstan. Tapi, hari ini, dengan kondisi dan temperatur yang berbeda, itu tidak bekerja," ungkapnya.

"Sejak awal lap kedua, saya benar-benar nyaris kehilangan ujung depan saya di setiap tikungan. Jadi, sulit untuk memperbaiki posisi keempat," kata Lorenzo.

Hasil balapan di Ceko membuat Lorenzo tertinggal makin jauh dari Casey Stoner di klasemen sementara. Meski demikian, dia tak mau menyerah.

"Kejuaraan kini makin sulit untuk kami, tapi itu tak berarti sudah berakhir," tegasnya.

"Masih ada banyak poin yang diperebutkan. Jadi, kami harus fokus mengejar kemenangan sebanyak mungkin. Kami harus mencoba dan melupakan balapan ini, yang mungkin jadi salah satu yang terburuk musim ini dan mungkin dalam karier saya di MotoGP," tutup Lorenzo.

Selain Lorenzo, kekecewaan juga diungkapkan oleh Dani Pedrosa yang sebenarnya punya persiapan yang nyaris sempurna untuk balapan MotoGP Republik Ceko. Namun, alih-alih naik podium, dia malah tersungkur di gravel.

Dalam dua sesi latihan bebas pada hari Jumat, Pedrosa tampil sebagai pembalap dengan catatan waktu terbaik. Meski sempat kalah dari Casey Stoner di sesi latihan bebas ketiga, rider Repsol Honda ini kembali tampil sebagai yang tercepat di sesi kualifikasi. Dia pun berhak memulai balapan pada hari Minggu (14/8/2011) dari posisi paling depan.

Pada awal-awal balapan, penampilan Pedrosa tampak sangat menjanjikan. Meski sempat disalip Jorge Lorenzo, dia mampu merebut kembali posisi terdepan.

Namun, perjuangan Pedrosa terhenti pada lap ketiga. Dalam posisi memimpin lomba, dia tergelincir dan tersungkur ke gravel.

"Ini memalukan. Saya kehilangan bagian depan dan saya jatuh. Itu saja," cetus Pedrosa di situs resmi MotoGP.

"Saya bahkan tak mendorongnya terlalu keras. Saya cuma mengambil alih pimpinan lomba. Well, saya mungkin memiringkan motor terlalu banyak, mungkin bannya belum terlalu panas. Saya masih belum tahu," ucapnya.

"Masalahnya adalah saya menyia-nyiakan balapan penting yang sudah kami siapkan dengan sangat baik. Saya harus berterima kasih kepada tim atas motor yang mereka berikan pada akhir pekan ini dan saya akan minta maaf kepada mereka karena sudah membuat kesalahan," tambah Pedrosa.

"Ini menyakitkan karena kami sudah mempersiapkan diri dengan baik, tapi kami tak bisa melakukan apa-apa--cuma berpikir ke depan dan mencoba kembali ke puncak," tuntasnya.

Tapi lain Lorenzo dan Pedrosa, lain lagi yang dirasakan Rossi. Jika dilihat secara hasil, Valentino Rossi memang hanya finis di posisi keenam di MotoGP Republik Ceko. Namun VR46 mengatakan bahwa hasil yang dia raih di Brno tersebut penuh arti.

Rossi menjadi pembalap keenam yang melintasi garis finis dalam balapan yang berlangsung Minggu (14/8/2011) malam WIB. Ini adalah kali keempat pembalap Ducati itu finis keenam di balapan musim ini, setelah sebelumnya di Inggris, Italia, dan Amerika Serikat.

Rossi mengakui bahwa dia melakukan kesalahan sehingga hanya mampu bisa finis di tempat keenam. "Kami memulai balapan dengan tujuan bertarung dengan kelompok pembalap di depan kami, namun sayang kami melakukan kesalahan kecil di prosedur start untuk memanaskan ban dan di dua putaran pertama, tanpa grip yang cukup, sulit bagi saya," kata dia.

Namun pembalap Italia itu menilai hasil di Brno kali ini memiliki arti lebih. "Memang ini tempat keenam, tapi ini posisi keenam yang jauh lebih penting dibanding hasil-hasil lain yang kami raih," ujarnya di situs resmi MotoGP.

"Start yang saya lakukan memang tak sebagus ketika balapan di Laguna contohnya. Jika saya bisa melakukan seperti di Laguna, maka itu bakal sangat membantu. Sebab sejak putaran ketiga hingga finis saya memiliki kecepatan yang sama dengan dua Yamaha dan bahkan tidak terlalu jauh dengan Simoncelli."

"Selisih waktu yang saya miliki dengan pembalap-pembalap di depan semakin sempit, meski saya sedikit menurun menjelang akhir balapan dan sejak itu saya tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Namun, saya sebenarnya bisa sepuluh detik di belakang Stoner (yang jadi juara-red) dan bisa lebih sedikit lagi di belakang mereka yang finis di podium. Kini kami harus fokus untuk langkah-langkah selanjutnya," tutupnya.

Minggu, 14 Agustus 2011

Stoner Tak Terkejar

Setelah sempat merasa kesulitan selama sesi latihan dan kualifikasi di Sirkuit Brno, Casey Stoner justru berhasil meraih kemenangan di race MotoGP Ceska itu. Sejak lap ketiga hingga finis, Stoner terus menjauh dan tak terkejar oleh rival-rivalnya.

Memulai balapan dari posisi ketiga di belakang rekan setimnya, Dani Pedrosa, dan juara dunia MotoGP, Jorge Lorenzo, Stoner tampil meyakinkan dengan melakukan overtaking terhadap Lorenzo di lap ketiga untuk memastikan posisi kedua, dan kemudian otomatis menjadi yang terdepan setelah Dani Pedrosa terjatuh di lap yang sama.

Stoner mulai memperlihatkan dominasinya setelah Lorenzo yang terus berusaha mengejarnya mulai ditempel ketat oleh Andrea Dovizioso. Pada lap kelima Dovizioso berhasil malakukan overtaking terhadap pebalap Yamaha asal Spanyol itu sehingga dua posisi terdepan menjadi milik Repsol Honda.

Sementara Stoner terus menjauhi rival-rivalnya, Dovizioso, Lorenzo, dan Simoncelli bersaing ketat di barisan belakangnya, hingga akhirnya Lorenzo kembali meraih posisi kedua pada menit kedelapan.

Sayangnya, posisi kedua tak begitu lama dimiliki Lorenzo. Pada lap ke-12, Dovizioso kembali mendahului pebalap Yamaha tersebut yang langsung diikuti pula oleh Simoncelli. Posisi tiga besar pun resmi menjadi milik para penunggang Honda sejak saat itu.

Sementara posisi lima besar tak berubah sejak lap ke-13, persaingan juga terjadi di urutan enam dan tujuh, di mana Alvaro Bautista dari Suzuki terus menempel ketat pebalap Ducati, Valentino Rossi, yang saat itu tengah berusaha mengejar Ben Spies di posisi kelima.

Sayangnya, Bautista harus pasrah gagal mengejar The Doctor karena pada lap ke-16 ia terjatuh ketika menikung ke kiri. Posisi ketujuh otomatis menjadi milik Nicky Hayden yang terus berkutat dengan Colin Edwards.

Memasuki garis finis, Stoner memastikan diri kembali menang, diikuti rekan setimnya, Dovizioso, dan pebalap Honda Gresini, Marco Simoncelli, yang meraih dua podium tersisa. Dua pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo dan Ben Spies, yang finis di posisi keempat dan kelima harus rela gagal mendapatkan podium. Di belakang dua pebalap Yamaha itu, duo Ducati, Valentino Rossi dan Nicky Hayden, masuk finis secara berurutan.

Kemenangan di Brno ini adalah kemenangan keenam Stoner dari 11 seri yang sudah dilakukan. Bahkan tercatat, Stoner hanya sekali gagal finis dan sisanya selalu meraih podium. Dengan prestasi yang ditorehnya musim ini, pebalap asal Australia itu hingga saat ini sudah mengumpulkan 218 poin, memperbesar keunggulannya atas Lorenzo menjadi 32 poin.

Hasil balapan MotoGP Ceska, Minggu (14/8):

Pos Pebalap Tim Waktu
1. Casey Stoner Honda 43m16.796s
2. Andrea Dovizioso Honda + 6.532s
3. Marco Simoncelli Gresini Honda + 7.792s
4. Jorge Lorenzo Yamaha + 8.513s
5. Ben Spies Yamaha + 10.186s
6. Valentino Rossi Ducati + 12.632s
7. Nicky Hayden Ducati + 23.037s
8. Colin Edwards Tech 3 Yamaha + 24.189s
9. Hiroshi Aoyama Gresini Honda + 25.202s
10. Hector Barbera Aspar Ducati + 36.566s
11. Toni Elias LCR Honda + 36.679s
12. Randy de Puniet Pramac Ducati + 37.109s
13. Loris Capirossi Pramac Ducati + 48.911s

Gagal Finis:

Alvaro Bautista Suzuki 16 lap
Karel Abraham Cardion AB Ducati 12 lap
Cal Crutchlow Tech 3 Yamaha 6 lap
Dani Pedrosa Honda 2 lap