Blogger Widgets

Sabtu, 29 Oktober 2011

Lorenzo Menanggung Malu Ayahnya Kritik Simoncelli


Ketegangan antara Jorge Lorenzo dan ayahnya Chicho Lorenzo makin memanas. Dalam kondisi yang masih berkabung atas kematian Marco Simoncelli, kepada pers Spanyol Chicho mengatakan bahwa Simoncelli merupakan pembalap yang berbahaya dan tak ada seorangpun yang menegurnya. “Mental Simoncelli tak siap untuk membalap. Untuk membalap pada tingkat seperti itu (MotoGP) Anda juga harus mengasah mental. Dan dia terjatuh dengan sebab yang sama beberapa kali sebelumnya.”

Jorge Lorenzo sendiri memang sebelumnya sangat vokal untuk mengkritik gaya balap Marco Simoncelli yang agresif. Namun saat pemakaman kemarin juara dunia MotoGP 2010 tersebut menyesali perdebatan yang terjadi di antara keduanya. Ia menulis di memorial book yang bertuliskan, “Aku akan selalu mengingatmu. Maafkan aku atas perdebatan yang pernah terjadi denganmu.” Kesuhungguhan akan penyesalan tersebut memang tampak pada raut muka Lorenzo yang muram sepanjang prosesi pemakaman.

Terkejut mendengar ayahnya melontarkan kritik ekstrim mengenai Simoncelli, Jorge Lorenzo menulis pada akun Twitternya bahwa ia malu atas komentar yang telah diucapkan ayahnya tersebut.

“Saya ingin berterima kasih kepada fans yang telah mengerti akan hal itu. Sebagai keluarganya (anaknya) kejadian ini membuat saya lebih malu lagi saat membaca komentar ayah saya yang di luar batas. Saya berharap tak ada seorangpun yang berpikir bahwa saya setuju dengan apa yang telah beliau katakan, karena ini (kesalahpahaman antara Ayah dan anak) sayangnnya bisa terjadi pada siapapun di antara kita semua.”

Jorge Lorenzo Teks asli Twitter @lorenzo99:

“De vuelta a casa despues del triste dia en el funeral de Marco. Agradezco a los aficionados el recibimiento que me han ofrecido…

…Al igual que su familia. Eso todavia me hace sentir mas verguenza cuando leo los comentarios fuera de tono que esta haciendo mi padre.

…Espero que nadie piense que estoy de acuerdo con lo que el dice, pues esa desgracia nos podria haber pasado a cualquiera de nosotros.”

1 komentar: