Blogger Widgets

Senin, 05 September 2011

LORENZO JAGA PELUANG JADI CHAMPION

MISANO - Juara dunia atau tidak, Jorge Lorenzo mencoba menunjukkan ke dunia bahwa dialah pembalap terbaik di arena MotoGP 2011. Kemarin (4/9) bintang utama Yamaha itu meraih kemenangan superpenting di Grand Prix San Marino di Sirkuit Misano.

Dengan kemenangan itu, Lorenzo memang masih berada di urutan kedua klasemen pembalap. Namun, perolehan poinnya kembali mendekati Casey Stoner, andalan Repsol Honda yang kemarin hanya mampu finis di urutan ketiga.

Sebelum GP San Marino, selisih antara keduanya adalah 44 poin. Setelah lomba kemarin, selisihnya menjadi 35 poin (Stoner 259, Lorenzo 224). Karena masih tersisa lima lomba, menyediakan maksimal 125 poin, peluang Lorenzo untuk mempertahankan gelar juara dunia masih sangat terbuka.

Usai GP San Marino, bisa dibilang mood di arena MotoGP langsung berubah total. Sebelum lomba, seolah tidak ada yang akan bisa memburu Stoner, yang baru saja meraih tiga kemenangan berturut-turut. Apalagi motor Honda RC212V diakui sebagai yang terbaik tahun ini.

Setelah lomba, perasaan langsung berbalik. Stoner seolah kembali mendapatkan pressure hebat dari Lorenzo.

Stoner kini harus makin hati-hati. Satu kemenangan di MotoGP bernilai 25 poin. Jadi, kalau dia sampai selip dan gagal finis di satu saja lomba, momentum besar bisa kembali beralih ke kubu Lorenzo dan Yamaha!

Bukan hanya itu, Stoner juga harus hati-hati terhadap rekan setim sendiri. Kemarin, mendekati akhir lomba, dia disalip oleh Dani Pedrosa. Karena tidak ada team order di kubu Repsol Honda, Stoner juga terancam kehilangan poin dari rekan-rekan sendiri.

Kubu Lorenzo sendiri terkesan semakin percaya diri setelah memenangi GP San Marino. Pembalap Spanyol itu menyinggung bahwa motor Yamaha M1-nya kini sudah jauh lebih baik dari awal musim.

"Rasanya fantastis. Kembali membalap dengan motor yang sangat baik adalah sesuatu yang luar biasa. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota tim," kata Lorenzo yang kemarin unggul 7,3 detik di depan Pedrosa. "Kami tidak pernah menyerah dan terus bekerja keras," tandasnya.

Di akhir musim nanti, andai Lorenzo tetap gagal mempertahankan gelar, reputasinya tetap akan terdongkrak. Bahkan, dia mungkin boleh mengklaim diri sebagai yang terbaik di MotoGP. Sebab, dia telah membuktikan kemampuan untuk bersaing di barisan terdepan, di pucuk klasemen, walaupun "dikeroyok" oleh barisan Honda yang cepat.

Sementara itu, Stoner mengaku tidak terlalu khawatir dengan kegagalan di Misano kemarin. Dia bilang, masalah bukan ada pada motor, melainkan pada kondisi fisiknya. Entah mengapa, dia merasa lelah di pertengahan lomba.

"Motor kami terasa baik. Kami sangat senang dengan performa motor. Khususnya di awal lomba saat kami biasanya merasa kurang nyaman," belanya.

Di tengah lomba, saat kecepatan bertambah (sempat gerimis di awal lomba), baru Stoner merasa ada yang salah pada badannya. "Tiba-tiba saya merasa lelah. Saya kerepotan mengerem, melebar beberapa kali, dan mulai mengerem lebih dini yang berbuntut kecepatan melamban," tuturnya.

Mungkin, lanjut Stoner, ini gara-gara kurang istirahat antara GP Indianapolis dengan GP San Marino (yang hanya selisih seminggu). "Beberapa malam sulit tidur antara Indianapolis dan lomba ini tidak menolong," ungkapnya.

Stoner menegaskan, dirinya akan baik-baik saja di lomba selanjutnya, di Aragon, Spanyol, 16?18 September nanti. Kini dia punya cukup waktu untuk istirahat dan memulihkan diri. "Kami akan siap menghadapi tantangan berikutnya!" tandasnya. (c1/aza)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar